asisten nomor

34 8 3
                                    

Setelah sampai di sekolah semua mata tertuju kepada Sabrina yang sedang berjalan di koridor sekolah. Banyak cowo yang menyukai Sabrina tetapi tidak ada satu pun yang membuat Sabrina tertarik entah apa alasan nya. Setelah sampai di kelas Sabrina langsung duduk di bangku tepat di samping Mika teman nya tersebut.

"Eh ada PR ga?" Tanya Sabrina sembari duduk dan mengeluarkan buku nya

"Ngga ada sih seingat gue" ujar Mika

"Oke. Aman" balas Sabrina

"Lo tau ga sab?" Ujar Mika

"Ngga" potong Sabrina

"Gue belum selesai ngomong dongo, dengerin dulu." Ujar Mika kesal

"Katanya kapten basket suka sama lo" lanjut Mika

"Masaaa" jawab Sabrina malas. Hal seperti ini tidak asing lagi bagi Sabrina.

"Ih serius, gimana lo terima ngga? Dia cogan idaman seantero sekolah" ujar Mika

"Ngga kan gue ga kenal, ga peduli juga " ujar Sabrina

"Ih kok bisa bisa nya sih lo ga suka ini udah bukan kedua atau ketiga kali nya lo Sab, lo selalu nolak tiap ada yang nembak lo. Kenapa?" Ujar Mika

"Lah nolak lah dongo, kalau gue terima gue dongo dong. Mau mati gitu aja" jawab Sabrina sambil terkekeh

"Lo mah ga asik, gue lagi serius juga" ujar Mika tambah kesal

"Iya iya Mika, gue ga tau ga suka ga pengen pacaran aja gitu. Langsung nikah hayuk gue terima" balas Sabrina sambil bercanda

"Gila aja lo mau langsung nikah aja, atau karna Abid Abid itu ya?" Ujar Mika dan di balas dengan mata melotot oleh Sabrina.

"Kok jadi bahas dia lagi ih, gue ga tau dia dimana sekarang sejak pindah dan kuliah di luar negeri gue ga tau kabar dia." Jawab Sabrina sedih

"Alah lupain aja dia juga gatau kan kalau lo masih hidup atau udah lama suka sama dia. Ngapain lo ingat terus bego lo" ujar Mika

"Bukan nya gitu ih, gue udah lupa kok lo nya aja yang pake acara ingatkan  balik" jawab Sabrina

"Ahh masaa" balas Mika

Sembari mengobrol guru pun masuk dan membawakan materi pembelajaran. Setelah beberapa saat bunyi bel nyaring berbunyi pertanda pergantian jam pembelajaran. Selesai nya pembelajaran tersebut waktu nya untuk berburu di kantin.

"Udah yuk buruan ntar kita ga punya tempat duduk lagi" ujar Mika sambil menarik tangan Sabrina menuju kanton sekolah

"Sabar mika, sakit ihh" ujar Sabrina sembari menarik kembali tangan nya.

Saat sedang berdebat dan masih berada di depan kelas seorang siswa yang tidak terlalu di kenal oleh mereka datang dan memberitahu bahwa Sabrina di panggil ke ruangan kepala Sekolah.

"Nah lo Sab, buat kasus apa lo. Bisa bisanya langsung di panggil kepala sekolah." Ujar Mika

"Gatau gue, lo harus temanin gue sih fiks" ujar Sabrina

"Ogah ah, gue lapar babai" Ujar Mika sembari lari dari hadapan Sabrina menuju kantin

"DASAR TEMAN GA ADA AKHLAK, awas aja lo nanti nanya pas ulangan" ujar Sabrina kesal.

Setelah bergumam sendirian Sabrina akhirnya berjalan menuju lift yang ada di lorong ujung depan kantor lift khusus ke ruangan kepala sekolah dan tidak sembarangan orang yang di diperbolehkan untuk naik. Seorang satpam yang menjaga di depan lift menyambungkan telp nya ke ruangan kepala sekolah dan bertanya apakah Sabrina disuruh untuk menemuinya dan akhirnya Sabrina di diperbolehkan naik.

Sabrina & SakhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang