✨SELKA - ZONK

21 29 19
                                    


||=||

"Tatapan itu mengisyaratkan
Sebuah kemisteriusan"
Sesil Yukika

||=||

Apakah kalian tau siapa yang menjadi objek keributan dan kerumunan para siswi disekolah yang membuatku hampir saja jatuh kelantai? kalau saja Merla tidak sigap menangkapku mungkin salah satu bagian tubuhku akan terluka karenanya.

Dan sekarang orang yang menjadi sumber permasalahannya berdiri didepanku dengan tersenyum manis tanpa dosa.

"Sedang apa kau kemari?" Tanyaku nyolot.

"Pulang bareng yuk." Ajaknya dengan masih tersenyum manis yang menampilkan kedua dimplenya.

"Kau tidak lihat aku sedang apa? Minggir sana jangan sampai nih sapu melayang kewajahmu"

Saat ini jadwal nya aku piket dan dari teman-temanku aku berbeda jadwal dengan mereka semua. Aku bersyukur hanya aku yang masih tinggal didalam kelas ini kalau tidak mungkin akan banyak beribu pertanyaan yang datang kepadaku.

Aku meletakan sapu itu kedalam lemari yang terletak paling pojok dikelas. Menenteng tas biruku dan keluar menemui anak baru yang tak lain adalah adikku sendiri.

Aku berjalan diluan dan dia mengekor dari belakang, kami berjalan kearah gerbang sekolah, terlihat lorong sekolah mulai sepi Karna memang ini sudah jamnya untuk pulang.

"Noona kenapa piket sendirian? Bukannya secara berkelompok ya?." Tanyanya membuka percakapan diantara kami.

"Mereka semua udah pulang, tadi agak lama dikit Karna antar buku ke perpustakaan dulu." Jawabku santai dengan mempersilangkan kedua tanganku didada.

Dia menganggukan kepalanya pelan dan aku baru saja mengingat kejadian tadi pagi langsung menghentikan langkah kakiku dan menatap tajam kearahnya.

Plak!

"Auw Noona apa yang kau lakukan?" Keluhnya kesakitan Karna Aku baru saja memukul kepalanya.

"Kau tanya apa yang kulakukan? Seharusnya aku yang menanyakan hal itu, bukankah jadwalmu masuk besok? Kenapa hari ini?" Kesalku.

"Hari ini atau besok bukankah sama saja? Apakah bersekolah itu dilarang wahai kakakku yang cantik." Jawab Zean dengan sedikit menggodaku.

Aku mendengus kesal melihat tingkah adikku yang selalu membuatku darah tinggi. "Lalu bagaimana bisa kau tau jalan untuk berangkat kesekolah?"

"Mudah saja, aku mengikuti Noona sepanjang perjalanan." Jawab nya Santai.

"Ck, Kedatanganmu membuat keributan." Sindirku lalu pergi meninggalkannya.

"Noona Tunggu!" Zean mengikuti langkahku dengan sedikit berlari kecil.

Aku terus berjalan dengan langkah kakiku yang  cepat tapi Karna memang kaki Zean yang panjang atau aku yang terlalu pendek membuat langkahku ini hanya langkah kecil baginya dan lihat dia sudah berada di sampingku sekarang.

"Maksud noona apa? Aku tidak mengerti sama sekali." Tanyanya bingung.

"Pada saat kau masuk kekelas banyak sekali para siswi yang mengantri untuk menemuimu. Sampai aku sesak nafas dibuatnya." Keluhku

S E L K A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang