Padahal selama beberapa hari ini seyna menganggap pertemanannya dengan Felix adalah sesuatu yang istimewa .
Seyna menganggap Felix adalah orang paling bisa dipercaya melebihi ibunya . Bahkan kemarin Felix berjanji akan menjadi teman baik seyna untuk selamanya . Namun ternyata itu semua palsu.
" Kita tidak berteman ! Aku hanya kasihan padamu dan ibuku selalu menyuruhku menemanimu hanya karena kamu adalah anak temannya ! " Felix berdiri di depan seyna yang menangis .
Teman-temannya yang lain menyoraki seyna cengeng bahkan gadis bernama Camilla juga menyebut seyna kampungan dan tidak cocok bermain bersama mereka .
" Ibuku mengancam tidak akan membelikan mainan lagi jika aku tidak main sama kamu ! Seharunya aku emang enggak main sama kamu ! " Felix berujar sinis .
" T-tapi .. Felix bilang ... K-kita ... Teman " seyna berujar lirih . Tapi Felix tidak peduli . Disaat seperti ini dia harus menyelamatkan dirinya sendiri . Sepertinya kehilangan seyna akan lebih baik dari pada kehilangan teman-temannya .
" Pokoknya kita enggak temenan . Aku cuma kasian doang !" Felix melempar seyna dengan gelang yang tadi seyna berikan .
" Aku gak temanan sama orang jelek !" Hinanya lagi . Teman-temannya mendukung Felix , karena mereka tidak suka seyna . Menurutnya anak itu menyebalkan sekali .
" Pergi kamu ! Jangan pernah main lagi sama aku " felix mengusir seyna dari taman bermain , mendorong dia hingga seyna tersungkur .
Tubuh ringkihnya bergetar menahan tangis . Seyna tidak boleh menangis karena anak-anak nakal itu pasti akan menertawakannya .
Seyna bangkit dan mulai berjalan kembali pulang , ia berusaha mengingat kembali jalan mana saja yang tadi ia lewati .
Setelah berputar-putar akhirnya seyna tiba di lingkungan yang ia kenal . Rumahnya ada di lantai tiga seyna sudah bisa melihat gedung tempat tinggalnya .
Sebelum memasuki rumah ia menyempatkan diri mampir di toilet umum di lantai satu . Di usianya yang belum genap lima tahun seyna sudah tahu apa yang harus ia lakukan dengan penampilannya sebelum benar-benar pulang .
Seyna membersihkan wajahnya dengan air dan merapikan penampilannya . Ia tidak mau ibunya khawatir , seyna membersihkan noda di celananya dengan air sebisanya . Setelah itu ia mengeringkannya dengan tissue .
Setelah itu ia naik ke tempat ibunya . Setelah memasukan kode pintu —yang diajarkan Bella dua hari lalu— rumahnya terbuka .
" Seyna pulang Mama "
Bella yang sedang melakukan virtual shoot menghentikan aktivitas nya lalu mendatangi seyna di ruang tamu .
" Tumben pulang cepat sayang ? " tanya Bella heran , biasanya seyna akan pulang jika sudah bella jemput di rumah Felix .
" Seyna tidak mau Mama kesepian karena tidak punya teman . Jadi seyna pulang cepat " seyna kecil memberi alasan .
" Felix mana ?" Tanya Bella , biasanya jika ia tidak sempat menjemput maka Felix akan dengan senang hati mengantar seyna pulang .
" Felix sudah kembali lagi bermain mungkin . Seyna tidak tahu " jawab seyna cuek .
Melihat respon putrinya Bella langsung mengubah topik pembicaraan ." Apa kamu mendapat teman yang banyak ?"
" Mungkin . Seyna tidak terlalu suka mereka lagi " seyna mengambil pensil warnanya dan mulai menggambar di dekat ibunya.
" Kenapa ?" Bella masih ingin tahu apa yang hari ini seyna lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Me 🔞
RandomLove to hate me- Tentang dia yang menjadi boneka paling cantik yang mengharapkan sebuah cinta . " Love you to hate me-stupid !" Cerita untuk 18 tahun keatas . Berisi tentang pelecehan seksual anak dibawah umur . Cerita ini sebagian memang terjadi...