||=||
"Aku tidak tau apa yang kulakukan
Ini benar atau malah membuat ku memasuki
Lubang Kematian?"
Neka melidia
||=||
Neka membaringkan tubuhnya diatas kasur kamarnya,perpaduan cat warna Hijau lumut dengan putih Menggambarkan suasana kamar Neka.Neka yang baru tersadar bahwa ada sesuatu yang harus diselesaikannya mulai bangkit dari kasurnya untuk mengambil ponsel pintarnya dan mengetikan pesan ke nomor tujuan.
"Halo kak? Ini Neka, Kakak sibuk nggak? Aku mau ketemu nih?"
Neka mulai menyeruput cappucino miliknya, sambil sesekali menatap gelisah pintu cafe seperti menunggu kedatangan seseorang.
Lima menit kemudian seseorang datang dengan Kemeja pink dan perpaduan celana hitamnya memasuki cafe.
Terlihat senyum Neka melebar menatap orang tersebut."Hai kak, lama tidak bertemu." Sapa Neka sambil memeluk erat seseorang yang berada dihadapan nya.
Wanita itu mulai megendurkan pelukan mereka pelan. "baik, kamu apa kabar? Sudah besar banget kamu ya dan semakin cantik" ucapnya memegang dagu Neta gemas.
Neka tersenyum malu dengan perbuatan manis wanita itu, "Kakak pandai sekali menggodaku"
Wanita itu mendaratkan bokongnya ke kursi berwarna coklat dengan meja khusus untuk dua orang. "Kenapa nih kok tiba-tiba mengajak ketemuan? Kangen ya?"
Neka menganggukan kepalanya mantap menadakan dia sangat rindu dengan wanita dihadapan nya ini yang berbeda usia tiga tahun dengannya.
"Kakak tidak pernah datang kerumah, bahkan untuk sekedar berkunjung pun tidak."
"Itu karena lagi sibuk dengan kuliahan, kamu tau kuliah itu sangat melelahkan." Bisiknya dengan nada bercanda.
Neta menatap datar kearah kakak nya ini, bisa-bisanya dia mengatakan hal seperti itu didepan orang yang sebentar lagi akan lulus. Membuat takut para calon maba nih.
"Wajahmu kenapa seperti itu? Kakak mengatakan yang sebenarnya loh" ucap nya sambil tertawa.
"Kak Mika jangan buat aku yang calon ini takut dong, gimana sih." Ucap Neta kesal.
Mika menghentikan tawa nya dan menatap Neta, "Iya iya, Kenapa ada yang mau kamu tanyakan?" Mika mulai menyeruput secangkir kopi hitam yang sudah dipesan Neta.
Neta yang tersadar pun langsung menatap serius, pertanyaan yang sedari tadi membuatnya penasaran. "kak Mita alumni sekolah aku kan?"
"Iya, Kenapa tu?"
Neta berdiam sebentar dan mengepalkan tangannya kuat. Karna pertanyaan ini sedikit sensitif menurut nya atau mungkin rahasia.
"Kak Mita tau ada yang bunuh diri disekolah, tiga Tahun yang lalu?" Tanya Neta hati-hati.Mendengar itu Ekspresi Mita langsung berubah, dia terdiam dan berapa saat keheningan yang terasa. Bahkan Neta merasa sedikit takut dengan apa yang ditanyakannya ini.
"Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal ini?" Tanya Mika balik dengan dingin.
Neka memegang tangannya gugup, "beberapa hari ini banyak orang yang membicarakan nya, dan kebetulan kak Mita alumni pasti kakak tau kan kabar ini?."
Mita menghela nafas pelan, ada sedikit genangan air yang ditahannya. Seperti menahan Kepedihan yang mendalam. "Iya, Memang ada yang meninggal saat itu, tapi dia bukan bunuh diri." Tegasnya.
"Maksud kakak?"
Mita menatap lekat kearah Neka, sedangkan Neka menatap bingung dengan jawaban yang dilontarkan kakak nya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
S E L K A
Mystery / Thriller[ UPDATE SETIAP HARI JUMAT ATAU SABTU ] Menceritakan kehidupan Sesil yang selalu terbayang dengan penuh penyesalan dan perasaan bersalah karena terlambat menyelamatkan sahabatnya yang telah dibunuh oleh orang tidak dikenal. Konspirasi selalu muncul...