〈 ⌗｡O1 〉𝚂𝚘𝚗𝚐 𝙼𝚒𝚗𝚐𝚒 × 𝙲𝚑𝚘𝚒 𝚂𝚊𝚗
aku adalah pelindungmu, sebut namaku maka aku datang padamu.
warn!
bxb area !i homopobic? go away!
t!smg
b!chs
mature, non-baku, angst, harsh word.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sanie kau baik-baik saja kan?! aku minta maaaf kemarin tidak pulang bersamamu" Seonghwa menatap San khawatir saat pemuda yang sudah ia anggap adik itu memasuki cafe.
San mengangguk "Gwaenchana Hyung, Sanie gapapa cuma kena goresan kecil" lalu menunjukan cengirannya.
Seonghwa menggangguk lalu mengelus rambut San dan mereka berdua bersiap untuk membuka cafe.
"Ngomong-ngomong dari mana hyung tau aku mendapat masalah?" San sedang membersihkan meja sedangkan Seonghwa berada dimeja kasir merapikan sedikit supaya terlihat rapi.
"Aku tau dari Yunho, dia kemarin menemukanmu pingsan digang dekat cafe dan langsung membawamu kerumah sakit lalu menghubungiku" San mengangguk, dia harus berterimakasih kepada pemuda tinggi itu.
kling
"Maaf tuan kami belum buㅡYunho Hyung?" baru saja mereka membicarakannya dia sudah muncul lengkap dengan kamera yang menggantung dilehernya.
"Oh Sanie kau sudah lebih baik?" San mengangguk lalu menyuruh Yunho duduk dan pergi kedapur.
"Yunho kenapa datang sepagi ini?" Seonghwa mendekati meja Yunho dan menatapnya bingung, pasalnya ini masih pukul 7 dan Yunho biasanya akan datang pukul 8 untuk membeli kopi.
"Hyung boleh aku membeli roti dan kopi lebih awal? aku ada rapat dengan klien pagi ini dan tidak sempat sarapan"
Seonghwa menggeleng kecil lalu pergi kebelakang sedangkan San muncul dengan segelas susu dan menaruh dimeja Yunho membuat pemuda Jeong itu bingung.
"Ini untukmu hyung, kau belum sarapan kan? sebaiknya minum ini supaya sedikit semangat" Yunho tersenyum lalu mengelus rambut San dan meminum susu tersebut dengan senang hati.
"Susu ini enak Sanie ditambah aku meminum ini sambil melihatmu rasanya aku akan bersemangat sepanjang hari, gomawo" pipi San sedikit bersemu lalu buru-buru menuju dapur membuat Seonghwa bingung ketika melihat San yang menutupi wajahnya.
Yunho yang melihat itu hanya terkekeh kecil lalu Seonghwa datang dan menyerahkan pesanannya.
"Ah gomawo hyung, berapa yang harus kubayar?" Yunho sudah bersiap mengeluarkan dompetnya, namun Seonghwa menggelengㅡ
"Ambil saja, lagipula kau sudah kuanggap adik sendiri" Seonghwa tersenyum lalu menepuk pundak Yunho.
"Gomawo hyung, maaf merepotkanmu dipagi hari" Seonghwa menggeleng lalu Yunho pergi menuju kantornya dengan sedikit berlari.
