ELANG

33 7 2
                                    

Langit yang cerah tidak mematahkan semangatku bergegas ke sekolah. mendengar kicauan burung dari jendela, namun menghirup udara segar membuat mataku seakan ingin menarik selimut lagi.

"leyaaaa cepetan dong gue hari ini harus beresin beberapa proker camp osis" kata rhea

Yang harus membereskan dokumen camp osis itu gue, Karena kemarin gue sengaja menghilang dari sosok elang jadinya Rhea selaku wakil ketua osis harus sibuk pagi ini. Mendengar rhea memanggil namaku berulang kali membuatku segera melangkah membersihkan diri.

********

Setelah Tiba di sekolah Mataku sibuk mencari batang hidung Elang, di setiap sudut sekolah sosoknya tidak terlihat bahkan di ruang osis pun tempat dia nangkring tidak terlihat juga.  "Lo cari elang yaa ?" suara april membuatku terkejut

"April lo ngagetin aja sih, iya Elang mana yaa ?" tanyaku

"sorry habisnya gue pusing lihat lo kesana kemari ngga jelas, tadi sih Elang disini eh tuh dia" april menunjuk ke arah koridor ilmu sosial

Mataku melihat sosok elang yang berjalan ke arahku, dengan raut wajah tidak jelas. Hatiku masih merasakan gugup Ketika di hadapkan dengan lelaki ini.  "ganteng yaaa" bisik April

"heehh,iya" jawabku dengan gugup. April yang sudah melihat Elang sangat dekat dengan jarak kita, secepat mungkin ngacil kedalam ruang osis. "Dari mana aja sih manis ? kemarin aku cariin susah banget" tangan elang menghamburkan poniku

Bluss

"hmm ma......ma....af lang" kataku gugup dengan pipi yang memerah

"Bantuin April gih sana, jangan sampai jatuh lagi" Godanya

Gue yang sadar dengan kalimat yang di ucap Elang membuatku bertanya-tanya " kok dia tau gue jatuh ?" pikirku dan Mataku sepontan mencari kembali lelaki yang membuatku hatiku terasa mau copot

"Elang sudah pergi tadi" kata April yang menyodorkanku dokumen untuk camp osis

"kok banyak sih April ? kan gue Cuma mau bantuin" protesku

"gentian, bye Leya" jawab April.

********

Hari ini Bu sonya guru bahasa inggris membagikan tugas paper berkelompok. Menyadari kebiasaan Beliau yang membebaskan kita menentukan sendiri kelompok kita, membuatku tenang tidak di satukan dengan orang-orang yang malas. "Leyaa kita sekelompokkan ? " tanya rhea

"yaiyalah Rhea" jawabku dengan meliriknya 

"sama kevin sama elang" mataku melotot mendengar Rhea menyebutkan salah satu nama calon anggota kelompok kita.  "kok sama kevin sih ? " bisikku protes

"kenapa emangnya ? dia kan teman kita " jawabnya 

Mengingat kemarin kevin menolongku saat kecelakaan kuiyakan saja saran Rhea kali ini. Tugas dari bu sonya akan di kumpulkan minggu depan dan artinya sebelum kita camp hari jumat malam tugas ini sudah harus selesai.

"kita kerjanya di perpustakaan aja sore ini sehabis rapat hari osis" Saranku

"kok di perpus sih ? dirumahku aja." protes rhea

"tapi kan " belum selesai kujawab, Kevin menyanggahku "yaudah dirumah lo aja " sanggah kevin 

Merasa gue keberatan kerja tugas dirumah rhea, elang menatapku seakan mengerti raut wajahku yang tampak kesal. Melihatnya berkata yang gampang kueja "sabar" membuatku tersenyum dengan sikapnya yang selalu manis di saat emosiku berkecimpung dalam urusan sekolah Bersama Rhea.

2 TAHUN LALU

"hai, nama lo siapa ?" sapanya

"leya" kataku sinis

THE LAST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang