CH 3 - Rencana

539 67 3
                                    

Vote!

PS. Maafin typonya. Gak aku cek lagi soalnya. Huehue.

---

Chapter 3 : Rencana [Scheme]

Summary : Ada banyak orang yang berencana; Aguero, Endorsi, dan banyak lainnya.

Setelah Crown Game selesai, para Regular diarahkan ke ruangan mereka masing-masing. Akan ada penempatan posisi dan ujian dalam waktu tiga hari, sehingga disediakan akomodasi. Lero-Ro telah mengantar mereka ke lorong berbeda, di mana mereka akan menemui Administrator Ujian. Mereka siap naik. Mereka memiliki izin. Tapi...

"Khun-ssi, Rak-ssi, apa kalian tak keberatan tetap di sini lebih lama denganku? Aku masih memiliki sesuatu yang harus dilakukan. Aku tahu kalian ingin naik, tapi ini adalah sesuatu yang penting."

"Tak terlalu besar," Baam malu."Aku hanya harus menunggu seseorang. Aku punya janji."

Dia memandang ke samping, di mana penyimpanan senjata rekannya muncul dan berkata: "Tentu saja."

Baam memberikan mereka senyum yang indah, lalu menhilang ke kantornya Yu Hansung, membicarakan sesuatu.

Sekarang, dia berbaring di ranjang kamar pribadinya, dia merenung.

Terhenti di tengah-tengah. Sesuatu seperti itu. Matanya tertutup dan terbuka.

Shinsoo melemparkan mereka semua ke dinding. Aku memiliki hak untuk memilikinya sepertimu. Tertutup dan terbuka.

Black March... tertutup.

Dia membuka matanya. Black March. Mungkinkah? Tidak mungkin. Itu...bukanlah pemikiran yang seharusnya dimiliki oleh orang waras. Bukan saat pertamakali mereka memikirkannya. Jika itu benar, apa itu mungkin?

Aguero bangun dan menyisirkan jari pada rambut panjangnya. Merupakan pilihan yang tepat untuk tetap berada di sini. Dia yakin bahwa bahkan jika mereka naik, posisi mereka akan ditentukan sebelum ujian. Tak diragukan lagi dia akan menjadi seorang lighbearier, Rak menjadi seorang spearbearier, dan Baam menjadi seorang wave controller, dan setidaknya mereka akan menjadi contoh yang layak bagi yang lain. Tapi dia akan kehilangan kesempatan untuk menyelidiki Anaak dan si gadis bertanduk yang menyebutnya si palsu. Dia akan kehilangan kesempatan untuk bisa mengungkap hubungan apa yang mereka miliki dengan Baam.

...Plus, dia penasaran mengapa Baam menunjukkan raut wajah dingin pada Yu Hansung dan si gadis berbintik.

Dia melepaskan tautan kedua tangannya. Memalukan dia masih belum menerima lighthouse. Tak masalah, dia akan mendapatkannya dalam waktu tiga hari.dia hanya harus bersabar.

Dua hari terlewat bagai kejapan mata. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengobrol dengan Regular lain dan menjelaskan mengapa mereka masih tinggal. Sesekali, dia melihat Anaak dan gadis lainnya di lorong,tapi tampaknya tak ada yang terjadi di antara keduanya ketika ada yang menonton. Mereka juga tidak mengobrol. Dia juga masih belum melihat si gadis berbintik.

Selama waktu itu, bagaimanapun, dia mengenali nama dan motivasi banyak orang. Si gadis merah adalah Hwaryun, si gadis bertanduk adalah Endorsi, dan si gadis berbintik adalah Rachel.

Di sini tidak hanya ada seorang Puteri Jahad, tapi dua. Dua. Endorsi tak banyak bicara, tapi simbol Raja pada jepit rambutnya menjelaskan hal itu. Di sisi lain, Anaak tak memakai apapun seperti Jepitan Berbata Tiga Merah Tua di kepalanya. Penipu, Endorsi menyebutnya. Tapi jika dia bukan seorang Puteri, laalu dia siapa?

Tentu saja, selalu ada kemungkinan tak satu pun dari mereka yang merupakan seorang Puteri seperti yang keduanya katakan, tapi sepertinya itu tidak mungkin. Tapi juga, aneh melihat ada dua orang Puteri di satu tempat ujian. Seorang Puteri dipilih ratusan tahun sekali, tapi...

Tower of God : Il PrincipeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang