Bab 21

8.3K 886 84
                                    

Aku menemani Bunda dan adik-adik belanja bulanan malam ini. Maklum yang bisa nyetir selain aku, sedang pergi semua. Bersama Acha dan Mpo Turi, kami mengunjungi Mall dekat komplek perumahanku yang termasuk pusat belanja terlengkap di daerah ini.

Acha minta dinaikin ke trolley belanja yang tengah aku dorong. Dia asik sesekali bertepuk tangan setiap aku mengambilkan makanan atau minuman yang dia sukai.

"Undaaaa.. au cucu otaat anda yaaa.."

Aku menoleh ke arah mpo Turi dan dia kontan menjawab.

"Susu cap Panda putih Non, tapi rasa coklat.."

"Ya udah nanti klo lewat ambilin ya Mpo.."

Mpo Turi mengangguk kecil mengiyakan.

Bunda tiba-tiba menyenggolku dan mengingatkanku tentang Engkong.

"Kak, kita kagak maen ke Engkong nih? mampir ye pulang dari sini. Bunda kangen.."

"Ok Bunda. Kaka juga kangen.."

"Bunda telfon dulu deh mo pada makan apa, biar Zaky pesenin tuh yang diresto depan"

"Biar Kaka yang pesen aja deh Bun, ini nitip Acha dulu. Acha sama Oma Qory yaa.."

Netra Acha membulat bingung

"Unda ana?"

"Mau ke resto depan. Acha sama Oma dan Kak Zia yaa.. kaka sebentar koq.."

"Itutt.. Acha itutt.."

"Biar Bunda aja deh yang kesana buat pesen. Kamu terusin belanjanya. Dah hapal kan apa aja yang biasa dibeli Bunda?"

Aku mengangguk mengiyakan.

"Bun, adek ikutt.." seru Zia yang langsung saja menarik tangan Bunda yang hendak pergi.

Kamipun lalu melanjutkan belanjanya dengan Acha yang sesekali berceloteh riang di keranjang belanja.

"Dek, kamu bantuin Kaka tuh ambil barangnya. Ada dibawah.." ucapku pada Zaky yang malah asik bermain ponsel sambil jalan.

Zaky mengikuti arahanku dan mengambilkan apa yang dia ambil.

Hingga ketika aku tengah mengambil beberapa pouch pewangi pakaian, tiba tiba Acha berteriak kencang.

"Undaaaa..."

Kontan aku menoleh dan mendapati Acha tengah dipaksa ditarik oleh seseorang yang memakai jaket dan kupluk warna hitam. Mpo Turi sendiri berdiri bengong disebelahnya ketakutan.

"Heyyyy.. lepasin!!!" Teriakku cepat

Aku bergegas menahan tangan sosok itu dan untungnya Zaky sigap menendang sosok itu dari samping.

Mpo Turi sendiri langsung menarik topi kupluk yang dipake sosok itu.

"Undaaa Jaa..."

Acha kontan memelukku dan langsung aku menggendongnya erat.

"Buka maskernya Mpo.. Zaky pegangin tangannya!" Seruku galak.

Sayangnya sosok itu langsung berbalik dan bangun dengan cepat. Dia hendak berlari dan kabur begitu saja.

"Ki, tahan Ki! Ini orang mau nyulik nih, biar ditangkap security!" Seruku ke arah Zaky yang mencoba menarik tangan sosok itu.

Mpo Turi berhasil menjambak topi kupluknya dan tring! Ternyata dia seorang perempuan dengan rambut cenderung pirang.

Kurang asem!

"Siapa Loe?" Teriakku keras.

Dan demi apa itu cewek langsung menginjak kaki Zaky dengan kencang dan kabur dari hadapan kami.

DUREN Kampung SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang