s a t u

32 8 23
                                    

HAPPY READING GUYS

*****

" Waktu istirahat gue habis gak bermutu anjir," teriak Audy yang sedang bersandar di dinding dengan kain lap dibahunya.

" Ini semua gara gara lo ya dy. Coba aja tadi kalau pas ulangan lo gak ngehasut gue buat browsing, enggak bakalan gini." Balas Dira ketus dengan sapu ditangannya.

" Dan waktu istirahat gue habis nungguin lo berdua." Balas Anya sengit melipat tangan didadanya.

Saat ini, Audy dan Dira dihukum membersihkan laboratorium kimia yang jarang digunakan. Sebagai hukuman browsing saat ulangan.

" Ampun nyaii," ucap mereka bersama dengan membungkukkan badan 90°
" Tapi tetep aja ya dy, gue gak jadi makan. Laper tau. Pokoknya bagian belakang lo yang bersihin semua titik." Ucap Dira.

" Gak bisa gitu dong dir, siapa yang nyuruh lo ngikutin gue? Enggak ada kan?
Berarti tanggung berdua dong." Sewot Audy.

Getaran ponsel Anya mengalihkan atensinya dari perdebatan itu.

Baby Boy👶
Ke taman belakang bentar dong nyaa
Jangan lupa bawa permen yang biasa ya.

Sayang aanyaaaii❤

" Kantin jauh banget dari sini ya ampun," monolog Anya
" Ada yang punya permen jeruk gak nih?" tanya Anya.

" Gue ada nya tapi di dalam tas." Ucap Audy

" Gue ambil ya dy, sekalian gue tinggalin dulu nih. Kerja yang becus,entar gue balik wajib kelar." Ancam Anya.
Tak ingin mendengar protes dari sahabatnya lagi Anya langsung terburu buru meninggalkan laboratorium kimia.

*****

Lelaki urakan dengan lebam di pipi kirinya itu, duduk tenang dengan ponsel ditangannya. Memainkan game yang digemari banyak kalangan akhir-akhir ini.

" Boyyy...." teriak cewek berambut sepunggung ini di telinga lelaki itu berniat mengagetkan.

" Pemborosan tenaga." Sahut lelaki yang dipanggil Boy itu datar tanpa mengalihkan atensinya dari ponselnya.

" Lo mah, pura-pura kaget gitu biar gue seneng."

" Sini,duduk nya," Boy menepuk sampingnya dan dituruti gadis itu.
" Jangan bego kehabisan tenaga lebih menyakitkan dari kehabisan cinta." Ucap boy menepuk kepala kekasihnya dengan jahil.

" Bodo amat boy, kagak penting."
" Lo manggil gue kesini ngapain?"

" Pasangin dasi gue dong nya".

" Gue kira kita sama-sama punya tangan boy." Ucapnya tak habis pikir dengan laki laki di samping nya ini.

" Suka-suka gue lah. Lo gak liat nih tangan gue sibuk"?

" Gue pacar apa babu sebenarnya?" gerutunya lekas memasang dasi dikerah seragam kekasihnya

" Pacar rasa babu." Ucapnya kemudian nyengir dan mematikan ponselnya yang dibalas lirikan maut oleh Anya
" Enggak deng bercanda!" Ucapnya kemudian tertawa

" Nih makan, mulut lo bau rokok." Ucapnya menyodorkan permen

" Terimakasih banyak nyaii." Balasnya kemudian membuka dan memakan permen itu

" Gue gak suka boy kalo lo ngudud mulu,"

" Lagi berusaha gue mah." Balasnya memalingkan wajahnya memfokuskan atensinya hanya pada Anya

" Ini muka lo kenapa lagi? capek gue ngurusin lo mulu tiap hari." Semprot Anya saat memfokuskan pandangannya pada wajah kekasihnya dan kemudian menyentuh lebam itu
" Kali ini lo korban apa pelaku, haaa?" bentak Anya menatap tepat di manik mata Boy

B . BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang