3. Craving You

2.5K 261 23
                                    

Dipublikasikan 29 Oktober 2020

***

Dia sangat optimis hari ini, menjemput seseorang yang bahkan tak ia kabari sebelumnya. Tentu saja karena orang itu tak punya ponsel karena ulahnya. Tapi dia yakin kalau orang itu tak akan menolak ajakannya untuk datang bersama ke acara ulang tahun Celine.

Rumah Celine cukup jauh. Harus naik bus dua kali jika dari kondo Gulf dan itu akan jadi alasan Mew bahwa ada seorang yang dengan senang hati menjadi supirnya dan Mew yakin Gulf tak akan menolak itu. Lagipula, dia memberinya tumpangan gratis.

Plus, mobilnya yang bagus dan mahal, belum pernah Mew membawa orang lain bersamanya. Dia adalah orang pertama, kecuali orang tuanya, yang ia bawa dengan mobil kesayangannya.

Kau harusnya bersyukur, Gulf.

Mew berjalan yakin dengan senyum di wajahnya. Menyapa dua wanita di lobi dengan percaya diri. Kini mereka tersenyum mereka melihatnya. Tak lagi memasang wajah curiga. Dan Mew senang, bahwa dia bisa sesuka hati keluar masuk kondo Gulf.

Tentu saja karena dia bilang, "Aku kekasih Gulf yang baru datang dari luar negeri.", Kemarin.

Aku harus berbohong demi dirimu. Lucu sekali.

Mew berdiri dengan merapikan kerah kemejanya. Bersiap mengetuk pintu sesaat sebelum pintu itu dibuka dari dalam. Menampilkan wajah Gulf yang cerah. Tidak seperti sebelumnya, pucat seperti mayat. Namun sayang, wajah cerah itu terganggu dengan ekspresi heran Gulf dengan alis berkerut.

"Hai..." Mew melambaikan tangan. Senyumnya lebar. Hampir saja ia menunjukan semua giginya yg putih dari dalam mulut.

"Kenapa kau datang?"

"Kita harus ke rumah Celine bukan? Ayo, aku akan memberimu tumpangan."

Mew melihat orang yang masih menahan gagang pintu mendengus. Bahkan memutar bola matanya malas.

"Siapa yang bilang aku mau berangkat denganmu? Aku bisa kesana sendiri."

Ia keluar dari kamar dan mengunci pintunya.

"Apa kau tau dimana rumah Celine?" Mew mundur selangkah. Membiarkan Gulf berdiri membelakanginya.

"Tidak. Tapi aku sudah tau alamatnya."

"Itu jauh dari sini." Mew memutar tubuh Gulf dengan menarik lengannya.

"Hei..." Mata Gulf memincing dengan air muka tak suka. Melepaskan dengan cepat tangan Mew dari lengannya.

"Ooh... Maaf..." Mew mengangkat tangan seolah akan ditembak saat itu juga.

Ia kembali melihat orang ini mendengus. Kenapa dia selalu membuat wajah seperti itu? Bibirnya meruncing dengan pipi yang mengembung.

Mew sadar, ia baru saja menatap orang ini dengan debaran jantung yang luar biasa keras. Sedetik kemudian ia berdiri sendiri. Ditinggalkan orang itu yang menenteng sebuah tas kertas berwarna putih dengan berjalan cepat menuju elevator di ujung gedung.

Mew bergegas mengejar Gulf, sebelum orang itu benar benar meninggalkannya dan membuat waktunya untuk datang ke sini menjadi sia sia. Ia menahan pintu elevator tepat saat Gulf masuk dan bersiap turun dengan itu.

Sunflower : Do You Remember Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang