9 ─ tips

464 78 18
                                    

Sekitar pukul 2 malam, rombongan dari FK datang, ada 4 orang dari mereka yang ikut membantu kegiatan ini.

Abi, Taeil sama Wildan yang tadi masih nyebat di balkon menyambut kedatangan tenaga tambahan baru.

Wildan mengerjap matanya berulang kali, tidak asing dengan wajah dari mereka.

"Lah de lo ikut ?." tegur Wildan ke salah satu dari mereka yang punya tinggi menjulang setara cita-cita kita :)

"Ah iya ni bang hehe, lumayan tawaran nilai life skillnya, lagian gua gabut." jawabnya.

Taeil sama Abi lirik-lirikkan, punya pikiran yang sama kalau gabutnya orang ini bermanfaat sekali.

"Eh kenalan dulu, ini Bang Abi sama Bang Taeil," kata Wildan mulai membantu memperkenalkan satu sama lain.

"Halo Bang." sapanya

Abi menjabat tangan cowo itu sambil senyum berkharisma, katanya supaya diseganin.

"Saya Suhandri Chandra kak ketua relawan dari FK angkatan 2019, Ini teman saya Shotaro mahasiswa exchange dari Jepang yang pengen belajar lewat kegiatan ini." kata cowo bernama Suhandri Chandra itu memperkenalkan anggota timnya dengan formal.

Taeil menatap puas pada Suhan karena pembawaannya yang baik membuat orang lain tertarik dengan apa yang ia katakan.

"Jangan malu-malu sama aku ya de, umur aja yang tua jiwanya seumuran." Kata Taeil beneran ramah banget.

Usut punya usut Wildan bisa kenal Suhan karena Suhan itu adik tirinya Wildan. Suhan lahir dan besar di Bandung, sedangkan Wildan Di Surabaya. Ayahnya Wildan nikahin ibunya Suhan waktu umur Wildan baru 8 tahun dan kira-kira itu 2 tahun setelah meninggalnya ibu Wildan, makanya hubungan Wildan dan ayahnya bener-bener ga akur. Tapi, Wildan tetap ga menolak kehadiran Suhan dan Ibunya di keluarga dia.

Malam itu juga Abi ngadain rapat gabungan sama tim medis untuk kegiatan besok dengan anggota yang masih bangun yaitu hanya Wildan, Taeil dan Idhan.

Idhan yang ga sengaja kebangun mau pipis malah dicegat buat ikut rapat.

Untungnya Idhan ga sepemarahan Dio yang dikit-dikit ngomel. Malahan selama Abi kenal, belum pernah liat seorang Idhan marah.

Juna, Hagan ditambah Dio lagi berbenah siap-siap untuk olahraga pagi sebelum semuanya ngumpul.

Dio dengan toak di tangannya muter ke kamar-kamar untuk membangunkannya yang lain.

Ada yang senpoyongan jalannya karena lelap banget tidur semalam sampe ga rela buat bangun, padahal sebelumnya ngeluh karena banyak nyamuk.

Pelakunya tentu saja tuan muda Adhan.

"Bangon dann Sela ada di depan." Kata Dio beneran usil banget.

Adhan yang nyawanya masih setengah langsung lari cepet menuju teras. Udah sampe baru inget kalau Misela ga ikut :).

"Ampas banget Bang Dio." gerutu Adhan

Di hari pertama kegiatan ini di buka dengan olahraga pagi.

Beres semuanya udah ngumpul di teras rumah, Juna sama Dio memulai kegiatan senam paginya. Ga ada yang bersemangat kecuali dua orang yang memimpin di depan, semuanya memilih senam di dalam mimpi mereka.

Senam pagi dibubarkan dengan arahan Abi yang mengingatkan kembali tugas masing-masing orang, lalu mereka semua bubar setelah itu untuk bersiap-siap.

KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang