Dear Love.10

50 7 0
                                    

~~
Mereka sibuk menyuapkan makanan ke dalam mulutnya,freya mengangkat kepalanya menghadap langit malam. Matanya menyoroti langit yang terdapat bintang dan bulan purnama.

"Lihat deh dev,bulannya bagus" panggilnya sambil menunjuk ke atas langit

Dev ikut menyorot ke atas "purnama?"

"Iya!"
"Jarang gak sih ada purnama sejelas ini" jawab freya.

"Emang,purnama kan biasanya muncul setahun sekali kalo nggak 2 kali" jelas dev.

"Gue jarang banget lihat beginian",ucap freya menatap dev.

"Dah lama gak keluar rumah,pernah si tapi dulu waktu quality time sama keluarga,itu pun gue masih kecil dan nggak di sini" lanjutnya.

"Berarti,terakhir lo lihat purnama waktu kecil?" Tanya nya.

"Iya! Dulu waktu mama masih ada,mama pernah bilang jika suatu saat nanti akan ada orang baik yang bisa mencintai gue dan menjaga gue setulus hati,dan mama pernah bilang juga akan ada saatnya gue bisa melihat purnama itu kembali meskipun tanpa mama" ucap freya.

"Dan sekarang...gue bisa nemuin purnama itu lagi tapi sama lo hahaha"

Dev membalas dengan senyuman sambil menatap halus freya. Dev gak pernah merasakan hal yang seperti ini bersama wanita lain,tapi dev tetaplah dev. Ia tidak akan pernah merubah prinsip itu menjadi cinta. Dev masih ingin mengetes seberapa besar hatinya freya,padahal hati sejernih freya yang sulit di gapai siapapun.

"Kuat banget si jadi cewek?" Tanya dev

"Harus lah! Ga semua cerita kita lampiasin pada lelaki,dan gue juga buka tipikal orang yang mudah cerita soal isi hati ataupun logika. Gue akan sekuat mungkin menjaga aib diri sendiri maupun orang lain yang pernah cerita sama gue,dan lo adalah cowok pertama kali gue ceritain" jawab frey.

"Frey,meskipun kita baru kenal atau pun deket,lo bebas kok cerita sama gue. Kalo tiba-tiba lo sedih ingin bersandar,lo bisa pake pundak gue", kata dev sambil tersenyum.

***

"Kok lo aneh si?" Tanya freya.

Dev yang fokus makan langsung terkejut dengan ucapan frey, "aneh?maksudnya?"

"Setelah gue ngasih tau kalo gue anak piatu,lo tiba-tiba aneh. Tadi cuek,sekarang perhatian,kesambet paan?" Balas frey.

"Sotoy lu",dev mengalihkan ucapannya dengan mengambil beberapa kerupuk milik frey.

"HEH,KERUPUK GUE!"

"Oh ya lupa".

~~~

"Btw gue boleh nanya ga?",dev meletakkan sendok garpunya dan melipat tangannya agar lebih fokus bertanya.

"Apa?"

"Tapi sorry kalo melibatkan kepribadian lo"
"Setelah lo di tinggal nyokap,gimana perasaan lo saat itu?" Tanya Dev.

Freya meletakkan alat makannya,dan mengambil tisu untuk menghapus celometan sisa makanan di bibirnya.

"Pengen ikut mama" jawabnya.

Dev kaget dengan jawaban freya,karena dia masih belum paham maksud ucapan itu, "maksudnya?".

"Dulu gue pernah minta untuk di peluk Tuhan,karena dulu gue sakit-sakitan juga jadi gue ngerasa udah banyak ngerepotin orang yang gue sayang,namun ternyata Tuhan milih mama untuk di peluk duluan", jelasnya.

"Terus?"

"Setelah gue di tinggal selamanya oleh mama,gue jadi orang yang gak bersemangat saat itu,gue kehilangan setengah hati dan setengahnya ngerasa kesepian,sama kayak saat ini", sambungnya.

"Kenapa lo merasa kesepian?" tanya dev

"Gue gak punya temen Dev. Gue kesepian,bokap jarang pulang karena posisi ayah sekarang di bandung dan gue ngerantau di sini tinggal sama bibi pembantu dan pak jo. Mereka yang jagain gue sejak kecil,tapi mereka udah semakin tua jadi gak bisa 24 jam mantau gue terus".

"Oh ya,gue juga punya sahabat tapi gue gak tau dia masih menganggap gue sahabat atau bukan" lanjutnya.

Mata dev mengarah pada notebook yang freya beli tadi, "terus guna itu apa?"

"Buat nulis lah,masa bungkus cabe" jawab freya.

"Ya tau,maksudnya nulis apa?" Tanyanya lagi.

"Lo bakal tau apa aja isi dari notebook polosan milik gue" balasnya tersenyum.

"Pulang yuk?" Sambung freya.

Waktu sudah beranjak maghrib,mereka pun segera pulang karena cuaca sudah mendung.

~~~

Saat di perjalanan,mereka tidak berbincang apapun lagi karena situasi sedang mendung dan dev harus segera mengantar pulang freya sebelum hujan turun.

"Jangan kenceng-kenceng nyetirnya!" Teriak freya.

"Keburu hujan" jawab dev.

"Gapapa,kita hujan-hujan aja",freya yang mencoba menyuruh dev agar tidak terlalu kencang saat menyetir.

"Nggak,ntar sakit" kata dev.
"Kalo gue yang sakit gapapa,lo jangan" lanjutnya.

"HEH GABOLEH GITU! KITA SAKIT BARENG AJA BIAR ADIL" jawab freya.

Sesampai di rumah freya,dev langsung pamit pulang agar tidak terlalu malam, "gue langsung pamit ya" ucap dev.

"Hati-hati" balas freya sambil melambaikan tangan.

.
.
.
[Hi baru up]
//06 november 2020//

Frey & Deev | Kim JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang