3. Dunia Baru

15 14 0
                                    

Jangan pernah takut dengan ketakutanmu. Sebab, kehadirannya bukan untuk menakutimu tapi untuk memberi tahu bahwa ada sesuatu yang berharga untukmu.

*****

Jakarta, Awal Januari 2020

‘Virus Corona diduga menyebar di Wuhan, China sejak akhir 2019.’

‘Virus ini telah menyerang banyak orang di China, dan sekarang di awal 2020 jumlah pasien yang di rawat di rumah sakit semakin banyak.’

Seorang lelaki paruh baya sedang asik menonton acara berita pagi di televise. Sesekali lelaki itu memasukkan roti goreng ke dalam mulutnya sebagai cemilan paginya.

“Papa!!!! Mama!!!” Terdengar suara teriakan cowok.

“Papa..  Papa, lihat aku!” kata cowok itu dengan suara histeris.

“Kamu kenapa sih? Pagi-pagi sudah teriak-teriak kayak gini?” omel lelaki paru bayah itu. 

Cowok itu menoleh ke belakang, lebih tepatnya kearah televisi yang masih memperlihatkan acara berita pagi tentang virus corona di China.

“Wuhuu!! Aku masuk di tahun 2020. Ini sangat ajaib! Hahaha,” ujarnya gembira sambil loncat-loncat di hadapan Papanya.

“Dar, Kamu ini kenapa? Kamu gak lagi kesambet di pagi hari kan?” tanya Papa heran melihat tingkah anaknya.

“Tunggu dulu!”

“Papa tadi manggil aku Dar? Dar siapa?” tanyanya bingung.

“Ya ampun, Mama sini dulu deh! Anakmu sepertinya hilang ingatan,” teriak lelaki paruh baya itu ketakutan.

Mama yang mendengar suara teriakan suaminya lekas berlari ke ruang televisi dan meninggalkan kegiatan memasaknya.

“Apa? Anak kita hilang ingatan, Pa?” Menatap sang anak yang sedang berdiri di sampingnya.

“Iya, masa dia lupa namanya sendiri,” sahut papa.

“Nama Mama siapa?” tanya Mama memastikan.

“Serina Megantara.”

“Nama Papa?” Mama menunjuk wajah suaminya.

“Herman Megantara.”

“Kalau nama kamu?”

Cowok itu tampak berfikir, “Dar… Jangan bilang namaku Sudar? Jadi namuku ganti Sudar? Apalah Mama sama Papa ini selalu memberi nama anaknya norak kaya gitu!”

“Tuh kan Ma, anak ini sepertinya hilang ingatan, Ma,” kata Papa ketakutan.

“Ini ada yang gak beres, Pa.” Serina menimpali perkataan suaminya.

“Sejak kamu lahir sampe segede ini nama kamu itu Darel Megantara, sayang!” kata Serina kesal.

“Darel Megantara? Berarti namaku bukan Ucup lagi? Hahaha, ini baru nama keren,” katanya sambil mengacungkan kedua jempolnya.

“Ucup? Memang siapa Ucup?” tanya Serina bingung.

“Namaku dulu Ucup Megantara, Ma.”
“Semakin ngawur anak ini! Sudah sana cepet mandi dan pergi sekolah!” perintah Herman.

“Aku masih sekolah? Ini kan tahun 2020, Pa. Harusnya aku sekarang sudah kerja dan sudah menikah,” kata Darel kebingungan.

“Hei! Kamu masih kelas tiga SMA. Mending cepetan mandi supaya lekas sadar!” perintah kesal Serina.

Darel masih berdiri mematung di tempatnya sedangkan Mama dan Papanya kembali melanjutkan kegiatan pagi mereka yang sempat tertunda karena ulah Ucup alias Darel.

MELODY SMA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang