"Jangan lepaskan aku yang selalu memegang tanganmu, ya?" - Kim Taehyung
"Terima kasih, Tae, kau selalu mencintaiku. Walaupun terkadang aku bersikap kurang baik padamu."-Park Soo Young
Seperti jalanan yang tidak selamanya halus, dan begitu pula denga...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Akhirnya, tugasku sebagai pelajar hari ini selesai. Bukannya lulus sekolah, hanya waktu pulang telah tiba. Setelah membubarkan diri dari kelas, segera aku menuju kelas Yoongi Hyung. Namun sesampainya disana, Yoongi Hyung mengatakan bahwa kita tidak jadi membuat lirik karena dia baru mendapat kabar bahwa adik terkecilnya, Min Yoonji, masuk rumah sakit.
"Kau dimana?" tanyaku.
"Masih di kelas. Kenapa?" kata seseorang via telepon. Tanpa menjawab aku langsung menutup panggilan.
Siapa lagi jika bukan Soo-young yang aku telepon. Tadi dia mengajakku untuk pulang bersama dan aku sudah terlanjur bilang tidak bisa. Beruntung keadaan mendukung, sehingga aku bisa membuat kejutan kecil dan pulang bersama dia.
Kulihat dia masih di dalam kelas dengan beberapa teman sekelasnya. Dia masih sibuk merapikan isi tas. Setelah selesai dia pun mulai beranjak. Aku sengaja menunggunya di balik pintu agar kejutan kecil ini semakin mengejutkan.
"Ya Tuhan!" pekiknya terkejut karena aku tiba-tiba muncul. "Tae-Tae, kau mengejutkanku!" protesnya.
"Hehehe ... Ayo pulang bersama!"
"Kau bilang kau dan Yoongi Oppa ada urusan," ujarnya sambil mem—pout—kan bibir.
"Tidak jadi. Min Yoonji masuk rumah sakit, jadi Yoongi Hyung harus segera pulang," jelasku.
"Benarkah? Memang sakit apa?"
"Aku belum tahu." Kugelengkan kepala dan Soo-young hanya ber—oh—ria.
"Baiklah, ayo pulang!"
Tangan kananku meraih tangan kirinya. Dia melihat sepintas tautan tangan kami, lalu tersenyum diikuti anggukan. Kugenggam tangannya, hingga kurasakan kulit lembut tangan ini lagi setelah beberapa waktu tidak berinteraksi.
"Apa kau benar-benar akan mentraktirku makan bulgogi?" tanyanya di tengah perjalanan.
"Tidak! Aku tadi hanya bercanda," kataku bermimik serius.
"Tae-tae?" panggilnya manja.
"Hehehe ... Baiklah-baiklah," kataku menyerah untuk menggoda.
Soo-young tersenyum senang. Dia mengeratkan genggaman tangan kami dan bergelayut dilenganku. Aku sangat menyukai moment seperti ini. Bahkan bukan menyukainya lagi, melainkan sudah kecanduan. Membuatku ingin terus-menerus mengalaminya.
***
Cahaya senja sudah menghias langit. Untunglah petang ini tidak turun hujan. Sehingga, dapat terlihat pemandangan langit yang cantik karena cahaya kejinggaan itu. Lampu dari bangunan-bangunan pun sudah mulai menyala. Bertambahlah nilai aestehetic dari blue hour ini.