Ch. 15 Ehhhhhhh??

289 51 19
                                    

"Yakk... kau sedang melamun apa?"

Seto, sahabat Okumura berkomentar dengan tingkah sahabatnya yang sedang memandang lapangan Seido dengan wajah datarnya. Sejak ia selalu bersama-sama dengan Okumura, dia bisa membaca raut wajahnya yang terkesan 'tanpa ekspresi' itu.

"Tidak ada.."

Jawaban singkat itu mengundang pemikiran Seto membuka percakapan.

"Baru sebentar, tapi rasanya lapangan ini sedikit sepi"

Kata-kata Seto membuat raut wajah Okumura sedikit berubah. Seperti kesepian? Penasaran? Atau... rindu?

"Ahhhh~~ aku harap Senpai segera pulang" tambah Seto di akhir kalimatnya.

"Hmm.. ayo pergi"

Ajakan Okumura kepada Seto yang pergi melakukan latihan paginya mengakhiri pembicaraan singkat itu. Ia tahu, bahwa sahabatnya kini sedang merindukan Senpai tercintanya. Ehem... maksudku, Senpai berisik yang selalu beradu mulut dengan anak serigala itu.

Bagaimana tidak. Belum lebih dari dua hari, dan Okumura selalu melamun saat sendirian. Dia bahkan memandang ponselnya tanpa melakukan apapun. Seto yang bagai peramal tahu bahwa Okumura ingin sekali tahu kabar Sawamura. Tapi apa daya, sahabatnya itu bahkan tidak punya nomor Senpainya itu.

Seto hanya mendengus ketika menawarkan Okumura untuk mengirim pesan singkat pada Senpainya itu, tapi ia tolak dengan dingin. Beralasan bahwa hal itu tidak penting.

Dia hanya tak mau mengganggu latihan Senpainya itu walau dengan hati menahan rindu yang tak ia ucapkan atau ekspresikan.

***
Di lain sisi lapangan, para Senior sudah membuat keramain dengan menggosipkan Sawamura dengan seenak lidahnya.

"Tak pernah aku merasa bahwa si Cerewet Bakamura itu membuatku merindukannya"

Ucap Maezono Senpai kepada rekan timnya.

"Hahaha.... aku tak mau mengakuinya, tapi aku harus setuju denganmu"

Komentar balasan itu berasal dari Ono.

Percakapan diantara mereka terdengar menarik perhatian pemain lainnya.

"Aku yakin bahwa kalian hanya merindukan sikap bodohnya itu kan?"

Kuramochi yang tersenyum lebar ikut dalam percakapan itu sambil melakukan ayunannya.

"Senpai, sebaiknya kau fokus pada ayunanmu"

Haruichi yang ikut berlatih mengayun dengan Kuramochi menceramahi Senpainya itu dengan senyuman seperti biasa.

"Astaga.. aku tak menyangka bahwa teman-temanku sangat suka bergosip"

"Oho.. sebagai rekannya, kupikir kau yang akan lebih merindukannya. Bukankah begitu Miyuki?"

Maezono memandang kearah Miyuki sambil melemparkan senyumannya dengan mengejek.

"Tidak juga. Aku terlalu sibuk mengurus urusanku sendiri"

Sambil mengambil bat yang berada di dekatnya, Miyuki menambahkan komentarnya.

"Sebaiknya kalian fokus kepada latihan kalian. Aku tidak ingin melihat senyum mengejeknya jika kita tak bisa memukul lemparan Amahisa"

"Jika dia berani seperti itu, kupastikan aku akan menendang pantatnya dengan keras saat dia melempar"

Kuramochi yang sudah memperagakan tendangan mautnya benar-benar serius dengan ucapannya. Tak mau dianggap remeh oleh Kohai-nya sendiri membuatnya menjadi lebih serius dalam berlatih.

Diamond no Ace FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang