XXXVII

13K 1.6K 264
                                    

"SECOND FLOWER"

***

▪︎REXFORD WENDT MAXIMILIAN▪︎

Kijo gila! Benar-benar gila!

Bagaimana dia baru mengatakannya sekarang?

Kenapa dia tidak mengatakan kecurigaannya dari dulu?

Sial! Jika dia bukan teman Moya, mungkin aku sudah mencekiknya sekarang. Aku bahkan belum mendudukkan diriku di Pack Goldeneyes tapi sudah harus berlari kembali seperti orang kesetanan hanya karena mendengar apa yang dikatakan oleh Kijo. Aku tahu jika dialah yang lebih tahu tentang segalanya, tapi paling tidak ya dia bisa memberiku aba-aba terlebih dahulu dan bukannya dengan santai mengatakan, "sepertinya kau akan punya anak kembar kali ini."

Like hell!

Anak kembar berarti bunganya juga harus ganda. Bisa-bisanya dia dengan tak berdosanya memaparkan opininya tanpa peduli akan posisiku. Grey berlari dengan Bran yang duduk di punggungnya. Cengkramannya pada bulu Grey tidak kuhiraukan, toh kalau dia jatuh aku juga yang repot. Sebenarnya aku dan Grey tidak ingin ada seorang pun yang duduk di punggung kami, kecuali Moya tentu saja. Tapi hari ini adalah pengecualian, jika bukan karena anakku yang belum lahir dan kekasihku, mungkin Bran sudah kusuruh terbang sendiri.

Aku tidak memanggil siapapun untuk membawa Bran. Kenapa? Karena hanya aku yang tercepat dari semua Werewolf yang ada di Pack-ku. Si Kijo sialan itu seharusnya tidak memperlakukanku seperti ini. Hng, aku sangat ingin mengoyak kepalanya jika dia membuatku harus menjadi tunggangan orang lain lagi!

Sesampainya di pesisir pantai Pack Goldeneyes, aku bisa melihat Weldon yang sudah berdiri di sana. Sepertinya dia berniat untuk melangkahkan kakinya meninggalkan pantai, namun beberapa detik kemudian, manik biru lautnya seolah mampu melihatku dan Bran yang menatapnya aneh. Bukannya dia sedang dihukum? Kenapa dia ada di sini?

Weldon berusaha sekuat tenaga melambaikan tangannya agar mampu menarik perhatianku dan Bran. Well, sebuah langkah yang sangat teramat tidak perlu. Biar bagaimanapun, Weldon itu mencolok di berbagai sisi. Eksistensinya saja sudah cukup menarik perhatian orang lain tanpa dia perlu menggerakkan anggota tubuhnya barang sedikitpun! Dengan pakaiannya yang dilapisi emas dan perhiasan mutiara dimana-mana kurasa sudah cukup untuk menjadi alasan mengapa aku mengatakan jika dia itu mencolok.

"Kalian datang untuk menjemputku? Apa kalian cenayang? Kenapa kalian bisa tahu jika aku menyelinap untuk ke sini? Tidak salah lagi, ikatan persahabatan di antara kita memang sangat kuat. Ingat! Jangan sampai Kijo masuk ke lingkaran persahabatan kita ini atau—"

"Stop," potongku pada rentetan pertanyaan, kalimat, dan apa lagi tadi? Aku benar-benar tidak ingat. "Aku ke sini tidak untuk menjemputmu."

"Jangan malu-malu untuk mengakui itu, Rex. Ngomong-ngomong, aku dengar jika orang-orang mengatakan bahwa kau sangat kuat. Bran naik ke atas punggungmu dan kau terlihat seperti kau tidak mengangkat beban apapun. Aku yakin jika kau berlari ke sini dengan Bran di atas punggungmu juga kan? Hell man, just how strong are you? Aku juga mau! Ayo, Rex! Aku juga ingin naik ke atas punggungmu."

"Kau mau naik ke atas punggungku?"

Anggukan brutal Weldon berikan kepadaku.

"Kau yakin?"

"Aku yakin."

"Benarkah?"

"Ya!"

"Kemarilah," ujarku sembari menatap Weldon yang dengan gembira berlari kecil ke arahku. "Kemari dan akan kukoyak lehermu terlebih dahulu."

ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang