Lucas yang sok ngide ngajakin Yena cabut ke kota, berakhir kehabisan bensin di tengah hutan desa.
Lucas bener-bener panik karena malam yang makin gelap dan suasana hutan yang seram.
Ga terhitung udah berapa kali Yena mukulin badan Lucas karena kejadian ini.
Yena yang udah ngayal bakal makan pecel lele di kota harus menahan saliva kuat-kuat karena kebodohan Lucas yang minjem motor warga tanpa izin.
Udah tanpa izin, Lucas juga ga meriksa dulu bensinnya.
Setelah mondar-mandir cemas, Lucas merasa hpnya berdering yang ternyata ada telpon dari Abi.
"BANG MAAFIN GUA, GUA NGAKU SALAH, GA LAGI-LAGI GUA CABUT, BANG TOLONGIN MOTORNYA MOGOK DI HUTAN." cerocos Lucas bahkan ketika Abi belum mengeluarkan sepatah kalimat.
"Tunggu situ." jawab singkat Abi sebelum menutup telpon.
Lucas menghembuskan nafas lega.
Ia kemudian mengajak Yena untuk duduk di sebuah batang kayu besar di dekat mereka dan menyalakan senter di handphonenya sebagai penerangan.
"Yen maafin gua─" ucap lucas memulai, "Gua terlalu semangat buat ngajak lo ke kota kaya bang Yuta, sampe gua jadi teledor gini." sambungnya serius.
Tidak lagi terdengar sebagai Lucas yang konyol dan jahil bagi Yena.
"Gapapa, toh gua cuma gagal makan pecel lele doang kok ga rugi apa-apa." jawab Yena.
Lucas melebarkan senyumnya, "Gua janji bakal traktir lo makan pecel lele sepuasnya entar!"
"Oke gua pegang janji lo ya!"
Lucas mengubah ekspresinya menjadi serius lagi kali ini, ia menatap Yena sebelum berbicara, "Tapi, gua boleh ngelanggar satu janji kita ga?─"
"─Gua mau ngelanggar perjanjian kalau di antara kita ga boleh ada yang punya rasa." sambung Lucas.
Yena yang biasanya akan bawel memarahi Lucas kini terdiam mengamati wajah Lucas sembari mendengar semua perkataannya.
"Gua sayang lo, masa bodoh dengan perjanjian kita." kata Lucas.
Entah setan usil macam apa yang ada di hutan ini sampai ia berhasil membujuk Yena berkata hal gila.
"Oke gua cabut perjanjian kita, dan kita jadian."
"HAH ANJIR YEN JADI SELAMA INI GUA GA BERTEPUK SEBELAH TANGAN ?!" kata Lucas yang suaranya bisa di denger satu hutan.
Yena cuma senyum-senyum doang yang bikin Lucas makin ga karuan.
Ga lama setelahnya Abi dan anak-anak yang lain dateng nemuin mereka dan membantu mereka pulang.
Sepanjang jalan Yena sama Lucas langsung disuguhi ceramah super panjang lebar dari Abi.
Kuping Lucas yang seharusnya berdarah karena rentetan omelan Abi, seperti kebal setelahnya karena satu kalimat dari Yena tadi.
Satu lagi mahkluk bucin setelah Yuta.
✨✨✨
Setelah kurang lebih melakukan kegiatan di desa selama 40 hari, engga terasa waktunya Abi dan kawan-kawan membantu desa ini tinggal dua hari.
Selama sisa waktu tersebut Abi bener-bener memastikan semua orang sudah menyelesaikan tugasnya.
Progress proker jembatan yang paling lambat bahkan udah tinggal finishing dibagian cat, seekstrem itu Abi memastikan prokernya selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA
Hayran Kurgu[Sekuel dari 'Makrab'] ❝Tentang kisah aku, kamu dan kita saat dikerjai oleh perasaan sendiri❞ Follow sebelum membaca. Tidak sesuai PUEBI Non baku, Bahasa kasar. luvyzely©, 2019