"Jangan lepaskan aku yang selalu memegang tanganmu, ya?" - Kim Taehyung
"Terima kasih, Tae, kau selalu mencintaiku. Walaupun terkadang aku bersikap kurang baik padamu."-Park Soo Young
Seperti jalanan yang tidak selamanya halus, dan begitu pula denga...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy reading, my Mate🍀 _______
Tidak seperti yang kuduga, Soo-young belum terlihat ada di bangkunya. Bahkan tasnya juga tidak ada. Aku memajukan sedikit bibir dan kuperiksa ponsel. Tidak ada pemberitahuan pesan darinya. Aku berniat mengirim pesan, tetapi dia mengejutkanku dari belakang.
"Apa kau baru datang?" tanyaku heran.
"Hehe .... Iya." Alisnya menukik ke atas dan bibir merah jambu tersebut tertarik lebar. Memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Kau bilang akan berangkat awal."
"Aku kesiangan. Makanya baru sampai," katanya dengan bibir manyun.
"Astaga. Tidur jam berapa?"
Dia diam sesaat kala berpikir. "Setengah satu."
Diikuti bahuku yang menurun, aku menatapnya datar. "Semalam menyuruhku cepat tidur."
"Maaf. Mungkin, karena aku minum cappucinno di rumah nenek, jadinya aku tidak bisa tidur," sesal Soo-young.
"Oh, apa kau sudah ke perpustakaan? Aku tadi sempat mencarimu di sana. Tapi yang kucari malah baru datang."
"Hehehe ... sudah, kok." Buku tebal bersampul hijau dan putih ia tunjukan padaku.
Kugapai pucuk surainya yang tidak diikat. Senyum simpul kuberikan kepadanya. Sedangkan dia yang kumanja tersipu setelahnya.
"Ohya!" Aku teringat sesuatu. Lantas, segera kurogoh saku celana. "Ini. Kuharap kau suka."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sebuah gelang berbahan hemp cords dengan tiga manik akrilik membentuk kata 'his' serta miniatur gembok berbentuk hati kusuguhkan pada Soo-young. Sontak, dia menutupi mulutnya yang secara otomatis terbuka. Begitu juga dengan manik mata yang ikut membesar. Sepertinya, kejutan kecil ini berhasil mendapat tempat di hatinya.
"Tae-Tae, ini sangat lucu," tuturnya, sementara retinanya sibuk mengamati sang objek yang dia ambil beberapa detik lalu.
Aku mengulas senyum. "Sini, aku pakaikan," lanjutku dan mengambil benda kecil tersebut, lalu mengalungkan pada pergelangan tangan sisi kiri Soo-young.