ASSALAMUALAIKUM...
HAI PIPEL!!TEKAN TANDA BINTANG YA! SPAM KOMEN JUGA JANGAN LUPA YA!
OH YA, ABSEN TANGGAL LAHIR KALIAN DONG DISINI 👉
KALO AKU TANGGAL 21 MARET, ADA YANG SAMA NGGA?UDAH SEMUA?
VOTE, UDAH?
ABSEN TANGGAL LAHIR, UDAH?JANGAN LUPA KOMEN DI SETIAP PARAGRAF YA!!
KALO UDAH VOTE SAMA ABSEN, SILAHKAN MEMBACA PIPEL!!
HAPPY READING...
7. SILENCE?
『••✎••』
"Hm, temen-temen kakak duluan yang mulai. Bilangin, jadi orang jangan sok berkuasa. Apalagi si onoh noh, si muka tembok"
Levin yang mendengar ucapan Gea pun mendelik kesal. Masa muka ganteng begini dibilang muka tembok? Burem kali tuh mata, pikir Levin. Sedangkan inti Avarelic lainnya mencoba menahan tawa.
"Udah lah ya, kalo mau duduk ya duduk aja. Kalo ngga ya terserah kalian" kali ini Natasha yang angkat suara.
"Ya duduk lah, orang ini meja kita" ucap Keenan ngegas lalu duduk di kursi yang kosong, sedangkan Natasha hanya memutarkan kedua bola matanya malas. Akhirnya, mereka pun duduk berhadapan dengan Gea dkk. "Pesen gih" suruh Gio entah kepada siapa.
"Pesen apaan? Biar gue pesenin" ucap Keenan tiba-tiba.
"Tumben, biasanya paling males kalo disuruh mesen. Kenapa lo?" Tanya Daniel sambil memicingkan matanya. "Yeelah, lagi pengen aja. Udah cepet mau ape?! Mumpung gue lagi baik hati dan tidak sombong" ucap Keenan kepada para inti Avarelic yang lain.
"Samain aja dah biar ngga ribet" jawab Gio mewakili mereka, dan disetujui oleh mereka.
"Oke, Val ikut gue!" Ucap Keenan sambil menarik tangan Jeval, sedangkan yang ditarik hanya bisa pasrah.
"Tumben ngga kebagian meja, telat ke kantin?" Tanya Vernan kepada Via, sedangkan Via sibuk dengan hp nya dan mengabaikan pertanyaan dari Vernan. Natasha yang jengah dengan sifat Via pun menyenggol pelan lengan Via dan mengkode untuk menjawab pertanyaan Via. Via yang paham akan hal itu pun menghela nafas panjang,
"Iya telat, kalo lo tanya kenapa telat? Lo pikir sendiri aja!" jawab Via judes.
"Saling suka sih, tapi sayang cewenya gengsian" sindir Gio kepada Vernan dan Via.
"Maksud lo apa? Siapa juga yang suka sama Vernan?" Ucap Via nyolot, dia merasa kalau dia yang disindir.
"Kok nyolot? Merasa ya? Padahal mah gue nggak nyebutin namanya, cuma nyebutin gendernya doang" sedangkan Via nampak kesal dan mulai muncul rona merah di pipinya, antara malu dan ingin marah.
"Udah jangan diganggu dia," peringat Natasha kepada Gio.
"Iya sayang" sahut Gio sambil menatap dalam mata Natasha. Sedangkan yang ditatap mengalihkan pandangannya ke bawah meja, dan jangan lupakan keadaan pipinya yang memerah. Bisa salting juga ya dia?
"Salting kan lo? Baru tau gue Nat, kalo lo bisa salting juga" Ledek Via.
"Bacot!!"
"Yaelah pada uwu-uwuan semua, hargai lah yang jomblo" ucap Xia tiba-tiba. "Makanya cari Lakik sono biar ngga jomblo!" Sahut Via dengan nada yang menyebalkan, ngga sadar dia mah.
"Lo juga jomblo btw, kenapa ngga cari duluan?"
"Males sama Lakik! Omongannya bulshit semua! Kecuali bokap gue" jawab Via santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐄𝐆𝐄𝐀 (𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆)
Teen Fiction𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗠𝗘𝗠𝗕𝗔𝗖𝗔 𝗬𝗔! HANYA HASIL KHAYALANKU UNTUK MENGHIBUR KALIAN (≧▽≦). Berawal dari menolong remaja laki-laki yg di kroyok oleh anggota geng lain. Lalu apakah gea bisa keluar dari kehidupan pemuda" tersebut? A...