Prolog

1.2K 104 5
                                    

"[y/n]!!" seorang laki-laki menghampiri meja gadis besurai [h/c] yang sedang membaca buku dengan nada tinggi

"ada apa?" jawab [y/n] tanpa mengalihkan bacaannya

"Tidak terasa ya seminggu lagi kita lulus dan masuk SMP. Kau mau melanjutkan SMP dimana?" tanya laki- laki tadi dan duduk dikursi depan gadis tersebut

[y/n] menutup bukunya dan membuat pose berpikir. "Hmm.. Entahlah, tapi aku mau mengembangkan skill bermain basketku. Mungkin SMP aku akan pindah ke Amerika"

"heEE!!! [y/n] apakah kamu tega denganku? Aku bermain dengan siapa nanti?!" rengek laki laki tersebut.

Kemudian datang cerminan dari laki laki yang duduk didepan [y/n]. "Diamlah Tsumu, terserah dia mau bersekolah dimana. Dia bilang ingin mengembangkan bakatnya seharusnya kau mendukungnya bukan mengatur, bodoh" ucapnya sambil berjalan kearah meja [y/n] dengan wajah datar andalannya.

"Siapa yang kau sebut bodoh Samu!!! Kita kembar kalau ku bodoh kau juga bodohh!!!" mulai deh atsumu.

Ya kedua lelaki tadi adalah Miya kembar, Atsumu dan Osamu. Mereka tetangga dan juga sahabat kecil [y/n].

"yahh ngaku bodoh, oh iya aku anak tunggal tsumu sial–" belum sempat Osamu berbicara, [y/n] memotongnya agar tidak berkelanjutan

"Atsumu, kau bisa bermain dengan Osamu dan yang lain. Dan kau juga akan mendapatkan teman baru pada saat SMP."

"tapii—"

*KRIIIIIIINGGG

Bunyi bel pertanda istirahat usai, kedua lelaki tadi duduk dibangku mereka masing-masing.

-------------------

"Tadaima" ucap [y/n] dengan wajah lesu

"Okaeri [y/n], bagaimana sekolahnya?" ucap ibu [y/n] yang sedang menyiapkan makan malam

"seperti biasa"  [y/n] menjawab dengan pandangan kosong dan terus berjalan menuju kamarnya

Setelah pulang sekolah [y/n] merebahkan diri di kasur miliknya, dan berpikir bagaimana dia akan melanjutkan pendidikannya. " hufftt.. Aku ingin mengembangkan bakatku tapi aku juga tidak ingin meninggalkan sahabatku." gumam [y/n].

*Tok tok tok

"[y/n]... Kaasan boleh masuk? "

"masuk saja kaasan, pintunya tidak dikunci"

Ibu [y/n] masuk dan hendak bertanya, Khawatir dengan keadaan putrinya yang lesu sejak pulang sekolah tadi. Ibunya menghampiri [y/n] dan duduk di pinggir kasur gadis kecilnya.

"Ada apa sayang? Kamu sakit? cerita dong sama Okaasan. Dari tadi putri Kaasan yang cantik ini cemberut mulu nanti cantiknya ilang lhoo. Kenapa?  Ada yang nakal disekolah sama kamu? "Ucap ibu [y/n] sambil mengelus puncak kepala putrinya dengan lembut.

"itu kaasan, soal melanjutkan sekolahku setelah lulus nanti aku ingin mengembangkan bakatku... Tapiii... Nngg" ucap [y/n] ragu dengan dengan mata yang tampak berkaca kaca.

Ibu  [y/n] membiarkan putrinya menyelesaikan perkataannya.

"aku gak mau meninggalkan samu dan tsumu, aku takut mereka tidak ada yang menemaninya bermain nanti mereka sedih, dan aku juga takut mereka marah karena aku meninggalkan mereka, pasti mereka kesepian." dengan tak sadar  [y/n] mengeluarkan air mata.

Ibu [y/n] tersenyum melihat putrinya yang menangis karena kebingungan.

" [y/n]... Samu dan Tsumu tidak akan marah, mereka pasti mendukung, sahabat mana yang tidak mau mendukung sahabatnya yang ingin menjadi orang sukses? Mereka pasti akan senang melihatmu bahagia kan? Dan sikembar itu tidak akan sedih karena kesepian,mereka pasti nanti akan ada banyak teman baru yang menemani mereka."
Ibu  [y/n] menjelaskan dan memeluk putrinya untuk menenangkannya

Sankaku Kankei || Suna×OsamuxReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang