31. 2021 - Awal Yang Buruk Untuk Awal Yang Lebih Baik

883 46 18
                                    

Awal tahun ini menjadi awal yang mengecewakan entah untuk dirinya, ataupun semuanya. Rasanya semua orang saat ini tidak ada yang berpihak padanya, tidak ada yang mengerti perasaannya, tidak ada yang mau berbagi bahagia dengannya.

"Arrghhh... Hiks hiks.. Onyo sakit, Onyo kecewa sama kalian.. hiks.."

Langit gelap tanpa bintang kini menyelimuti hatinya yang saat ini sedang sakit, bahkan Ayah dan Bunda nya pun tidak mampu untuk membuat hatinya kembali utuh.

Brraakk..

Semua barang yang tertata rapi di atas meja belajarnya, seketika berserakan di mana-mana, kemudian ia menjambak rambut hitamnya dengan kuat amarah yang sedari dulu ia tahan kini tidak bisa lagi ia tahan.

Bagaimana bisa ia masih tahan jika sudah beberapa kali keluarganya mengalami hal sulit karena dirinya, meskipun Ayah dan Bunda nya selalu berkata bahwa ini bukan salahnya, bukan karenanya. Tapi apalah daya jika semua orang mengatakan jika ini semua karena dirinya.

"Aaaarrrgghhh... Hiks hikss... Salah Onyo apa tuhan.. Hikss.."

Cengkraman pada rambutnya melemah seiring dengan isak tangis yang semakin pilu, ia benar-benar kecewa, hatinya kembali mengalami luka yang begitu dalam untuk yang ke sekian kalinya.

Seseorang yang ia jaga hatinya, seseorang yang selalu ia buat bahagia, seseorang yang sangat-sangat ia sayangi, terluka karena ulah satu orang yang mengaku sebagai orang yang menyayangi dirinya, satu orang itu mengaku sebagai dari bagian fansnya.

Bagaimana ia tidak kecewa? Bagaimana ia tidak terluka? Ketika seseorang yang ia sayangi terluka karena orang yang mengaku menyayangi dirinya. Ketika keluarganya di usik oleh orang yang sama sekali tidak ia kenal.

Jika benar mereka menyayangi dirinya, lalu kenapa orang itu dengan tega menyakiti seseorang yang dia sayangi?! Kenapa?!

"Bunda... Hiks... Ayah.. Hikss hiks.. Onyo minta maaf.."

Di balik pintu kamarnya, ada dua orang yang berdiri tanpa bergeming, hatinya pun sakit. Apalagi melihat putra sulungnya seperti ini.

Mereka tidak mendengar apa saja yang di lakukan putranya, hanya saja mereka datang ketika suara barang berjatuhan. Namun ketika sampai di depan pintu sang putra, ternyata pintu itu terkunci dari dalam, sepasang suami istri itu hanya bisa mendengar isak kan putranya yang menyakitkan.

"Onyo gak salah nak.." Gumam Bunda menyentuh pintu dingin itu dengan isak tangis yang ia tahan.

-----------------------------------

Langit kembali cerah, matahari mulai mengganti tugas sang bulan, burung-burung berterbangan, pagi ini pagi yang cerah. Namun, di balik selimut tebalnya remaja tampan itu sama sekali tidak bergerak, ataupun terusik dengan cahaya matahari yang mulai masuk ke dalam kamarnya.

Seorang wanita cantik kini sedang membuka gorden cokelat di kamar putranya, wanita cantik itu membuka pintu dengan kunci lainnya.

"Onyo.. Bangun sayang..."

Tidak ada jawaban.

Wanita cantik itu mendekat ke anak tangga kasur putranya, melihat kondisi putranya setelah semalam memberantaki semua barangnya. Dan kini pun masih berantakan, barang-barang itu urusan belakang untuk saat ini ia ingin mengetahui bagaimana putranya.

Eenghhh..

Remaja tampan itu mulai terusik oleh sentuhan lembut Bundanya pada pipinya. Wanita cantik itu tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hallo Koh [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang