Chapter 3

71 6 12
                                    

_Rumah Vino_

Sore ini vino pulang kerumah dengan keadaan lesu sepulang dari kerja, vino selain menjadi kepala sekolah dia juga menjadi direktur utama perusahaan MoonCrop, yang bekerjasama dengan perusaan Jian yaitu perusahaan S.K.Y crop.

Letta nama istri dari vino, datang menyambut kepulangan suami tercintanya itu dengan. . .

"Kamu ini bukannya membuka sepatumu diluar! Dan gunakan sendal rumahan. Lihat lantainya menjadi kotor begini aku baru saja membersihkannya." Omel letta.

"Sayang, aku baru pulang harusnya berikan aku kiss atau pelukan." Rengek vino.

"Bau keringat, sudah sana lepas sepatunya dan bersihkan lantainya! Aku lelah mengepel rumah sebesar ini."

"Kenapa tidak suruh anak-anak membantumu?" Tanya vino.

"Charles, dia membantuku membersihkan kamarnya dan juga membuang sampah. Sedangkan, Clara dia membantuku memasak dan kau?"

"Aku berkerja sayang, bahkan di kasurpun aku berkerja memuaskan mu." Kemudian vino dihadiahi lemparan centong nasi yang sukses membuat jidatnya memerah.

.

.

.

_Restoran Erick_

Pria berusia sekitar 29 tahun itu terlihat sedang melayani beberapa pengunjung, karena dia bekerja sebagai pelayan restoran sekaligus pemilik restoran tersebut. Dia tidak ingin hanya duduk diam diruang kerjanya, dia ingin merasakan berkerja seperti pelayanannya agar dia mengerti keluh kesah mereka.

"Hari ini ramai sekali, melihat beberapa anak SMA aku jadi teringat tentang masa muda ku bersama Jian dan yang lainnya. Bagaimana yah kabar mereka? Sudah lama tidak saling memberi kabar, itu terakhir kali saat bulan lalu. Tiba-tiba aku jadi merindukan mereka, dan hal bodoh yang kami lakukan hahaha." Ujar Erick sambil meneguk Cokelat latte miliknya.

Lonceng pintu yang berbunyi, pertanda ada pelanggan yang datang atau keluar. Erick tidak terlalu peduli, karena dia masih merasa lelah dan ingin bernostalgia sendirian.

"Hey bro! Jangan sampai kesurupan di restoran milikmu sendiri."

Terdengar tak asing suara ini, kemudian Erick melihat siapa pemilik suara ini ternyata benar itu adalah. . .

"Bagas? Sejak kapan kau disini? Bukannya kau tinggal di jerman bersama istrimu?" Tanya erick.

Bagas mengambil tempat duduk yang berhadapan dengan Erick.

"Berikan dulu aku minuman yang sama denganmu, aku merasa haus sekali."

Kemudian Erick menyuruh salah satu pelayannya untuk membuat cokelat latte untuk Bagas.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku" kata Erick.

"Kau memang tidak berubah, tetap saja tidak sabaran seperti dulu. Baiklah aku ceritakan, jadi aku telah bercerai dengan istriku dan aku memutuskan untuk kembali kesini." Jawab Bagas.

"Bercerai? Loh kenapa?" Kaget Erick.

"Dia berselingkuh dengan teman kantorku, mungkin selera dia sudah bosan dengan orang seperti ku hahaha."

Walau Bagas tertawa dan tersenyum, tapi Erick tau betul bahwa sahabatnya ini sedang menahan luka dihatinya, akibat istri yang tega menduakan nya.

"Lalu anakmu?"

"Kami belum mempunyai anak, waktu itu dia hamil tapi keguguran mungkin belum rezeki ku mendapat keturunan dari dia." Jelas Bagas.

Beberapa menit minuman Bagas datang. . .

A Moment [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang