Ch. 8 Departure

538 79 8
                                    

Cuaca hari ini terasa segar dengan matahari yang bersinar terang tanpa adanya awan dilangit. Hembusan angin yang pelan pelan menyentuh kulit terasa menggelitik, dan udara pagi harinya terasa istimewa tanpa banyak hal yang berubah di musim panas tahun ini. Sawamura yang tidak akan pernah absen dengan latihan paginya, berlari mengelilingi lapangan seperti biasa. Menggunakan ban di pinggangnya juga seperti biasa. Tapi hal yang tidak biasa adalah adanya banyak pengganggu di latihan pagi Sawamura

"Apa kau berlari sepelan ini?"

"Kau harus menarik ban truck seperti pelatih Katoka"

"Matamu terlihat seperti beruang hitam putih"

"Itu Panda Furuya senpai"

"Berlari seperti ini membuat badanku hangat"

"Apa kau tidur nyenyak senpai?"

"Hemm"

"Jika aku ke Amerika, aku akan melihat menara Eifel"

"Bodoh, yang benar adalah patung Liberty"

"Sudah kubilang padanya, tapi dia tidak pernah mendengarkan perkataanku"

"Sawamura, kau tak perlu khawatir jika sesorang disana membullymu kecil, cukup tunjukkan pada mereka kemampuanmu"

"Yah... jika Ace tidak melakukannya dengan benar, maka kami semua akan pergi ke Amerika dan... "

"Minna-san... bisakah kalian tidak berisik???. Kalian semua menggangguku.

Furuya jangan kau berlari lebih cepat dariku. Zono senpai, aku akan membawakanmu oleh-oleh dan.. heuk"

"Hanya Zono saja huh?" Tatap Kuramochi dengan mata iblisnya.

"I-i-itu... " sambil leher Sawamura yang masih dicekik Kuramochi. Miyuki menengahi percakapan mereka.

"Kalian semua, berhenti mengganggu Sawamura. Dan Sawamura, sebaiknya kau membereskan barang2mu."

Dengan perasaan ragu tapi yakin. Sawamura tahu bahwa tanpa sebuah kata kata pun, perasaan mereka semua saling terhubung. Sawamura mulai menghentikan larinya dan menatap wajah rekan-rekannya.

Perdebatan tadi malam yang membuat semua orang gelisah seakan akan tidak pernah terjadi. Mereka dengan suka hati mengantar kepergian Ace mereka dengan cara mengganggunya. Itu cara terbaik untuk menghilangkan ketegangan yang ada diantara mereka semua.

Jika selama ini Sawamuralah yang menyemangati tim, kali ini tim lah yang akan menyemangati Sawamura.

"Minna-san. Ini mungkin terdengar aneh, tapi aku harus mengatakan ini sebelum pergi"

Sawamura menatap para rekan timnya dengan dalam-dalam dan serius. Wajah menunjukkan ketegasan dan ketulusan hatinya dengan amat baik.

"Aku akan mengatakan bahwa aku mencintai tim ini lebih dari apapun, aku mencintai kalian seperti keluargaku sendiri. Aku bersyukur dapat berada diantara rekan-rekan yang hebat seperti kalian. Aku berterima kasih pada kalian karena telah mengizinkanku pergi. Dan aku juga ingin minta maaf, tidak dapat berjuang dengan kalian disaat kita sedang bertanding. Ini memang keegoisanku sendiri. Tapi, aku ingin menjadi lebih hebat sampai dititik Seido akan menjadi yang terbaik diantara tim terbaik. Aku hanya beruntung karena mendapatkan kesempatan ini. Jadi, aku tidak akan menyia nyiakan kesempatan ini dengan tangan kosong. Jadi kumohon. Bertahanlah sampai aku kembali."

Sawamura yang selesai menyelesaikan pidato paginya membungkuk 90 derajat dihadapan rekan-rekannya. Semua anggota tim Seido yang berada di lapangan pagi itu tersenyum gembira dengan perkataan Ace mereka. Perasaan yang sulit digambarkan. Walau singkat, tapi mereka semua merasakan hal yang sama.

Diamond no Ace FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang