𝙩𝙧𝙤𝙞𝙨

323 54 23
                                    

"Hoho, lain kali gak boleh berkata sembarangan seperti itu" San memijat pelipisnya, terlalu pusing dengan tingkah polos adiknya.

"Hung! tapi Hoho kan hanya bertanya Hyung" Jongho mempoutkan bibirnya dan berhasil membuat San gemas dengan tingkah adiknya.

"Tetap saja Hoho-ah~" San mengunyel pipi berisi sang adik sedangkan Jongho berusaha melepaskan diri dari kakaknya.

San tertawa saat Jongho berhasil lepas dari dirinya dan dengan sangat menggemaskan berlari menuju kamarnya.

"Aku bisa diabetes lama-lama" San merapikan bekas gelas milik Jongho lalu mencucinya.

Ngomong-ngomong soal Yunho, pemuda Jeong itu sudah pulang setelah menghabiskan tehnya.

San tidak habis pikir dengan Jongho, kenapa adiknya menanyakan hal seperti itu. Padahal dia tau Yunho tidak mungkin menyukai dirinya, dia bukan tipe Yunho.

Setelah mencuci piring dan membersihkan meja makan, San pergi untuk memeriksa Jongho dikamarnya dan saat pintu kamar dibuka San mendapati adiknya sudah tertidur sambil memeluk boneka teddy bear besar.

San tersenyum lalu masuk kedalam dan menaikan selimut sebatas dada Jongho lalu mengecup kening adiknya dan pergi keluar dari kamar.

San melirik jam diponselnya yang menunjukan pukul 9 malam, ini belum masuk waktu tidurnya.

Karena merasa bingung ingin melakukan apa, San memilih mengambil satu buku acak yang pernah dia beli tapi belum sempat dia baca.

Setelah menemukan satu buku yang menarik perhatiannya San pergi kedapur untuk membuat americano dan mengambil kudapan kecil.

San duduk disofa dan mulai membaca buku itu sambil sesekali mulutnya memasukan kudapan atau menyesap kopinya.

Ditengah bacaannya terkadang San akan mengucapkan "wow" atau menggeleng dan bahkan marah-marah tidak jelas.

San asik membaca hingga tidak menyadari jam sudah menunjukan pukul 12 malam dan waktu tidurnya sudah lewat.

Saat menyadari itu San buru-buru melipat halaman sebagai penanda buku tersebut agar San dapat melanjutkan membacanya.

Buku itu baru terbaca setengah dan San bisa saja menyelesaikan semuanya malam itu dengan kata lain dia bergadang demi membaca sebuah buku.

Tapi ia urungkan saat ingat bahwa Seonghwa menyuruhnya datang pagi karna cafe dipesan seharian oleh seseorang.

"Aku tidak menyangka membaca buku fiksi bisa sangat menyenangkan" San membersihkan tempatnya membaca dan tidak lupa mencuci gelas bekas kopinya.

Setelah selesai San mengecek setiap ruangan, memeriksa apakah pintu apartementnya sudah terkunci rapat dan juga memeriksa semua jendela.

Setelah semua dirasa aman, San pergi masuk kedalam kamarnya setelah mematikan lampu ruangan tengah.

"Sial! bagaimana aku bisa sampai disini!"

"Sial! bagaimana aku bisa sampai disini!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❪𝙨𝙖𝙮 𝙢𝙮 𝙣𝙖𝙢𝙚❫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang