ADDICT [COMPLETED]

Epilog

Bertemu denganmu adalah anugrah bagiku.
Saat pertama kali kau menyapaku, aku merasakan kehangatan saat mendengar suaramu.

Hari demi hari kau mencoba mendekati ku, menyelamatkanku sedikit demi sedikit.
Pelukan, genggaman dan belaian dari setiap jarimu selalu berhasil menenangkanku, membuatku nyaman. Senyummu menjadi pengobat kesakitan ku di setiap detik.

Entah apa yg menakdirkan kita bersama.
Apa aku pantas mendapatkan ini?
Apa aku pantas sebahagia ini?
Apa aku pantas merasakan kehangatan ini?
Hanya kau yg bisa menerimaku apa adanya, menyayangiku dgn penuh kasih.
Aku sangat beruntung, aku sangat berterimakasih.

Tapi ... aku takut jika aku merasa sebahagia dan senyaman ini, aku akan merasakan kehilangan yg amat sangat dalam.

Tuhan cobaan apalagi ini?
Jangan biarkan dia seperti itu Tuhan, aku yg pantas mati aku yg pantas mati Tuhan.
Namun seseorang menyelamatkan ku, pembimbingku.
Kami sama-sama menguatkan demi dia, yg aku cintai.

Kini aku senang kembali bersamamu, kedalam pelukanmu dan merasakan kembali kehangatan sentuhanmu dan senyummu yg selalu menyambut hangat kedatanganku.

Terimakasih atas perjalanan panjang yg berliku ini, tanpa mu aku tidak akan bisa bertahan dan menjadi pribadi yg lebih baik.
Kini aku akan mencintai dan menyayangi mu melebihi apapun selama sisa hidupku.
Untukmu kasihku, Vincent Kim.

Joy Park
South Korea 20-10-01

"Hei kau sedang apa?" tanya Vincent pada Joy yg sedang menulis di meja kerja nya.
"Ah laporan" ucap Joy gugup.
"Ayo pergi, vendor dekor sudah menunggu kita" ucap Vincent tersenyum ceria.
"Iya aku akan menyusul" ucap Joy. Vincent pun pergi menuju parkir mobil.
Joy memasukkan surat nya ke dalan kotak hadiah berisi sweeter rajut buatan tangan nya sendiri.
Hadiah pernikahan nya nanti setelah mereka mengucap janji.

Tahun 2020, menjadi tahun kebahagiaan bagi Vincent dan Joy, mereka berencana melaksanakan pernikahan sederhana saat akhir tahun nanti.
Setelah 6 tahun bersama mereka memutuskan utk melengkapi satu sama lain dalam ikatan pernikahan.

Joy memeluk Vincent dari belakang saat Vincent hendak membukakan pintu mobil utk Joy.
Vincent hanya tersenyum, lalu membalikan badannya.

"Apa kau yakin akan menikah denganku?" ucap Vincent pelan, hidung mereka saling bersentuhan.
"Sangat sangat yakin, aku tidak bisa hidup tanpamu Vin" ucap Joy.
Kau bagaikan obat yg membuatku ketergantungan, batin Joy.
Vincent tersenyum lembut, lalu mengecup perlahan bibir ranum kekasihnya. Joy mengencangkan pelukan mereka.

Akhir kisah dari Vincent dan Joy yg sama-sama tumbuh menguatkan satu sama lain.

~ THE END ~