lembar ke 3

16 3 0
                                        


"hah hah"

ia merebahkan tubuhnya di atas kasur. menatap langit langit kamar yang sudah kenyang tiap hari dilihat.

"tuh bocah dari dulu dah gua ingetin masih aja gak tau kata MALU apa!"

"sapa? venesho?"ucap lelaki yang satu janin dengannya sambil berjalan kearahnya.

"heeh dah pulang lu cak? tumben cepet?" tanyanya terheran melihat wajahnya seperti resah.

"ya tadi soalnya gua gak jadi mabar bareng" ia juga merebahkan tubuhnya di kasur.

"lah tumben. oh ya cak, tadi gua ketemu Kyra loh" ucapnya sambil menyombongkan dirinya untuk membuat Cakra memanas

"lu kenal ama dia?!"

"ya lah kan tadi kita kenalan"

pantes gua cari di sekolah gak ada dia. batin Cakra

"woi. itu si Venesho gimana bilanginnya cuy? nanti kita bisa malu"

"lah kita? elu kali"

"serah lah"

Citra kemudian melihat notifikasi hapenya dari salah satu chatnya akunnya.

Veneshoarkan

halo uni

boleh minta nomor telephon uni gak

ia kemudian langsung duduk bangkit dari rebahan nya dikasur. terkejut. dia benar benar memperlihatkan pengejarannya. ia mengambil nafas dalam dalam dan menghembuskannya untuk bersikap tenang.

gk usah

gw kalo mo ngomong di sini aja

baiklah

ia melemparkan hp itu ke atas kasurnya. saking terkejutnya ia atas notifikasi dari Venesho, ia tak sadar bahwa cakra sudah keluar dari kamarnya. ia tak peduli. sebuah foto dari sekian banyak foto yang ada di wall grid depan meja belajarnya menarik perhatiannya. ia menarik kursi dan memandang foto 2 anak laki laki dan 1 orang anak perempuan yang sedang bermain kapal kertas di atas becekan air dan tertawa.

"semoga bisa ketemu lagi ya, Rafael"

***

"jajanin gua rep. gua dah naik tingkat nih" ~ Ghavin

"halah blagu lu. padahal gua yang ngajarin lu"

ketiga pria itu sedang berjalan sambil tertawa menyelusuri lorong yang jauh dari kerumunan para murid yang biasanya hendak merehatkan otak setelah bertempur dengan banyaknya pelajaran.

sudah hampir seminggu ereka kembali bersekolah. besok sudah libur. untunglah. tapi adalah mala petaka bagi Rayfa. itu lah mengapa mereka berkumpul di basecampnya.

"emang tau dari mana lu rep kalo lu bakal di ajak kencan buta?"

sebenarnya menjawab pertanyaan dari Bara membuatnya cukup bingung. karena memang dia ingat bahwa setahun yang lalu setelah seminggu hari pertama sekolah, bapaknya akan mengajk nya pergi untuk kencan buta dengan Bella.

"pokoknya tau aja dari gerak geriknya yang suka nanya nanyain Bella mulu"

"pokoknya ampe lu salah lu harus traktirin gua sepuasnya"

"lah vin, bukanya lu bilang kalo berhasil lu minta gua traktirin gua sepuasnya"

"ya intinya mah traktirin aja"

"siplah. ok jadi ini yang akan terjadi kronologisnya. nanti gua tiba tiba di jemput ama bokap gua terus gua di suruh ganti baju buat kencan"

"haduh kehidupan anak sultan ribet juga ya" ~Bara

Fragment of memoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang