"Some time in the future maybe we can get together.
Maybe share a drink and talk awhile.
And reminisce about the days when we were still together.
Maybe somewhere further down the line.
And I will meet you there.
Some time in the future we can share our stories.
When we won't care about all of our mistakes.
Our failures, and our glories.
But until that day comes along I'll keep on moving on."-
🍃
-Tara membuka matanya kala sinar sang surya menerobos masuk melalui jendela apartemennya yang terbuka. Oh, ia lupa menutupnya kemarin ternyata. Ia langsung terlelap begitu sampai di Jogja setelah mengabari keluarga, sahabat dan pacarnya. Ia melihat ke luar dari apartemennya, gedung-gedung juga isinya, apalagi ia berada agak ke utara.
Tara melihat jam, pukul 8 pagi dan ia belum sarapan. Ia bingung harus mencari sarapan dimana secara dia baru saja tiba di Kota Pelajar ini kemarin siang dan langsung terlelap hampir seharian.
Bukan kelelahan secara fisik, dia lelah mental juga setelah teringat tentang apa yang dikatakan Renata dua tahun lalu.
"Jujur aja, Moo." Sahut Tara, ia siap dengan apa yang ia dengar walau di kepalanya selalu berputar tentang apakah Nadia mempunyai orang lain alias selingkuh darinya.
Renata menatap Tara sekali lagi sebelum ia membocorkan rahasia Nadia yang harusnya ia simpan rapat-rapat sesuai janjinya. Tapi melihat keadaan Tara, ia harus rela telinganya akan panas karena ia yakin kalau Nadia sampai tahu hal ini dia akan berceramah dari kitab Kejadian sampai Wahyu.
"Gue bakal ngomong apa adanya karena gue yang sama dia dua bulan yang lalu sebelum kalian putus sebulan yang lalu." Renata memulai, Tara mengangguk. "Oke. Ehm, lo tahu kenapa dia sibuk banget?"
"Dia buka cabang cafenya di Karangasem dan di Semarang sekaligus, 'kan?" Tara bertanya balik.
Renata mengangguk. "Bener. Itu alasan kenapa sibuk banget sampai kadang nggak perhatiin sekitarnya."
"Kadang? Kadang lo bilang? Dia nyuekin gue setiap hari, Renata! Setiap hari!" Tara menyela. "Dan selama sebulan penuh? Are you kidding me?"
Renata memberi aba-aba menggunakan tangannya untuk menyuruh Tara berhenti berkomentar sebelum ia menyelesaikan ceritanya. Tara mendengus, melipat tangannya di depan dadanya dan mengumpat Nadia secara diam-diam.
"Dia menyelesaikan cabang di Karangasem duluan sebelum dia terbang ke Semarang, bolak-balik sana-sini demi sesuatu yang udah lama dia rencanakan." Renata mengambil nafas, Tara mengerutkan dahinya tanda ia bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Running After You (gxg) (completed)
Romance"Karena kemanapun hati melangkah, ia akan selalu kembali pulang." -2019 "Kelak kamu akan sadar. Aku pernah mencintaimu dengan sabar." -Nadia Dewanata "Kamu, pulanglah ke rumahmu. Aku." -Tara Hernanda *Inspired by : 🎶 Matthew Mole - Running After Yo...