Kepalanya sakit begitu ia sadar, yang ia ingat terkhir Jean memukulnya dengan vas bunga, Abi kira dia akan mati, itu lebih baik dari pada hidup tanpa di inginkan oleh siapapun di dunia, hanya ayahnya saja yang ia miliki.
"Kau sudah sadar?" Itu ayahnya, benny tersenyum lalu meriah tangan Abi.
"Katakan pada ayah jika kau butuh sesuatu," ujar Benny.
"Bagaimna keadaan Aunty Carl?" Tanya Abi.
"Dia baik baik saja, dia sudah beristirahat di kediamannya."
Abi merasa lega, dia mersa bersalah dengan Charlotte, gara gara dirinya Charlotte jatuh pingsan.
"Katakan aku snangat minta maap, ayah."
Bian tersenyum, mencium tangan anaknya, "Itu bukan salah mu, sayang."
"Apa ayah marah padaku?" Tanya Abi.
"Tidak!"
"Apa ayah kecewa?" Tanya Abi.
Benny ingin menangis, tapi sebisa mungkin ia tahan, ia menggelengkan kepalanya, "Hanya sedikit, sayang."
"Maapkan Abi, ayah. Abi anak tidak berguna."
"Tidak sayang, kau anak ayah." Bisik benny lalu mencium kening Abi. "Apa kau mau menuruti keinginan ayah?" Tanya Benny.
"Pergilah dari sini, sayang. Ayah rasa itu adalah yang terbaik buat mu. Tapi ayah janji ayah akan mengunjungi mu setiap akhir bulan. Ayah sangat menyangimu, ayah ingin yang terbaik buat putri ayah." Abi mengangguk memegang tangan ayahnya.
Abi harus pergi dari sini. Ini demi kebaikannya. Ia harus membuka lembaran baru di sana.
Flash back off
Abi sangat merindukan Ayahnya, pria yang selalu menjadi pelindung baginya, tapi sekarang ia sudah tidak pernah bertemu dengannya, Abi sangat merindukan ayahnya.
Ia memeluk lututnya, duduk di soffa di depan perapian.
"Mom? Kau menangis?" Abi tersentak kaget. Ia menghapus air matanya lalu tersenyum ke arah Anggello.
"Mom kelilipan sayang," kata Abi. Lalu mencium kening anaknya.
"Apa ada sesuatu sayang?" Tanya Abi, ia mengelus lembut puncuk kepala anaknya.
"Abi ada hal yang harus aku bicarakan dengan mu," kata Bian yang baru saja masuk ke dalam kamar Abi, ia bahkan tidak menyadari keberadaan Anggello.
"Apa sangat penting?" Tanya Abi.
Bian mengangguk. Lalu beralih ke arah Anggello. Tiak mungkin ia mengatakannya di depan Anggello.
"Hei son! Aime mencari mu. Bukannya kau menyruh Aime membuatkan omlet untuk mu?" Bian mensejajarakan tingginya dengan Anggelo ketika menyadari ada Anggello di kamar Abi.
"Astaga aku lupa Bi!" Anggello segera pergi dari kamar Abi, seraya berlari girang.
"Ada apa?" Tanya Abi.
"Ini soal ayah mu."
"Aku tid___"
"Ayah mu struk, sudah 4 stengah tahun, semenjak kau pergi ayah mu kecelakaan, itu sebabnya ayah mu tidak pernah mengunjungi mu, dan semua perusahaan sekarang di pegang oleh Alya dan Jean."
Abi mematung, dadanya sesak, ia memutar ingatannya beberapa tahun lalu. Itu alasannya kepana setiap Abi menelpon ayahnya no ponselnya tidak aktif dan setiap menelpon ke rumahnya pelayan selalu bilang jika ayahnya sedang sakit.
Ternyata Alya merencanakan sesuatu.
"Kau harus menyelamatkan Ayah mu, Abi!"
"Dari mana kau tahu?" Tanya Bian, ia mencari kebohongan di mata Bian, namun pria itu terlalu polos, matanya bahakn memancarkan kekhawatiran.
"Salah satu pelayan di rumah mu, yang kasian kepada ayah mu."
"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Abi bingung.
"Aku tidak tahu. Perusahaan Ayahmu sekarang sudah berpindah tangan atas nama Alya, dan kau tahu perusahaan itu seekarang sedang mengalami krisis." Kata Bian.
Sialan! Itu adalah perusahaan turun temurun milik Ayahnya. Ayahnya pernah bilang perusahaan itu tidak boleh hancur, perusahaan itu harus turun temurun kepada keturunanya.
Abi tidak masalah tentang perusahaan itu yang jatuh di tangan Jean tapi jika perusahaan itu krisis akan seperti apa? Apalagi Abi tidak percaya dengan Alya. Abi tahu Alya tidak bisa mengurus perusahaan apalagi Jean mereka berdua berpotensi di bidang fashion bukan perbisnisan.
"Aku harus melakukan sesuatu, Bi!"
"Aku akan menghubungi beberapa teman pembisnis ku untuk membantu kita," kata Bian.
Lalu Abi teringat Shene. "Hubungi Shene, dan bilang padanya aku ingin menemuinya, malam ini!" Ujar Abi.
Bian menaikan sebelah alisnya tidak setuju, "Aku tidak___"
"Jangan ikut campur! Hubungi saja pria brengsek itu!" Desis Abi.
To Be Continue
Ga mau tau harus SPAM KOMEN wkwk
See you Next Chapter Gaes!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION 2 [ SUDAH TERBIT ] (TAMAT)
Roman d'amour(Tersedia di Hinovel, KBM, Karyakarsa, Novel Life, Kubaca dan play book) Abigail Amar gadis gendut yang selalu di ejek oleh teman teman temannya. Ia sangat polos, bahkan ia senang ketika Shene menjadikannya taruhan. Karena Abigail mencintai Shene. B...