Sejak itu Bella mengajak putrinya tinggal di Finlandia . Negara yang indah dan tenang . Menjalani kehidupan normal seperti keluarga biasanya.
Seyna sekarang sudah memasuki dunia remaja , Bella memasukan putrinya di sekolah menengah atas tak jauh dari tempat tinggal mereka .
Ia tidak mengizinkan seyna mengambil asrama , kejadian di masa lalu cukup membuatnya semakin protektif terhadap seyna .
Pada awal kepindahan mereka Bella merasa frustasi karena seyna lagi-lagi kembali menjadi pendiam . Benar-benar pendiam , hanya berkata-kata jika Bella bertanya . Itupun dengan jawaban super singkat selebihnya ia hanya terdiam di kamarnya menatap keluar dari jendela kamarnya .
Beberapa waktu kemudian ia mulai menyewa psikolog untuk menangani seyna . Lambat laun seyna kembali seperti dahulu meski sering kali seyna akan berteriak ketakutan saat melihat seorang anak berfisik sama seperti pembully nya dulu , semakin berjalannya waktu seyna benar-benar melupakan kejadian dahulu .
.
.
.
.
" Morning mam " seyna mengecup pipi ibunya yang sedang menata meja makan ." Morn honey " Bella tersenyum menatap sekilas seyna remaja yang sudah cantik dengan dress violet yang ia belikan Minggu lalu .
" Kamu pergi sekarang ?" Tanyanya saat melihat seyna nampak ceria sekali pagi ini .
" Iya . Aku pulang sebelum makan malam . " Jawabnya setelah menelan sarapannya .
" Kamu pergi bersama kawan mu yang biasa kan ?" Tanyanya lagi .
" Iya , Mama kan kenal mereka semua . Bahkan kontak mereka semua kalo Mama lupa " ujarnya dengan nada menggelikan , terkadang seyna merasa aneh dengan sikap ibunya yang terlalu protektif padanya . Padahal ia sudah sma , meski tidak mempermasalahkan hal itu tapi ia tidak menerima secara keseluruhan semua itu juga.
" Mama enggak lupa sayang . Hati-hati di jalan . Jangan sendirian Mama khawatir , kamu jaga diri baik-baik ." Peringatnya . Bella benar-benar masih khawatir tapi ia sadar seyna tidak akan melakukan hal-hal semacam itu .
" Iya , seyna berangkat "
" Inget ya , jangan main-main sama Mama . Dan pacarmu si Wiliam itu bilangin jangan nyosor mulu Mama gak suka ." Ingatnya lagi.
" Ma , dia enggak kayak gitu . Waktu itu dia cuma niup debu di mata seyna doang gak lebih ." Protesnya.
" Pokoknya Mama gak suka ya . Udah gitu aja , sekarang sana pergi nanti telat "
Seyna pergi setelah berpamitan pada ibunya , Bella sendiri langsung merapikan meja makan .
Tak lama bel pintu kembali terdengar , pasti seyna meninggalkan sesuatu pikirnya . Meninggalkan piring kotor di bak cuci Bella membuka pintu rumahnya .
Matanya kembali membelalak saat melihat yang datang kekediaman nya bukan seyna tapi orang lain .
Secepat yang ia bisa bella menutup pintu namun orang itu dengan sigap menahan pintu lalu memaksa masuk kedalam.
" Bella Lo gak bisa egois terus !" Ucapnya saat sang pemilik rumah berusaha mengusirnya.
" Nyokap sama bokap Lo di indo udah kangen sama Lo . Juga mereka udah tua , umur mereka enggak lama lagi asal Lo tau !" Lanjutnya.
" Gue udah bilang gak bakalan pernah kesana lagi Vera , jadi gak usah ngebujuk gue buat dateng ke sana ." Bella mendorong orang di hadapannya hingga adegan dorong mendorong itupun terjadi didepan pintu rumah.
" Apa ini karena seyna ? Atau karena cowok itu ?" Tanyanya dengan kedua tangan sibuk menahan tangan Bella yang berusaha mendorongnya.
" Ini gak ada hubungannya sama mereka , gue udah betah tinggal di Finlandia dan gue gak mau balik ke indo apapun yang terjadi " Bella mendorongnya namun yang terjadi adalah ia yang terdorong kedalam hingga tamu tak diundang itupun masuk setelah menutup pintu lumayan kencang .
" Tapi ini udah 9 tahun . Lo gak kasihan sama nyokap Lo yang udah tua ?" Nada suaranya melirih , Bella jelas tau apa yang diinginkan Vera darinya . Dan apa penyebab wanita itu datang jauh-jauh ke Finlandia dan mencari alamatnya .
" Ada sodara gue yang lain disana yang ngejagain . " jawabnya cuek . Bella enggan berurusan dengan orang-orang di masalalu , termasuk kedua orangtuanya .
" Kenapa sih Lo gak ngertiin mereka ? Sekali aja bell "Vera tak habis pikir dengan apa yang dilakukan sepupunya ini , menghilang tanpa kabar dan memutus hubungan begitu saja dengan keluarga .
" Kenapa juga lo gak ngertiin gue ? Kalo alasan Lo kesini cuma buat ngebujuk gue pulang kesana gue kasih tau lo dari sekarang , gue gak bakalan balik " Bella kekeuh dengan keputusannya . Ia terlalu takut pulang kesana , terlalu banyak orang-orang jahat yang menghancurkannya hidup disana.
" Terserah , gue capek ngadepin lo. Gue udah jelasin segalanya sama lo , terlepas dari itu keputusan ada ditangan lo. Gue cabut " Vera melangkahkan kakinya lebar-lebar keluar dari sana.
Berbicara dengan sikeras kepala Bella hanya akan membuat kepalanya pecah , tapi ia tidak punya pilihan lain . Ia harus membantu Bella menghadapi traumanya dan membawanya pulang sebelum semuanya makin kacau di indo .
⭐⭐⭐
Tepat sebelum makan malam disajikan seyna sudah pulang dari acara jalan-jalan bersama teman-temannya . Ia takut ibunya akan marah-marah jika ia pulang telat sedikit lagi saja.
Untunglah Wiliam membawa motornya hingga mereka bisa ngebut dan tiba dirumah seyna tepat waktu .
Saat ini ia sedang makan malam bersama seperti biasanya . Keduanya menikmati makanan dalam keheningan hingga suara Bella memecah keheningan yang ada.
" Seyna " panggilnya lembut , merasa namanya dipanggil selembut itu seyna langsung mengalihkan atensinya pada sang ibu. " Hmmm ?"
Bella menghela nafas , nampak bimbang ingin membicarakan masalah ini pada putrinya atau tidak " Kamu kangen sama nenek ? temen-temen kamu di indo ?"
" Hmm kangen " jawabnya singkat , masih belum mengerti arah pembicaraan ini .
" Kalo Mama ajak kamu liburan kesana mau ?" Tawarnya . Seyna nampak berpikir sejenak sebelum ia mengangguk dan bergumam " Mau "
" Libur sekolah nanti kita pulang ke indo . Liat nenek " finalnya. Seyna mengangguk " Aku mau bawa oleh-oleh buat Daniel dan yang lainnya " sedikit banyak sekarang seyna kembali berhubungan dengan teman masa kecilnya itu lagi setelah mereka memfollow seyna dan mengirimkan direct message padanya.
Meski awalnya seyna tidak percaya tapi setelah mereka mengirim foto dan video lama ketika seyna masih kecil akhirnya ia percaya dan menceritakan hal itu pada ibunya .
Respon Bella saat mendengar seyna sudah ingat dengan teman-teman masa kecilnya adalah senang bercampur khawatir . Senang karena akhirnya seyna ingat tentang kepingan ingatan bahagianya dahulu dan khawatir jika ingatan menyakitkan itu juga teringat olehnya.
"Ujian kamu di mulai Minggu depan kan ?" Bella bertanya memastikan.
" Iya . Setelah itu aku harus ikut ujian praktik dengan mr.chen dan guru mata pelajaran ku yang lain . Kemungkinan libur panjang tiga Minggu lagi " jelasnya.
" Mama juga akan meminta cuti nanti ."
Setelahnya mereka kembali pada rutinitas masing-masing , seyna yang langsung belajar untuk ujiannya dan Bella yang terduduk di kursi ruang kerjanya
Bella menerawang kembali saat pertama kali ia melihat seyna . Saat itu usianya baru 22 tahun , terbilang cukip muda untuk memiliki bayi . Saat itu kondisi Bella masihlah belum semapan sekarang .
Dia hanya remaja yang beranjak dewasa , diusianya yang 22 Bella mengalami patah hati terparah . Hingga ia benar-benar mengutuk orang yang membuatnya patah itu, apalagi setelah membuatnya terluka orang itu dengan tidak tau malunya masih membuat Bella menanggung kemalangan atas perbuatan orang itu .
Karena itulah diusianya yang kini 37 tahun Bella tidak menikah satu kali pun. Menurutnya berkomitmen dengan laki-laki hanya membuang-buang waktu .
Tapi kini Bella sadar bahwa tidak selamanya ia bisa berlari dan menghindari orang-orang itu , kini saatnya Bella menghadapi rasa sakit itu dan mengakhiri ini semua .
🌟🌟🌟🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Me 🔞
RandomLove to hate me- Tentang dia yang menjadi boneka paling cantik yang mengharapkan sebuah cinta . " Love you to hate me-stupid !" Cerita untuk 18 tahun keatas . Berisi tentang pelecehan seksual anak dibawah umur . Cerita ini sebagian memang terjadi...