Part 10

8.6K 59 7
                                    

Benny yang lelah karena ejakulasi pun terbaring ngos-ngosan di kasur, aku yang merasa lucu akan pemandangan itupun berbaring di sebelahnya sambil kembali menggodanya.

"Hihihihi, ngakunya cowok sejati tapi kok pas pentilnya diserang malah crot sih" kataku sambil kembali memainkan putting susunya sambil menciumnya dengan bibirku yang masih tersisa bekas spermanya, sebagai isyaratku untuknya merasakan spermanya sendiri juga. Melihat suamiku yang ternyata sangat mendalami peran bottom di ranjang pun terbesit sebuah ide di pikiranku.

 Melihat suamiku yang ternyata sangat mendalami peran bottom di ranjang pun terbesit sebuah ide di pikiranku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Foto: Maria di ranjang menggoda Benny]

"Kamu mau ga coba kudandanin sayang?" Benny agak kaget mendengar usulanku.

"Hah? Emangnya bisa Mar? Kamu mau apain aku?"

"Ya kan, aku bawa alat make-up nih, aku bisa dandanin kamu. Terus kamu juga pakai BH ama celana dalam aku juga, gimana sayang?" tawarku sambil tersenyum menggoda.

"Astaga hahaha, kamu mau aku jadi banci juga?"

"Hihihi biar kamu makin mendalami perasaan banci-banci yang kamu hina."

"Boleh deh coba...siapa tahu enak."

"Emang enak, makanya aku jadi gini...yuk duduk di meja rias bentar.

Kami pun beranjak dari kasur dan menuju ke meja rias yang ada, aku mulai memberikan make-up ke wajahnya dengan agak tebal, sehingga dia terkesan seperti waria dengan dandanan yang menor dan merasakan sensasi make-up pada wajahnya, sesekali kali saling tertawa saat proses mendandaninya. Selesai mendandaninya aku menyuruhnya untuk berdiri, kemudian aku melepaskan pakaian dalam wanita yang kupakai sehingga aku telanjang dan memakaikannya kepada Benny. Memakaikan celana dalamku kepadanya seperti anak kecil, kontolnya terlihat bereaksi kembali saat memakai celana dalamku, aku menyentil kontolnya untuk merangsangnya.

Kemudian kusuruh dia mengangkat tangannya dan memakai kan BHku padanya, mengancingkannya dan menyesuaikan mangkok BH di dadanya. Mengakibatkan dia kembali ereksi, aku tak bisa menahan tertawa melihat penampilannya sekarang.

"Hihihihih gimana? Enak kan pakai perkakas cewek?"

"Iya...ini enak banget, bahannya lembut...mmm" jawabnya sambil mengelus BH dan celana dalamku yang dia pakai.

"Sekarang siapa yang banci hayo?"

"Mmm aku Mar?"

"Kamu suka jadi banci?"

"Sukaa sayang...."

"Mulai sekarang kalau lagi dandan gini aku panggil kamu Belinda yah sayang" kataku sambil mendorongnya terbaring di ranjang. Aku pun mendekatkan kontolku ke dekat wajahnya, Belinda yang sudah tahu isyaratku pun tanpa babibu langsung menghisapi kontolku dengan bibirnya yang berlipstik, benar-benar seperti waria yang baru pertama kali dandan dan menghisap kontol pikirku.

"Mmmmmm ahhhhhh Bellllindaaa mmmhhhhh kamuu jagooo nyeponggg jugaa ya cantikkkkkk maaaahh ohhhhh ahhhhhh"

Kulihat Belinda begitu menikmati untuk menghisap kontolku, kontol waria yang dulu dia hina-hina. Untuk menambah kepuasan dan sensasi pun aku menggerakkan pinggulku maju mundur, mengentot mulutnya.

Mungkin Sudah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang