XLV

9.2K 1.2K 166
                                    

"WHY, KAI?"

***

▪︎REXFORD WENDT MAXIMILIAN▪︎

Sebelum benar-benar meninggalkan Moya, aku menyuruh Agra dan Arga untuk mendampinginya dan segera bergabung dengan para orang tua, anak-anak, serta orang sakit. Aku ingin Moya menenangkan mereka karena dialah yang terbaik dalam masalah tersebut. Aku yang akan mengambil alih untuk meredakan serangan para rouge ini. Sial! Mati pun kau tetap memberikanku masalah, Qi!

Setibanya di pinggiran Pack, aku memerintah Frans agar terus berada di sini dan memastikan tidak satupun rouge yang akan masuk. Aku dan yang lainnya akan membersihkan yang ada di dalam sana. Secepat mungkin aku bertukar tubuh dengan Grey mengingat mereka lebih mudah dihadapi ketika aku bertubuh lebih besar dari mereka. Para rouge ini memiliki fisik setengah manusia dan setengah serigala, mereka tak berakal dan hanya tahu menghancurkan ini dan itu.

Beberapa warga yang sehat dan kuat membuat pertahan yang cukup ciamik di depan Pack House, ini pasti ulah Moya dan ayah. Moya menaruh perhatian yang sangat besar pada rakyat, pembangunan waduk dan perairan yang dulunya tidak terlalu kupikirkan telah membantu rakyat di pasar dalam memperoleh air tanpa perlu mengangkut air dari sungai lagi.

Tak butuh waktu lama sampai aku dan yang lainnya hampir mengalahkan para pengganggu ini. Mereka telah masuk ke dalam wilayah kekuasaanku dengan jumlah besar. Qi, seharusnya kau bangkrut karena mengontrol begitu banyak rouge seperti ini. Sekarang kau sudah meninggal sehingga para rouge ini menjadi semakin tidak terkendali ketika mastermind-nya tidak bisa dideteksi.

"Rex!" Aku menoleh ke langit ketika merasa seseorang telah memanggilku.

"Jangan sekarang, Jez. Pack-ku sedang kacau," jawabku pada Jez yang sepertinya ingin curhat lagi masalah Kijo yang berubah aneh akhir-akhir ini.

Para wanita sangat sulit dimengerti, seharusnya mereka bisa langsung saling mengatakan jika mereka berdua saling suka! Well, meski faktanya Jez memiliki dua orang yang dia sukai. Wow, hebat juga dia bisa mendapatkan dua pasangan di kehidupannya. Tapi aku tidak cemburu, Moya sudah jauh lebih dari cukup untukku.

"Aku tidak datang untuk itu."

"Jadi kau datang untuk apa?"

"Aku membawa bala bantuan."

"Ha?"

"Aku tahu kau tidak akan mau menerima ini mengingat Werewolf sangat prideful, tapi lebih cepat akan lebih baik. Penambahan korban bisa cepat ditahan dan kerusakan bangunan bisa diselesaikan tanpa perlu menambah kerusakan lainnya."

Yang dikatakan Jez memang benar tapi fakta jika aku akan menolak penawarannya adalah salah besar. Moya menganggap teman-temannya sebagai saudaranya sendiri, para warga pun sangat senang jika mereka datang untuk berkunjung dan membeli sesuatu—kecuali Weldon, he bargains like a crab. Jadi sudah menjadi tanggungjawab mereka juga jika sesuatu terjadi pada Moya dan tempat tinggalnya. "What can you do?"

"I'm bringing my wife and brothers, kau tidak perlu khawatir. Mereka akan tiba dalam beberapa menit lagi, kami akan menyerang mereka dari atas."

"Wife? Bagus! Kijo bisa membantuku mengobati wargaku yang sedang terluka saat ini."

Sebersit kernyitan singkat Jez tunjukkan padaku, dia berdehem singkat sebelum mengatakan, "aku membawa Jemma kali ini. Kijo . . . aku . . . entahlah, aku tidak tahu dia ada dimana."

Dia tidak gila kan?

Bagaimana bisa dia tidak tahu keberadaan istrinya?

Jemma memang istri pertamanya, tapi Kijo juga istri sahnya!

ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang