Hinata menunggu Naruto di depan gedung kantor. Baju kemeja merah muda di padukan rok lurus hijaunya sebatas lutut. Rambut biru gelapnya di biarkan terurai begitu saja. Hinata membenarkan helaian rambutnya yang diterpa angin musim gugur sore hari.
Sebuah mobil biru dongker berhenti di depan Hinata.
Naruto.
Pria itu menurunkan jendela kaca mobilnya, lalu menatap Hinata yang juga menatapnya.
"Ayo, Hinata."
Hinata berjalan melewati depan kaca mobil Naruto. Seharusnya kalau sudah terbiasa menjemput gadis itu, Naruto tidak perlu mengajaknya lagi.
Hinata membuka pintu mobil, lalu duduk nyaman disana. Ketika Naruto menyalakan mesin mobil, sebuah suara menginterupsi mereka.
"Hei, tunggu!" Sakura berlari keluar gedung, menuruni anak tangga satu persatu, di tangannya memegang sesuatu.
"Sakura-chan."
Sakura berhenti samping pintu mobil Naruto. Napasnya terengah-engah.
"Ini," Sakura mengulurkan tangannya, memberikan dua buah tiket pada Naruto.Naruto mematikan mesin mobilnya, lalu menerima tiket itu.
"Pertunjukan Kabuki?" Tanya Naruto setelah membacanya. Ia belum pernah menonton sebelumnya.
Sakura mengangguk, "Aku ingin pergi bersama kalian berdua."
Hinata yang dari tadi diam, membuka mulutnya, " Tapi, Sakura-san..."
"Tidak apa-apa Hinata. Aku tidak akan mengganggu kalian kok," Ujar gadis itu. Ia memang sengaja membeli tiga tiket. Untuk dirinya satu, Hinata satu dan Naruto satu. Sakura ingin berkumpul bersama Naruto. Walaupun, ia sering bertemu dengan Naruto saat mengantar ataupun menjemput Hinata.
Naruto tersenyum pada temannya itu, "Terima kasih, Sakura-chan."
Sakura balas tersenyum, lalu mata hijaunya beralih pada Hinata yang juga ikut tersenyum. Gadis itu mengucapkan terima kasih dengan senyuman.
"Kau mau pulang bersama kami, Sakura-chan?"
Sakura menggeleng, "Sebentar lagi ayah akan menjemputku, Naruto," Gadis itu menegakkan tubuhnya yang dari tadi membungkuk, "Sampai jumpa jam tujuh nanti."
"Sampai jumpa, Sakura-chan," Ujar Naruto, lalu menyalakan mesin mobilnya lagi.
"Terima kasih, Sakura-san," Hinata menunduk, sekalian memberi salam perpisahan.
Naruto menekan gas di bawah kakinya, mobilnya berjalan meninggalkan Sakura. Sakura memandang mobil biru dongker itu menjauh. Bibirnya menyunggingkan senyum. Jarang-jarang mereka bisa kumpul bersama lagi, setelah sekian lama.
Hinata membaca tulisan yang ada di tiket itu. Di tiket itu sudah tertera nama lokasi, tanggal, jam, serta nomor urut.
Hinata belum pernah menonton sebuah pertunjukan sebelumnya. Ini pertama kalinya. Sejak kecil, setelah pulang sekolah, gadis itu lebih sering main dalam rumah. Bermain dengan boneka kesayangannya. Sedangkan, Hanabi lebih aktif. Adiknya itu sangat sering keluar bersama temannya-temannya. Bahkan, Hanabi sering cerita pada Hinata kalau ia ingin sekali menonton pertunjukan apapun.
Apa tiket ini untuk Hanabi saja, ya?
"Hinata."
Sedikit tersentak, Hinata menoleh pada Naruto, "Ada apa, Naruto-kun?"
"Kau tidak mau pergi, ya?" Tanya Naruto. Dari tadi mata Naruto melirik Hinata yang memandang tiket.
Hinata menggeleng, "Aku teringat Hanabi, Naruto-kun," Jawabnya, lalu kembali menatap tiket itu kembali, "Hanabi ingin sekali menonton pertunjukan."

KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days with Naruto-kun
RomanceApa yang di lakukan Naruto dan Hinata selama 1 minggu?