Kinan berjalan menuju parkiran motor dengan perasaan tidak tenang, pasalnya sepanjang jalan semua orang kini memperhatikannya.
Kinan terus menundukan kepalanya tidak nyaman.
"Itukan orang yang nyuri itu kan?"
Kinan langsung berhenti saat ada 2 orang cewek di samping kanannya yang berbisik sambil menatapnya, Apa maksud mereka?.
"Iya sama persis"
Kinan mengernyit bingung, sebenarnya ada apa?. Tiba-tiba Kinan teringat pembicaraan Dika tadi siang.
"Jangan-jangan" Kinan bergumam dan langsung mengambil ponselnya di tas dengan tangan gemetar.
Mata Kinan melebar saat melihat banyaknya notifikasi di ponselnya, banyak yang mention dia di postingan Dika. Sial.
Dengan cepat Kinan membuka postingan Dika, ia sudah bisa menebak kalau itu pasti mengenai drinya. Ancaman Dika bukanlah gertakan semata.
Kinan semakin terbelalak ketika memang benar Dika menyebarkan vidionya 30 menit yang lalu, sekarang sudah mendapatkan 2k viewers dan sudah ada ribuan comment. Kinan meremas ponselnya sebal, rasa takut Kinan kepada Dika mendadak hilang. Kinan merasa sangat marah dan benci, Dika benar-benar keterlaluan.
Kinan berlari berbalik arah menuju kelas lagi, ia mencari keberadaan Dika. Kinan tidak mau vidio itu semakin tersebar luaa, ia tidak mau kalau orang tuanya tau atau pihak sekolah tau.
Kinan mempercepat larinya saat melihat Dika baru saja keluar kelas, "Dikaaa"
Dika yang merasa terpanggil hanya menoleh dan tersenyum miring.
"Apa?"
"Lo keterlaluan Dik, hapus vidio lo cepet"
Dika melipat kedua tangannya didada, "kenapa? Bukannya lo nggak peduli ya? Kan tadi siang lo sendiri yang milih ini"
Kinan mengepalkan kedua tangannya, "Lo nggak punya hati Dik, gimana kalau nanti gue sampai dikeluarin dari sekolah? Atau orang tua gue tau"
"Gue nggak peduli, bukan urusan gue"
Ingin rasanya Kinan mencakar mulut Dika yang tidak punya perasaan, kenapa ia harus berurusan dengan manusia gila seperti Dika.
"Lo jahat, gue nggak nyuri. Bukan gue pencurinya"
Dika memutar bola matanya malas, "tapi buktinya ada"
"Kan bisa jadi gue dijebak"
Dika mengibaskan sebelah tangannya tidak peduli kemudian pergi dari hadapan Kinan.
"Dikaaa" Kinan mengejar Dika yang sudah berjalan beberapa langkah.
Dika berhenti saat tangannya ditarik Kinan, "apalagi?"
"Hapus vidio itu" ucap Kinan sambil menatap Dika tajam.
"Sayangnya gue nggak mau" jawab Dika santai.
"Dik please, gue nggak mau sampai orang tua gue tau."
"Oke gue hapus, tapi lo harus nurut sama gue suruh. Kalau lo sekali lagi nolak gue bisa bikin lo malu lebih dari ini."
Kinan terdiam, ia berfikir sejenak. Ia bingung harus bagaimana, ia takut kalau vidio itu tidak segera dihapus bisa gawat. Apalagi sebentar lagi dia akan ikut olimpiade matematika, dia bisa langsung di blacklist oleh gurunya kalau vidio itu sampai sekolah tau.
Kinan menarik nafasnya pelan, "oke"
"Good. Jam 4 nanti lo harus udah standbay di rumah gue"
Kinan menatap Dika horor, "ng-ngapain?"
"Nggak usah berfikir macam-macam. Gue mau lo nyiapin semua kebutuhan gue buat bikin vidio youtube sama temen-temen gue hari ini"
Kinan menghela nafas lega, ia sudah berfikir terlalu jauh.
"Sekarang hapus vidionya"
"Gampang"
"Sekarang!"
"Cerewet banget sih" Dika mengambil ponselnya di saku celana.
"Nih udah gue hapus, puas?"
Kinan mengangguk sambil tersenyum memperlihatkan lesung pipinya yang membuatnya terlihat manis. Tanpa ia sadari Dika menatapnya dengan pandangan berbeda.
To be continued
______________________________________
♡ Krismunita♡Hai happy reading, jangan lupa vote dan comment ya😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinandika
Teen Fiction♡Follow Author dulu sebelum baca♡ kinanty Defeena primajati biasa dipanggil kinan bukan cewek populer di sekolah ia cenderung pendiam. Ia menyukai sekaligus membenci Radika Zanuar Astrawijaya seorang Selebgram sekaligus vocalis grub band The Devil...