27. Gedung Halusinasi

670 43 24
                                    

Gedung Halusinasi, begitulah warga sekitar menamainya. Entah karena apa, yang pasti Kakak Beradik Podcast malam ini akan mengungkapnya, akankah berhasil?

---------------------

Seperti biasa dirumah yang penuh dengan kebahagian, kini terdengar sedikit perdebatan antara Anak dan Bunda nya. Sedangkan Ayahnya hanya bisa tertawa dan tersenyum. Kedua adiknya berlarian terkadang juga menyahuti apa yang di ucapkan Kakak laki-lakinya.

"Bundaa... satu kali lagi, yaa.. "

"Satu lagi, satu lagi, nanti, dua lagi Bunda.." Sahut Bunda, sedikit terkekeh.

Betrand terkekeh dengan muka lucunya.

"Bunda You gak boleh gitu Bunda."

"Gitu gimana? Ini masih jam 4 sayang masih lama juga."

"Tapi kalo gak minta izin sekarang, I gak tau You bolehin atau nggak."

Bunda tersenyum lembut, putranya ini ada saja balasan dari ucapannya. Kini hanya Ayahnya yang bisa menghentikannya.

"Ayahh.. boleh kan?" Tanyanya pada sang Ayah.

"Ayah boleh.." Ucapnya.

Tiba-tiba..

"Ayah, You gak boleh gitu.. You harus sama kaya Bunda." Ucap Thalia yang berlari menghampiri Kokonya, kemudian duduk di pangkuannya.

"Nggak dong, kan keputusannya beda-beda." Sahut Betrand.

Ayah dan juga Bunda hanya tersenyum melihat tom and jerry nya kembali berdebat.

"I pilih Bunda, You emang gak boleh pergi."

"Tapi Ayah boleh, kan udah biasa kaya kemaren-kemaren."

"Onyoo.. di sana itu serem, kalo I takut banget.."

"Kan You yang takut, I gak takut Ci.."

"Udah, udah, udah, iya oke. Onyo boleh ikut lagi sama Uncle Jordi." Sahut Ayah, membela pertangkaran putra-putrinya.

"Inget pesen Bunda, jangan sampai You pulang kenapa-kenapa! Kaya waktu itu." Ucap Bunda, memberi peringatan.

Betrand mengangkat tangannya lalu hormat, sambil tersenyum.

"Siap Bundaku yang cantik, hehehe.."

Setelah mendapat persetujuan dari Bunda tercintanya, kini ia meminta untuk menelvon Ayla. Ia masih kepikiran tentang suara-suara itu.

"Di angkat Bunda?"

Bunda menggeleng.

"Emang kenapa sih, tadi di sekolah ketemu kan?"

"Iya Bunda, tapi … "

Bunda menunggu apa lagi yang akan dikatakannya.

"Gak pa-pa Bunda, ya udah kalo gak diangkat." Ucapnya. "Onyo mau kedepan." Lanjutnya, lalu bangkit dari duduknya. Meninggalkan Bundanya yang kini kebingungan.

"Ada masalah apa sih?" Tanya Ayah.

Bunda menggeleng pelan, ia pun tidak tahu kenapa dengan putranya. Ia juga bingung kenapa sahabatnya ini tidak mengangkatnya atau menelvon balik.

---------------------------------

Di sepanjang perjalanan Betrand masih saja memikirkan apa kesalahannya pada Ayla sahabatnya, tadi di sekolah ia hanya diam memperhatikan sahabatnya yang sama sekali tidak menyapanya bahkan tidak menoleh ketika dipanggil. Arggh!! Itu membuat dirinya tidak fokus menjalankan shooting malam ini.

Hallo Koh [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang