Masih sakit

7K 737 16
                                    

"Baiklah kuserahkan tanggung jawab bazar kepadamu Chenle"

Setelah mendapatkan anggukan kepala pelan dari Chenle_anak seni lukis.Haechan melanjutkan langkahnya.Memantau persiapan stand-stand dari anak seni lukis semester 2 dan 3 yang ikut berpartisipasi dalam bazar amal -festival tahunan ini.

Sudah 50% tenda berdiri,semua orang terlihat sibuk berlalu lalang mengerjakan tugas masing-masing.

Haechan mengamati,sesekali berhenti untuk memberikan pendapat dan juga masukannya,apa bila ada yang terasa kurang.

"Haechan?!" Menoleh ketika merasa namanya di panggil seseorang.

Mark disana.Berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang,bersama dengan seorang gadis cantik berambut pendek.

Haechan menegang,darahnya berdesir,jantungnya berdetak tak menyenangkan-sakit.

Haechan tau gadis itu.

Ko Eunji, bulannya fakultas Teknik.

Gadis yang bertanggung jawab atas kisah asmara pertama Haechan yang kandas dengan begitu menyedihkannya.





"Kalian kembalilah bekerja,aku tinggal sebentar"Senyum tipis di berikan Haechan kepada beberapa pemuda yang tadi menghentikan langkahnya untuk meminta bantuan -memilih beberapa tema menarik untuk Stand .

Setelah mendapatkan anggukan kepala dari para pemuda itu.
Haechan melangkah mendekat dengan aura dingin ke'pasangan kekasih' baru itu.

Ck! Mengesalkan!



"Ya? Ada yang bisa ku bantu?"Datar sekali.




Ko Eunji tersenyum miring,sedang Mark terdiam dengan mata fokus menatap Haechan intens.

"Kau sendiri? Di mana temanmu yang cerewet itu? Eum... siapa namanya? "Ko Eunji terlihat seperti sedang berpikir keras.Dan itu nampak sangat memuakan di mata Haechan.

"Ah!! Na Jaemin dan Hwang Hyunjin?"

"Hari ini aku datang sendiri, kebetulan mereka sedang sibuk"

Haechan memaksakan senyum tipisnya.Seraya Melirik kearah bawah-tepatnya ke arah tautan tangan yang saling mengait posesif satu sama lain.

Dan Ko Eunji menyadarinya,kaitan tangannya di lengan Mark dengan sengaja dia eratkan.

Haechan mengumpat didalam hati.



_kenapa rasanya masih sakit?demi tuhan! Ini sudah sebulan lebih,apa aku masih belum bisa melepaskannya?_

Haechan berkeluh dalam hati.Tanpa di sadarinya tatapannya menyendu menatapi kaitan tangan Ko Eunji di lengan kekar Mark.



Tangan itu dulu pernah memeluknya ketika dirinya merasa resah,lelah dan tertekan akan tuntutan tugasnya sebagai mahasiswa semester ketiga.

Tangan itu juga dulu pernah menghapus air matanya yang mengalir akibat rindu yang melanda Ketika di rindu pada kedua orangtuanya yang dia tinggalkan di Jeju.

Dan sekarang tangan,tubuh beserta hati milik dari pemuda yang sangat di cintainya itu kini telah menjadi milik orang lain.

Oh! Atau mungkin sendari awal semua itu memang bukanlah miliknya?.

Semuanya sudah di rancang dengan begitu manis, sendari awal.Hingga membuat dirinya terperosot jatuh begitu dalam.

Tetapi walaupun seperti itu.

Rasanya masih tidak rela,ketika melihat tangan itu kini melingkar posesif di pinggang orang lain.

Haechan tau kalau dirinya sudah tak memiliki hak.
Namun tetap saja,perasaan cemburu dan tidak rela itu masih tetap ada tanpa bisa dia cegah ataupun di hilangkan.

Setidaknya untuk saat ini, tidak tau dimasa depan nanti.

Semoga saja.





Dan lagi,Ko Eunji menyadarinya.Senyum kemenangan tercetak begitu jelas.

"Mark sayang? kau tidak ingin menyapa mantan kekasih mu ini mm?!"

Sengaja sekali Ko Eunji menekan kata Mantan ketika bertanya pada Mark yang hanya terdiam dengan wajah datar.

"Tidak perlu! untuk apa? Kita sudah berakhir"

Rasanya begitu menyakitkan, Haechan kecewa.

Bagaimana bisa Mark,Pemuda yang pernah mengisi penuh hatinya-mungkin masih hingga saat ini- berbicara dengan begitu mudahnya mengatakan sesuatu yang amat sangat menyakitkan untuk Haechan?
Haechan merasa jantung dan hatinya seakan di remat kuat oleh tangan kasat mata.

_sebegitu tak berharganya kah hubungan kita selama ini Mark?_

_apakah hari-hari yang selama ini kita lalui tak pernah membuatmu bahagia sebegitu mendalam?
Seperti yang ku rasakan?_

Rasanya menyakitkan.



"Hahaha....benar! Ko Eunji~si,kami sudah berakhir kami bukanlah siapa-siapa lagi Sekarang.Jadi untuk apa kami harus saling bertegur sapa?"

Butuh kekuatan lebih untuk mengatakannya,sekuat tenaganya Haechan menjaga agar suaranya tak terdengar bergetar.

"Aku memiliki banyak sekali pekerjaan,jadi jika sudah tidak ada lagi yang perlu di tanyakan...

Bisakah aku pergi?"

Dengan senyum ramah palsunya Ko Eunji mengangguk.

"Pergilah, lagipula aku tak memiliki hal yang perlu ku tanyakan kepada mu"

"Tentu saja tidak,kau hanya datang menemuiku untuk memamerkan kemenangan mu bukan?.Dan yeah.. kau menang.Kau telah berhasil membuat hatiku terluka Ko Eun Ji"

Sarkas Haechan.Tentunya hanya dari dalam hati.


"Ayo sayang kita pergi,kau ada kelas kan sebentar lagi? Biar aku antar kekelasmu"










Sepeninggalan Mark dan Ko Eunji.

Air mata Haechan tumpah.

Tubuhnya bergetar kecil,Isak tangisnya Haechan bungkam dengan punggung tangan yang kini sudah membungkam mulutnya sendiri.

Ada begitu banyak orang,dan Haechan tidak mau ada seorangpun melihat dirinya tengah menangis sekarang ini.


Hati dan kontrol tubuhnya masilah bereaksi dengan begitu berlebihan -menyangkut semua hal tentang pemuda Lee itu.Yang merupakan cinta pertamanya.Sekali lagi,tanpa bisa dia cegah.

Jujur sebenarnya Haechan juga ingin melupakan kenangan dan rasa cintanya pada Mark-

Namun semuanya sia-sia.

Sekuat dan seberusaha keras apapun Haechan mencoba,nyatanya perasaan cinta itu masih tetap ada dan tak pernah berkurang sedikitpun.Malahan rasanya semakin bertambah besar.

Kenapa?

Kenapa perasaan marah,kecewa dan bencinya tidak bisa mengalahkan rasa cintanya?




"Aku membenci......











Membenci diriku sendiri yang lemah-

Karna tak bisa membencimu Mark!!"















"Aku masih mencintaimu"


OF SHIT(Markhyuck)VER☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang