-TIGA-

5K 434 10
                                    

"She's imperfect, but she tries.
She is good, but she lies.
She is hard on herself.
She is broken and won't ask for help.
She is messy, but she's kind.
She is lonely most of the time.
She is all of this mixed up and baked in a beautiful pie.
She is gone, but she used to be mine."

-
🍃
-

Tara merasakan kenikmatan di bagian bawah tubuhnya pagi itu. Dengan refleks, ia mendesah pelan, menyuarakan kenikmatannya. Tangan satunya menutup mulutnya agar ia tidak terlalu berisik, sedangkan tangannya yang lain meremas sprei tempat tidurnya.

"Nggak usah ditahan, babe." Nadia terkikik, kepalanya masih berada di antara kedua paha Tara dan menghadap lubang kewanitaan kekasihnya.

"Si Moo nginep, 'kan?" Tara masih terpejam.

"Udah balik." Nadia tertawa pelan, lalu dia melanjutkan apa yang sedang dia lakukan ke Tara.

Kini Tara mendesah keras, tidak takut terdengar sahabat mereka. Tangannya yang satu kini meremas rambut Nadia, setelah mengintip apa yang kekasihnya lakukan, dia mengucir rambut sebahu Nadia dan membiarkan kekasihnya melumat habis bagian bawah tubuhnya yang paling sensitif itu.

"Babe, aku- Ahh, fuck." Tara berkomat-kamit ketika ia merasakan dua jari Nadia masuk ke dalam bagian kewanitaannya.

"Kamu apa, babe?" Nadia mengubah posisinya, ia berada di atas tubuh Tara yang setengah telanjang, namun tangannya masih memainkan pekerjaannya di bawah sana.

"Aku belum mandi." Jawab Tara, perlahan ia membuka matanya. Wajah cantik blasteran Nadia muncul di depan matanya. "Belum gosok gigi juga."

Nadia tersenyum. "Tetep cantik, kok."

Tara menutup setengah wajahnya dengan lengannya sembari mendesah menikmati jari-jari panjang Nadia memanjakan daerah sensitifnya.

"I love you, Poo." Ucap Nadia, ia tersenyum.

"I love you too, Boo." Balas Tara, ia lalu menangkup wajah Nadia dan melumat bibir kekasihnya dengan penuh cinta dan nafsu yang datang bersamaan.

Nadia lalu menarik dirinya kembali menikmati bagian bawah Tara dengan lidahnya. Tara mendesah sembari meremas bagian atas dirinya sendiri.

Kadang ia menggigit bawah bibirnya untuk menggoda Nadia, wanita itu paling tidak bisa menahan jika melihat Tara menggigit bibir bawahnya.

"Cum for me, baby." Ucap Nadia sebelum dia menekan titik yang mampu membuat Tara menggeliat keranjingan karena kenikmatannya.

Tara mengangguk, ia kemudian merasakan hentakan hebat di dalam bagian tubuhnya sesaat setelah berkali-kali Nadia menghantam tepat di bagian g-spot. Tara mengunci tatapan matanya ke Nadia dan Nadia melakukan hal yang sama. Hal itu selalu mereka lakukan ketika salah satu dari mereka akan menuju ke puncak.

Lenguhan panjang Tara terdengar di dalam apartemen mereka. Nadia bermain-main di area bawah Tara sebelum ia melepaskan jemarinya dan membiarkan kekasihnya mengambil nafas setelah hentakan nikmat itu dia rasakan.

Running After You (gxg) (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang