01. Perkara Kotak Bekal

535 80 19
                                    

"Mau ke mana?"

Helaan napas lelah diembuskan oleh seorang Yoon Jia pagi ini. Sebenarnya, ini bukan kali pertama Jia menghela napas. Sejak sampai di sekolah, dirinya sudah dibuat pusing dengan kelakuan menyebalkan teman sekelasnya yang satu itu.

Han Yujin.

"Jawab. Mau ke mana?" Han Yujin bertanya sekali lagi kepada gadis berambut kepang itu.

"Bukan urusan lo. Udah sana, jangan ganggu," balas Jia tak acuh membuat tatapan Yujin berubah menjadi serius.

Saat Jia hendak meninggalkan kelas, Yujin dengan sigap menahan lengan gadis itu, membuatnya tertarik ke belakang dan berbalik secara refleks.

Hal itu membuat mood Jia memburuk. Belakangan ini Yujin memang berubah menjadi lebih menyebalkan semenjak Jia mengaku bahwa dirinya menyukai lelaki yang merupakan kakak kelasnya.

"Kenapa sih? Gue cuma mau ke kantin, sekarang kan lagi istirahat."

"Ke kantin kok bawa kotak bekal segala?" Yujin memicingkan mata curiga, sementara Jia hanya bisa memutar bola matanya.

"Gue mau makan di sana bareng Hyein sama Leeseo, apa salahnya?" balas Jia yang sebenarnya tak melunturkan rasa curiga Yujin sama sekali.

Pada akhirnya Yujin menyerah dan membiarkan Jia pergi. Lagipula dia tidak bisa menahan Jia terus-terusan, bisa-bisa gadis itu tidak mau bicara lagi dengannya. Begitulah kebiasaan Jia jika sudah muak dengan Yujin.

Sebelum sampai di kantin, Jia berbalik sebentar dan memeriksa sekitar. Dia tidak mau Yujin mengikutinya diam-diam seperti beberapa hari yang lalu, padahal Jia hanya berniat pergi ke toilet waktu itu. Alhasil, Jia menjauhi Yujin selama tiga hari penuh.

Namun, mau bagaimana lagi? Yujin dan Jia sudah berteman sejak kecil dan sudah terbiasa dengan pertengkaran apapun yang terjadi di antara keduanya. Sehingga, tak lebih dari tiga hari, mereka akan cepat berbaikan.

"Oke, aman!" gumam Jia sambil tersenyum dan segera berbelok ke arah lain.

Tentu saja Jia berbohong soal alasannya pergi ke kantin. Apalagi soal makan bersama Hyein dan Leeseo. Hyein makan di kelasnya dan tidak ada niatan untuk pergi ke kantin, sementara Leeseo tak masuk sekolah karena demam. Mereka bertiga beda kelas, meski begitu persahabatan mereka bisa dibilang cukup awet. Sudah terhitung 3 tahun mereka bersahabat.

Langkah kaki Jia membawa gadis itu ke depan kelas seseorang yang sejak tadi memenuhi pikiran gadis itu.

Park Gunwook.

Baru saja Jia sampai di depan kelasnya, lelaki itu sudah berada di depan pintu dengan tangan dilipat depan dada dan tubuh menyender pada pintu. Pipi Jia sedikit memerah saat melihat Gunwook yang seolah tengah menunggunya.

"Oh, beneran Jia ternyata. Tadinya aku mau ke kantin, tapi karena liat kamu jalan ke sini, ga jadi deh. Ada apa?" tanya Gunwook sambil tersenyum tipis.

"Haha, iya. Aku kelebihan bekal hari ini, jadi kupikir ga ada salahnya kalau dikasih ke kakak." Jia menyerahkan kotak bekal miliknya kepada Gunwook.

"Wah, kayaknya enak nih kalau Jia kelebihan bekal tiap hari, bisa terus makan enak aku," ucap Gunwook sambil tertawa ringan. "Makasih ya."

Namun, belum sempat Gunwook memeriksa isi bekal yang dibawa oleh Jia, seseorang telah lebih dulu merebut bekal tersebut. Jia yang melihatnya membulatkan mata dan emosinya memuncak dengan cepat.

"Yujin! Lo ngapain?!"

"Ya menurut lo? Ngapain lagi? Gua nyelamatin tupperware ini supaya ga jatuh ke tangan yang salah," balas Yujin dengan santainya. Matanya melirik ke arah Gunwook dan menatapnya tak bersahabat. "Ck, masih gantengan juga gua."

reason • han yujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang