Dentingan Peony[END]

⚫ 10. Hal Yang Tertutupi.

Ost Goblin~Who Are You
~Sam Kim.

"Sekalinya tidak ingin melangkah akan tetap tidak, tapi sekalinya sudah terlanjur melangkah di awal, gue akan terus melangkah sampai akhir."

~Dentingan Peony~

Suara ketukan jari menggelenggu di ruangan ini, mereka semua hanya terdiam. Peony, gadis itu duduk sambil menopang dagunya. Sedangkan Awan masih setia dengan jari yang diketukkan di meja. Dan yang lainnya pun berpose seakan akan sedang berperang dengan pemikirannya masing-masing.

Abay menatap para teman-temannya satu persatu. Pria itu menggelengkan kepalanya. "Hmm, kenapa pada diam sih?" tanyanya.

Sera mengangkat bahunya acuh, lalu berkata, "Lebih baik kita bahas satu persatu sekarang juga. Time is money."

Ardi menganggukan kepalanya. "Gue yang akan mimpin pembahasan kali ini, kalian setuju?" tanyanya yang di angguki oleh mereka semua.

Ardi memposisikan duduknya dengan benar. Di tengah ruangan ini—di meja persegi panjang ini—mereka akan mulai membahas semuanya dengan perlahan.

"Oke, kita langsung aja. Secret Aberration, yang dimana misi ini adalah suatu persimpangan rahasia. Tapi, gue ga yakin kalo rahasia ini udah ada yang mengetahui atau belum. Yeah, begitulah." jelasnya.

Ardi mengambil nafas panjang.
"The first, kita akan bahas tentang korban atau orang yang menghilang. Ada beberapa orang yang telah menghilang. Diawali dengan kepsek sekolah kita yang dulu. Luna, coba lo sebutin dan jelasin profil serta kehilangan secara lengkap, sesuai yang udah lo rekap." jelas Ardi, lalu pria itu menyuruh Luna melanjutkannya.

Luna mulai mengotak-atik laptopnya. Lalu menjelaskan sesuai profil yang tertampil pada layar monitor. "Orang yang diketahui pertama menghilang yaitu, kepala sekolah kita.
Nama lengkap Yanto Bintara. Umur 54 tahun. Lahir pada 12 Januari, di Jakarta. Status kawin atau berkeluarga. Menjabat sebagai kepsek di Sma Sakti pada angkatan 11, sebelumnya sekolah ini di pegang oleh kakaknya. Yanto dikenal sebagai pribadi yang ramah dan juga tegas. Beliau juga mempunyai perusahaan bisnis——"

Ucapan Luna dipotong oleh Awan.
"Ga perlu lengkap banget, singkatin aja agar lebih mudah. Dan cari yang menurut lo penting dan berpotensi." jelas Awan yang diangguki oleh Luna.

"Korban pertama, Pak. Yanto Bintara. Pria yang sudah berkeluarga. Umur 54 tahun, karier sukses, bukan hanya menjadi kepsek, dia juga memegang salah satu bisnis yang ada di Bandung. Pak. Yanto dikenal sebagai pribadi yang ramah dan juga tegas. Menghilang sejak bulan Mei tanggal 20." jelas Luna, sambil memencet monitor yang menampilkan layar lebar dihadapan mereka semua.

"Korban kedua, Bella Rhea Bintara. Merupakan anak kandung dari pak. Yanto. Bella di kenal sebagai ratu sekolah angkatan 25, anaknya modis, cantik, dan juga berprestasi. Menghilang sejak bulan Mei tanggal 23." gadis itu memencet laptopnya untuk menggeser layar monitor, sehingga layar lebar yang ditampilkan itu bergeser menjadi isi profil Bella—salah satu gadis yang menjadi korban.