Cia mengerutkan keningnya saat melihat panggilan tak terjawab dari Jean begitu banyak, 17 panggilan tak terjawab, apa ada sesuatu?Matanya beralih menatap Gavin yang sedang memeluknya tertidur pulas di sebelahnya.
Semalam Cia tidur di rumah Gavin, bukan sekali dua kali Cia tidur di rumah Gavin, sering bahkan meskipun Gavin sedang tidak ada di rumah. Bahkan Gavin dan Cia di perbolehkan tidur satu kamar.
Jangan berpikir negatif, Gavin tidak pernah melakukan hal hal yang lebih, hanya sebatas berciuman saja. Seth dan Shene sering memperingati Gavin untuk tidak melakukan hal lebih, apalagi Cia yang yang kelewat polos.
Pernah sekali Gavin mencium Cia sampai sampai dia terbawa gairah dan meremas payudara Cia, dan sialnya Cia menceritakannya kepada ayah dan ibunya, setelah itu Seth menemui Gavin dan menanyakan hal itu, Seth pun memperingati Gavin agar tidak terlalu jauh. Semenjak itu Gavin tidak berani lagi.
"Morning," gumam Gavin membuat Cia terperanjat kaget.
"Ah, morning too." Jawab Cia kikuk.
"Maaf aku ketiduran semalam," ujar Gavin, ia masih terbaring di ranjang, dan Cia masih dalam pelukannya.
Semalam Cia mengajak Gavin untuk menonton drama Korea, tapi sialnya Gavin malah tertidur, mungkin karena memang bosan, Cia terlalu memaksa Gavin untuk menyukai hal yang tidak di sukai olehnya.
"Astaga ada meeting pagi ini," ujar Gavin. Ia segera bangkit dari tidurnya dan segera masuk ke kamar mandi.
Cia menghela napas ia ikut bangkit dari tidurnya, dan masuk ke dalam kamar mandi untuk menggosok gigi dan membasuh wajahnya di wastafel. Sedangkan Gavin mandi dalam kaca dengan shower.
***
"Boleh kah aku bertemu dengan anakmu?" Tanya Shene was was, sebelum Abi keluar dari mobilnya.
Abi menatap lekat wajah Shene ia bingung harus mengatakan apa, otak dan hatinya terus bergulat otaknya mengatakan tidak tapi hatinya mengatakan ya.
Pada akhirnya Abi mengangguk, "Kapan kau ada luang?" Tanya Abi.
"Besok, aku akan menjemput mu dan Ello." Kata Shene sambil tersenyum.
"Baiklah, hati hati di jalan." Abi meraih pintu mobil Shene. Namun Shene segera menarik tangan Abi mendekat ke arahnya.
Shene mencium bibir Abi dengan lembut, menyesapnya dan melumatnya memainkan lidahnya di dalam mulut Abi. Sialan Abi terbawa gairah. Ia segera duduk di pangkuan Shene dan Sialnya kejantanan Shene pun berkedut seakan meminta Abi untuk segera mamuaskannya.
Abi melepaskan ciumannya, sedangkan Shene malah tersenyum. Dengan santai Abi membuka resleting celana Shene dan mengeluarkan kejantanan Shene yang sudah menegang.
Untung saja Abi memakai rok pendek, dengan segera Abi melorotkan cd nya dan memposisikan miliknya agar kejantanan Shene masuk sempurna ke dalam miliknya, ia sedikit terkesiap karena kejantanan Shene masuk sepenuhnya ke dalam miliknya. Sialan miliknya bahkan sudah basah hanya karena ciuman Shene.
Tangan Shene membuka kancing kemeja Abi, mulutnya mengulum puting abi yang sudah mengeras, sedangkan Abi menggerakan dirinya naik turun untuk mendapatkan orgasme.
"Auch, Shene, ini benar benar nikmat," rintih Abi.
Abi bahkan mempercepat gerakannya naik turun, tangannya meremas rambut rapih Shene hingga rambut Shene acak acakan. Sedangkan bibir Shene terus megulum puting Abi bergantian menyesapnya. Tangan Shene memeras pantat Abi membantu Abi memercepat gerakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION 2 [ SUDAH TERBIT ] (TAMAT)
Storie d'amore(Tersedia di Hinovel, KBM, Karyakarsa, Novel Life, Kubaca dan play book) Abigail Amar gadis gendut yang selalu di ejek oleh teman teman temannya. Ia sangat polos, bahkan ia senang ketika Shene menjadikannya taruhan. Karena Abigail mencintai Shene. B...