🚨warning typo
Vie bikin dua Chap soalnya kalo mau di save selalu ada trouble, gak paham deh sama WP sekarang apa Vie yang terlalu katro?
Tak terasa sudah lebih dari sebulan ketujuh muda mudi ini melakukan kegiatan mereka, itu tandanya mereka harus segera pergi dari desa itu untuk membuat laporan akhir,sang pemuda memenuhi janji yaitu tak menemui putri dari si pemilik rumah,sebagai tanda kesungguhan dirinya bahwa ia meminang bukan karna parasnya semata (waktu Vie KKN aslinya cuman dua minggu tapi ini ceritanya sebulan aja biar apdol)
Sang pemuda terlihat melamun sepanjang jalan setelah mereka meninggalkan desa itu dan tentu mereka memberikan cendra mata pada Kades sebagai tanda terima kasih untuk mereka selama melakukan KKN disana disambut baik oleh warga disana,walau awalny ada masalah tapi hal itu tak terlalu membuat kegiatan mereka terhambat
Sudah dua minggu kegiatan disana berakhir,tapi sang pemuda semakin merasa hampa, ia bingung ia terus teringat akan putri dari pemilik rumah dimana mereka menyewa rumah itu, sungguh pertama kali bertemu dengannya ia merasa hatinya menghangat, ia tak tau cara apa yang akan ia buat untuk meyakinkan ayah dari gadis itu
Ia segera berlari menuju halte bus dimana disana terdapat telfon umum
"Halo Pah, ini Dreas"
"..........."
"Papah ada dirumah?"
"............."
"Andreas mau ketemu Papah,itu juga kalau Papah tidak sibuk"
"..............."
"Baik Andreas pulang sekarang"
Sang pemuda langsung menutup telfon itu dan segera mengejar bis yang barusan lewat didekatnya, sesampainya ia dirumah ia langsung mengampiri sang Papa yang sedang menikmati Kopi siangnya
"Pah,,Andreas mau melamar seorang gadis" sang Papa yang sedang menimmati kopi itu hampir tersedak karna ucapan putra semata wayangnya itu sangat tiba-tiba
"Dreas datang bukanya salim dulu nak kok langsung bilang mau lamar anak orang?"
"Kamu lagi gak demam kan?atau kamu mabuk gitu?"
"No Pah Mah,Andreas serius"
"Dia seiman dengan kita tidak?"
"Seiman"
"Dia bisa nerima kamu yang seperti ini?"
"Seperti ini bagaimana maksud Papa?"
"garis keturunan kamu,masih banyak orang yang tak bisa menerima kamu yang memiliki darah kolonial Dreas"
"Pah saya yakin jika dia adalah gadis yang tepat untuk Dreas?"
"Bagaimana kamu bisa yakin?"
"Papah pernah bilangkan, jika ingin menilai wanita nilai dulu bagaimana perlakuan dia terhadap orang tuanya lalu lingkungannya, maka itu akan mencerminkan dirinya yang sesungguhnya" sang Papa tertegun mendengar pemuda itu mengatakan hal yang dulu ia katakan saat pemuda itu masih kecil
"Baiklah kalau itu mau kamu, Papa akan melamarkan gadis itu untuk kamu, tapi dia orang mana?"
"Ciamis Pah"
"Ciamis?orang sunda?"
"Iya"
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Abraham
Teen Fictionkisah keluarga Pak Andreas Gunawan Abraham keturunan Indo Belanda Prancis Inggris membesarkan ke empat anaknya yang super duper ajaib bin aneh, setelah kepergian sang Istri untuk selama-lamanya seteleh berjuang melawan penyakit Alzeimer yang diderit...