Empat

1.5K 406 183
                                    




"Ann pasti senang ketemu Snowee." Jinyoung bicara selagi mengendarai mobil, Jaemin hanya mengangguk, melalui spion tengah, dia melirik Snowee yang duduk di kursi belakang, Snowee dirawat di klinik hewan selama dua minggu dan baru hari ini diizinkan pulang.

Jaemin memandangi Snowee yang duduk tegak di belakang, meskipun badannya dipakaikan sabuk pengaman, Snowee masih kelihatan tenang, dia sama sekali tidak berontak maupun membuat gerakan yang menganggu.

Snowee hanya sesekali mengonggong ketika mobil berhenti di lampu merah, dia akan mengonggong setiap kali melihat mobil bewarna mencolok yang berhenti bersisian di samping mobil mereka, Snowee menganggapnya sebagai ancaman.

"Julurkan kakimu Snowee. Oh..Bagus." Seperti telah terbiasa Snowee menjulurkan kakinya untuk bersalaman, "Good boy," puji Jaemin tulus, "Tidak hanya Ann, aku juga kangen padamu." lanjutnya penuh kasih sayang.

Anjing itu menjulurkan lidahnya, ekornya bergoyang. Snowee selalu senang dipuji, mau siapapun pelakunya, melukai anjing semanis Snowee adalah hal tak termaafkan..

Jaemin kembali menghadap depan, wiper mobil tampak bergerak menyapu air di permukaan kaca, hujan turun deras di luar, airnya menampar-nampar atap mobil.

Jinyoung mengeryitkan muka, "Wah..wah. Padahal tadi pagi di berita tidak ada ramalan cuaca yang menyebutkan hujan."

"Ramalan cuaca kan juga bisa meleset kak." Jaemin berkomentar.

"Kau benar," jawab Jinyoung melirik jam di dalam mobil-- jam delapan malam lewat, "Tahu pulangnya begini harusnya kita pergi tadi sore, biasanya kalau hujan jalan bisa macet, mudah-mudahan saja nggak ada macet, Snowee baru sembuh, kasian kalau terlalu lama di mobil."

Jaemin terdiam mendengarkan Jinyoung bicara, dia hanya menjawab sesekali saat tanggapannya dibutuhkan, dua lengannya bersedekap di depan dada, pandangannya pindah ke luar jendela-- ke hujan yang turun deras.

Jaemin setengah melamun memandangi lampu-lampu yang bersinar terang di pinggir jalan.

Air hujan yang turun ke aspal dan pantulan sinar lampu di pinggir jalan membuat aspal tampak berkilat membentuk warna-warni pelangi.

Air hujan yang turun ke aspal dan pantulan sinar lampu di pinggir jalan membuat aspal tampak berkilat membentuk warna-warni pelangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaemin tak bisa menahan diri untuk tak memikirkan perkataan Dokter hewan yang merawat Snowee di klinik tadi, Dokter itu bilang tidak pernah melihat bentuk luka seperti itu sebelumnya, bagaimanapun dia heran karena bentuk bekas cakaran di luka Snowee menyerupai cakaran dari jari seorang bayi.

Dokter itu bahkan bertanya apakah ada bayi di dalam rumah mereka, yang lantas saja langsung Jinyoung bantah, satu-satunya anak kecil di rumah hanya Leanna dan tangannya jelas sudah tidak bisa dikatakan mirip bayi karena Ann sudah berumur sepuluh tahun.

Pada akhirnya Dokter hanya menganggap luka Snowee disebabkan karena kecelakaan biasa saat sedang bermain. Jaemin sudah menduga jawabannya bakal seperti itu. Jinyoung juga tidak mempermasalahkan dan mengomentari topik penyebab luka Snowee lebih jauh, dia lebih fokus bertanya tentang keadaan dan dosis obat yang harus diberikan pada Snowee.

Hiraeth - Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang