𝐋𝐄𝐆𝐄𝐀 - 𝐅𝐈𝐕𝐄

560 55 7
                                    


5. MARKAS REVELIX

Tak terasa, sudah seminggu Gea menjadi murid baru di AIHS dan dalam waktu seminggu itu dia sudah mendapatkan penggemar. Entah dari sekolah tetangga, maupun murid AIHS sendiri. Sejauh ini, belum ada kekacauan yang dibuatnya.

Gea menuju ke kelasnya dan tentunya melewati lorong-lorong sekolahnya. Tak sengaja dia bertemu dengan para Inti Avarelic angkatan ke 3, siapa lagi kalau bukan Levin dkk? Alhasil, Gea menghentikan langkahnya dan mempertahankan raut datar andalannya saat dicegat oleh Levin dkk. Dia menaikkan satu alisnya, seolah berkata apa?.

"Pagi neng geulis, tumben berangkat sendiri kagak sama kembarannye" sapa Keenan dengan nada tengilnya.

"Pengen" jawaban Gea membuat Keenan menganga. Pikirnya, jawaban apaan itu anjr? Yeelah, gue udah sokab. Eeeh, malah cem gini jawabannye.

Sedangkan yang lain menahan tawanya ketika melihat wajah Keenan yang kesal karena jawaban Gea, kecuali kedua manusia es. Tanpa sengaja netra biru coklat itu bertabrakan dengan netra coklat milik Levin.

"Levin?" Pertanyaan Gea mampu membuat para inti Avarelic lainnya bingung. Ah, iya mereka baru ingat. Gea kan menolong ketuanya waktu diserang oleh Jack dkk, pantesan!

"Hm" Gea mengangguk singkat mendengar jawaban Levin. "Duluan" ucapnya lalu pergi meninggalkan Inti Avarelic yang masih diam di tempat tadi.

"Manusia es sekarang ada dimana-mana ye" gumam Keenan, namun masih terdengar yang lain.

"Kelas" perintah Levin kepada mereka dan mereka pun berjalan beriringan menuju ke kelas. 

Sedangkan Gea saat ini  berada di depan pintu kelasnya, tanpa berlama-lama lagi dia pun berjalan memasuki kelas.

"PAGI GE!!" Sapa para siswa siswi di kelas.

Satu fakta yang perlu kalian ketahui tentang kelas XI-IPA 1 yaitu rata-rata para siswa-siswinya sangat asik dan tidak membeda-bedakan mana anak yang rajin, kaya, atau sebagainya. Karena bagi mereka semua itu sama saja yang penting anak itu asyik jika diajak berteman. Ntah kenapa, semenjak jadi murid baru di AIHS dan masuk di kelas XI-IPA 1. Para siswa-siswi kelas XI-IPA 1 menerima kehadiran Gea, ya walaupun ada beberapa yang tidak menyukai Gea sih. Tapi, bagi Gea itu ngga masalah. Yang terpenting mereka tidak memandang harta, fisik, ataupun kepintarannya.

Gea hanya membalas senyuman sangat tipis, bukannya sombong apa gimana. Emang Gea tuh gitu anaknya, you know lah pren.

Dia berjalan menuju bangkunya dengan wajah datar dan dingin. "Busett!! Nih bocah, jangan datar-datar nape sih tuh muka," ujar Via heran. Sedangkan Gea hanya menghendikkan bahu acuh, dan membuka tasnya untuk mengeluarkan novel lalu membacanya tanpa memperpedulikan Via yang menggerutu di sebelahnya.

Natasha yang melihat hal tersebut menggelengkan kepalanya. Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi.

Tong...tong...tongg

Para murid yang masih berkeliaran di luar, langsung menuju kelas mereka masing-masing. Kecuali, para Inti Avarelic angkatan 3 yang masih berada dikantin.

"Yeelah, ni bel cepet amat. Kagak bisa ape di pending 30 menit lagi?" Ujar Keenan sambil memakan siomaynya.

"Kagak bisa goblok, emang udah gitu peraturannya" jawab Jeval kesal. Dia heran sama anak jamet satu ini, kerjaannya bikin orang depresot. "Kali aje bisa" 

"Stres" ucapan Vernan membuat Keenan mengelus dadanya, sabar!!

"Ah udah lah gue mau ke kelas, dinistai mulu gue" ucap Keenan, lalu berdiri dan berjalan menuju ke kelasnya.

𝐋𝐄𝐆𝐄𝐀 (𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang