🚨warning typo
Setelah kepulangan Sofi beberapa hari yang lalu dan kini Sofi satu sekolah dengannya, membuat Dion galau kembali, iya Galau dia, Sofi cinta monyetnya si Dion dan sampe sekarang Dion masih suka sama Sofi, awet ya rasa sukanya
Tapi yang bikin Dion galau adalah perbedaan yang sangat menonjol antara keduanya, ya itu adalah Agama, Dion terlahir dari keluarga Muslim sedangkan Sofi dari keluarga penganut katolik yang taat, sungguh sulit memang sangat saaangat sulit
Dia sudah bercerita pada Bella dan sang Kakak juga dan hasilnya adalah menyerahkan 100% urusan hati Dion pada dirinya sendiri, ini belum pacaran aja udah galau gimana kalo pacaran yak, mangkanya Dion gak berani terlalu deket-deket Sofi takut nambah suka
"Kayanya kisah cintanya Bujang Papa pada gak enak ya?"
"Iya Pa, gak mulus kaya mukanya"
"Kasihan kasihan kasihan,,Abang Abangnya Ria pada jadi Sad boy semua"
"Ini belum pacaran kan mereka?"
"Ya elah Pa, Sofi aja baru pindah semingguan kali"
"Yakali Dion gercep Bel"
"Mustahil Abang gercep mah Pa" ini anak sama Bapak kompak bener ya gibahnya
.
.
Sama halnya dengan Dion Arespun serupa, saat ini keduanya sedang berada ditaman belakang sembari menikmati pemandamgan bulan dimalam hari, sungguh kenyataan yang pahit ya, yang satu di tikung temen yang satu belum apa-apa udah ada tembok gede banget ngelebihin tembok berlin
Beda halnya dengan para gadisnya Papa Andreas, walau Ria masih kecil dan gak deket sama banyak cowok tapi dari laporan Bella ataupun Dion ternyata adik kecilnya ini banyak yang suka juga, cuman Rianya galak jadi pada gak berani
"Pa,,,gimana kalo kita jalan-jalan aja gitu refresing lah, butek nih liat dua batang ngegalau terus"
"Emang mau kemana?"
"Kemana kek Pa,, yang penting otw"
"Nah adek kamu minggu depan udah turnamen kan?" Ria membalas pertanyaan Papanya dengan anggukan
"Bella sama Dion juga?" Begitu juga dengan Bella
"Nah nanti Papa akan bilang sama Abah Emak kalo pulangnya di undur minggu depanya lagi sambil nunggu kalian selesai turnamen sama lomba"
"Emang Abah gak akan marah Pa?"
"Insya Allah si enggak, Abah sama Emak pasti ngerti kok"
"Terus apa?"
"Kita liburan di disana tiga hari, kalian mau?"
"Woow sangat mau dong Pa, ya kali kita gak mau,,ya gak Dek?"
"Ho'oh yang ada aku sama Kak Mbel bakal jadi si bolang disana" kedua anak gadis Papa Abdreas itu saling bertos dan berjabat tangan
"Oke kalo gitu,,besok Papa akan bilang sama Abah sama Emak" keduanya langsung memeluk sang Papa, beruntungnya punya Papa modelan Papa Andreas mah
.
.
Keesokan harinya Dion masih terlihat murung seakan tak bertenaga, mirip banget kaya Ares pas pertama patah hati
"Bang,,lo masih hidup?" Ini si Ria nanya apa ngajak ribut sih
"Kaga,,ini gue kagebunsinnya Dion" setelah menjawab Dion langsung duduk disamping kursi adiknya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Abraham
Dla nastolatkówkisah keluarga Pak Andreas Gunawan Abraham keturunan Indo Belanda Prancis Inggris membesarkan ke empat anaknya yang super duper ajaib bin aneh, setelah kepergian sang Istri untuk selama-lamanya seteleh berjuang melawan penyakit Alzeimer yang diderit...