.
.
.Hari demi hari Vincent selalu menyimpan roti dan susu yg dia siapkan di tempat biasa Joy menyendiri meskipun tidak pernah di makan dan itu berakhir diberikan pada sepupu nya lagi.
Sampai suatu hari Vincent memberanikan diri duduk di sebelah Joy, lalu tanpa meminta izin dia menenggak soju di botol yg sama dgn Joy membuat pemiliknya kaget."Bukan kah minum ini sendiri tidaklah asik?" ucap Vincent dgn senyum cerah di wajahnya.
Joy hanya menarik nafas dalam sambil menyesap rokok nya lalu meghembuskan pada wajah Vincent membuat Vincent terbatuk batuk, terdenger tawa ejekan dari Joy.
"Hei kau tertawa", ucap Vincent, Joy langsung terdiam.
Setiap Joy akan menenggak soju nya, Vincent merebut nya dan meminum nya. Sampai dia sedikit mabuk krn Vincent lemah meminum alkohol.
Tak lama bel berbunyi, Joy pun pergi, Vincent membereskan sisa-sisa yg berserakan.Jam olahraga.
Murid-murid berkumpul di lapang, kelas XI A dan B disatukan dalam pelajaran olahraga kali ini.
Vincent terlihat berusaha mendapatkan kesadaran nya.
Joy melihat nya dgn tatapan khawatir? Tapi tidak mungkin seorang Joy merasakan kepedulian pada yg lain bukan begitu?
Mr Jon memberi tugas lari estafet jarak pendek.
Vincent satu kelompok dengan Doyoung, Joy satu kelompok dgn Yeri yg ogah-ogahan krn teman wanita lainnya sudah memiliki pasangan.
Sesaat sudah berlari, Vincent ambruk.
Mr Jon menghampiri nya."Bocah gila, kenapa dia bau alkohol di siang bolong begini?" Vincent melihat Mr Jon dan bangkit.
"Oh hai Mr Jon! Wow lihat otot tangan mu! suatu saat aku akan memilikinya hahaha", ucap Vincent sambil meremas remas otot Mr Jon dgn wajah yg memerah krn mabuk.
"Siapapun bawa anak ini ke Uks! bocah gila! Kenapa dia mabuk di siang bolong begini?", teriak Mr Jon.
Dengan sigap Doyoung dan Yeri membopong Vincent ke Uks di bantu yg lain nya.
Namun Jimin menatap Joy seakan tau penyebab Vincent bisa mabuk.Jam pulang berbunyi.
Joy akan naik ke audi hitam nya namun tiba-tiba dia berfikir saat akan masuk ke dalam mobil nya dia mengurungkan niat nya.
"Hm kalian duluan saja aku ada barang yg tertinggal di loker", ucap Joy.
"Tapi Miss, nanti anda pulang dengan siapa?", tanya supir nya.
"Ah aku bisa pulang naik taksi", ucap Joy lalu segera pergi, Jimin mencurigai sesuatu.
"Baiklah miss hati-hati!" ucap supir nya saat Jou kembali masuk ke gedung sekolah.Joy pun menuju Uks, disana ada Mr Jon dan Mrs Son sedang menegur Vincent, ada Yerim yg menemani Vincent. Joy bersembunyi di salah satu bilik yg tertutup tirai. Tak lama Mr Jon dan Mrs Son pergi.
"Kau pulang saja! Aku masih pusing, aku akan tidur sebentar disini", ucap Vincent.
"No Vin! Aku akan menemani mu", jawab Yeri.
"Tidak usah! Bukan nya kau ada jadwal les?" Ucap Vincent.
"Ah astaga aku baru ingat! Bagaimana ini Vin? Yasudah aku akan minta tolong Doy menemanimu", ucap Yeri cemas.
"Tidak usah! Doyoung sedang ada jadwal eskul hari ini", jawab Vincent santai.
"Sumpah deh Vin kamu aneh banget akhir-akhir ini semenjak berusaha deket sama Joy", ucap Yeri.
Uhuk uhukk, batuk Vincent, padahal dia tidak ingin batuk.
"Udah kamu sana pergi aja! Aku pingin tidur!", ucap Vincent.
"Yaudah aku pergi ya! Kalau perlu apa apa call aku atau Doyoung aja tempat les aku kan ga jauh dari sini", ucap Yeri.
"Iya iya kamu cerewet deh", usir Vincent.
Yeri pergi dengan tatapan masih merasa khawatir meninggalkan Vincent sendiri.
Ekhm, deham Vincent setelah Yeri pergi.
"Kamu boleh keluar Joy", bisik Vincent.
Joy yg bersembunyi di balik tirai merasa kaget tidak menyangka Vincent menyadari kehadiran nya.
Joy pun keluar dari bilik sebelah nya.
"Aku tau kamu tadi masuk situ", ucap Vincent menjelaskan.
"Aku udah gapapa, kamu gausah khawatir, kamu sampai gajadi pulang gara-gara aku ya?", lanjut Vincent meskipun Joy belum membalas ucapan-ucapan nya.
"Kamu gajadi pulang ga di curigain sama Jimin?" tanya Vincent, "tapi kalau gamau jawab juga gapapa", lanjut Vincent berasa sedang monolog.
Ekhm, deham Joy.
"Tadi aku udah izin, Jimin kaya nya sedikit curiga tapi ga tanya macem-macem", ucap Joy.
"Kamu tuh jarang ngomong kenapa sih? Aku cuman mau jadi temen kamu, galebih, aku udah tau banyak tentang kamu dari orang-orang tapi aku pingin tau kamu yg sebenernya tanpa embel-embel kata orang", ucap Vincent.
"Aku ga keberatan kamu anggap aku apa kata orang-orang toh semua ada beberapa yg bener juga", jawab Joy.
"Ya terserah apa kata orang tapi aku yakin kamu ga gitu, juga hubungan kamu sama Jimin tuh ada yg aneh", lanjut Vincent.
Joy hanya terdiam.
"Yaudah kamu pulang aja, aku ga apa-apa ko. Lain kali kalau mau di temenin minum di belakang gausah ragu ajakin aku", ucap Vincent.
Joy masih terdiam.
"Ah tapi kayanya aku tega banget ninggalin kamu pulang sendiri. Yaudah aku anter kamu pulang yah", ucap Vincent.
Joy hanya memperhatikan setiap gerak gerik Vincent.
Vincent pun berdiri, namun tiba-tiba kepala nya pening.
"Ah", bisik Vincent.
"Udah kamu gausah maksain, aku bisa pulang sendiri", ucap Joy.
"No no! Aku anter kamu pulang", ucap Vincent.
Joy pun membantu Vincent bangkit dari ranjang nya, Vincent langsung mengambil ransel nya.
Mereka pun berjalan keluar Uks.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADDICT [COMPLETED]
Fiksi PenggemarJoy Park hanyalah gadis biasa yg tumbuh dari kalangan elit. Namun apa yg membuat nya menjadi pecandu? Pecandu? Pecandu apa?