GERBONG HATI

21 7 4
                                    

Pulang sekolah dengan rasa Lelah di tubuh yang belum hilang tanganku secepat mungkin packing meskipun hanya membawa beerapa lembar baju rasanya sangat bingung karena belum ada rencana mau kemana aja disana dan sampai kapan. Tepat pukul 6 sore Kak danny sudah membuatku panik dengan klakson mobilnya. Kaki kecilku menuruni tangga dengan cepat..

"Cantik banget kamu" Rayu kak danny

"Biasa Aja kak" Ucapku

"Tidak biasanya kamu make up" Curiga kak danny

"Kakak ih buat aku malu jadinya" Kupungkiri semenjak kemarin gue belajar make up dari Youtube

"Hahahahaha santai saying nggak usah tegag seperti ini" Merangkul bahuku

"Mau di depan rumah aja nih kak? "

"Eh iya sorry keasikan berdua sih sama kamu" Ucapnya

Kak Danny mengemudikan kendaraannya hanya dengan satu tangan dan satu tangannya masih mengenggam tanganku. Tidak bisa kupungkiri rasa nyaman dan aman di samping kak danny membuatku tidak perlu merasa was-was lagi akn di gangguin cowok-cowok nakal di luar sana namun, perasaan ini tidak bias melebihi rasa sayangku pada Elang.

"Kak, maafin aku yaa" Ucapku

"Maaf kenapa sayang?" Tanya kak danny

"Aku belum bisa buat kamu Bahagia" Jawabku

Mobil kak danny berhenti di pinggir jalan cahaya lampu jalan menyoroti wajah kami berdua sepeti dalaam pentas teater "Aku tau keadaan ini menyulitkan hatimu Leya, maafin aku yang dating seperti ini dan membuatku sedih." Kak danny menatapku penuh dalam "Apa kita harus menyudahi hubungan ini?"

Kak danny selalu bisa menggoyahkan hatiku "Aku hanya mau istirahat kak, sebaiknya kita sama-sama pikirkan apakah keputusan ini sudah benar atau tidak" Ucapku

Tanpa menjawabku mobil kak danny melanjutkan perjalanan kita dengan kecepatan yang penuh emosi. Bahkan kerap kali gue melirk dan terlihat kak danny membendung amarahnya hingga matanya merah. Seharusnya mulutku ini tidak membuatnya sakit seperti ini tetapi, yang Rhea katakan gue harus menyelesaikan permasalahan hatiku sama Elang. Tidak sepantasnya gue menerima Kak Danny. Melihat Gerbang selamat datang kusadari kita telah tiba di stasiun

"Maafin aku kak" Ucapku lirih

"Nggak usah nangis ini semua salahku" Ucapnya tanpa melihatku lagi

"Kak aku pamit kamu, hati-hati dijalan" Ucapku dan segera turun dari mobilnya

Kak Danny yang biasanya bersikap manis dan baik terhadapku malam ini dia sangat berubah tapi, perubahannya semua karena gue. Mobilnya melaju kencang hitungan detik sudah hilang dari pandanganku. "Semoga ini keputusan yang tepat" Gumamku dalam hati. Kulihat Elang sudah tersenyum melihatku berjalan ke arahnya.

"siapa yaaa ?" tanyaku

"oh gitu yaaa baru ditinggal beberapa bulan udah lupa sama gue"

"kevin mana ?" tanyaku sebelum elang mulai membahas perasaan satu sama lain

"toilet"

"kedalam aja yuk duduk" ajak elang

"yaaudah ayo" tanganku kembali di genggam seakan kami masih punya perasaan satu sama lain

"maaf lang gue sudah ada kak danny" kataku

"its okay" katanya

"Heii" kevin menyapaku dengan cengengesan "dari mana aja lo hehhe"

Sangat terlihat dari parasnya kevin di balik sifat ngeyelnya dia seorang lelaki penyayang.

"dari tadi sih masa dari kemarin " kami tertawa terkekek seakan masalah hidup sirna di tiup oleh angin.

THE LAST TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang