Tubuh yang penuh dengan keringat tidak membuat kedua manusia beda jenis itu berhenti. Clairen pasrah menikmati setiap gempuran keras dan remasan kuat dari Joshua. Kali ini Joshua benar-benar menunjukkan kejantanannya. Hingga membuat Clairen semakin yakin jika Joshua ini adalah pria normal.
Sisca yang baru saja datang itu langsung disuguhkan dengan pemandangan mesum di depan mata. Sudah tidak kaget lagi jika Joshua dan Clairen akan bercinta di setiap tempat. Lagian bukan di dalam Apartemen saja Sisca melihat orang lagi ena-ena. Di tempat umum pun Sisca melihatnya. Jadi, tidak ada yang harus dipermasalahkan.
Sisca pun menelfon tukang pijat langganannya untuk datang ke sini. Supaya tidak jenuh melihat ataupun mendengar suara-suara menyebalkan yang keluar dari kedua sejoli itu. Tak butuh waktu lama, tukang pijat langganan Sisca pun datang. Sisca langsung mengajak pria tersebut ke dalam kamarnya.
"Maaf ya paman, itu tadi sedikit diluar kendali." Kata Sisca setelah sampai di dalam kamar.
"Tidak masalah. Aku sudah tidak kaget melihat pasangan muda ataupun pasangan tua bercinta tidak tau tempat." Balas Willy sembari tersenyum.
Sisca tersenyum juga lalu membuka piyama tidurnya di hadapan Willy. Setelahnya, Sisca duduk bersila disebelah Willy. Willy pun langsung mulai memijat kedua payudara Sisca tersebut. Sisca dan Clairen memang sering membayar Willy untuk memijat payudara dan bokong mereka.
Walaupun kadang Willy juga sering menghisap kedua payudara mereka tapi bagi Clairen dan Sisca itu adalah hal biasa. Keduanya tidak terlalu lebay ketika pria berusia tiga puluh tiga tahun sering menghisap kedua payudara mereka. Toh, sama-sama enak juga. Kenapa harus ditolak?
"Kamu tidak bercinta juga?" Tanya Willy sambil menatap Sisca.
"Tidak paman. Aku belum punya pasangan soalnya." Jawab Sisca dengan santai.
"Kamu cantik dan seksi. Kenapa belum punya pasangan?"
"Entahlah, mungkin mulai besok aku akan mencari pasangan."
"Carilah pria dewasa."
"Aku juga inginnya begitu."
"Kamu perlu sosok pria yang bisa membimbingmu dan juga menjagamu." Ujar Willy membuat Sisca tersenyum lebar.
"Bagaimana kalau aku sama paman aja?" Usul Sisca.
"Kamu jangan ngaco, Sisca." Cetus Willy sambil geleng-geleng kepala.
"Apa salahnya? Toh, pamankan belum menikah sampai sekarang. Terus juga paman awet muda. Memangnya paman nggak suka sama aku?" Cerocos Sisca.
"Aku hanya tukang pijit, Sisca. Hidupku jauh dibawahmu. Lagian kamu pasti tak akan mau hidup bersama denganku sampai aku mati." Ungkap Willy.
Sisca menjauhkan kedua tangan Willy dari payudaranya lalu memeluk dengan erat pria itu. Sejak satu bulan yang lalu Sisca sudah memendam rasa ke Willy tapi dia tidak berani mengungkapkannya.
Ya kali, cewek nembak cowok duluan.
Harga diri bro!
Willy membalas pelukan Sisca tak kalah erat. Untuk pertama kalinya Willy bisa merasakan pelukan Sisca. Gadis kecilnya dulu yang kini sudah beranjak dewasa. Sisca lalu memberikan kecupan singkat di rahang Willy, setelahnya mengurai pelukan mereka berdua.
"I don't care about you rich or not. Because you are the choice of my heart." Ungkap Sisca tanpa sadar.
Mampus!
"Eh----maksud aku bukan begitu paman----aku hanya-----" Ucapan Sisca terpotong.
Sisca tidak menyangka kalau Willy akan mencium bibirnya dengan lembut. Tadinya hanya menempel tapi beberapa detik kemudian keduanya berciuman panas yang berlanjut ke tahap lebih dari sekedar berciuman.
Yaitu, BERCINTA.
⚪⚪⚪
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Hati [Dewasa] END✔
Romance"Because you are the choice of my heart" [FOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA] Warning!🔞 🔪 Dosa Tanggung Sendiri! 🔪 Cerita ini bukan cerita baru tapi cerita lama yang aku publish supaya dibaca banyak orang! 🔪 Gak suka? Ga usah baca anjrot! 🔪 Aku galak...