Chapter 4 👑

1.1K 138 25
                                    

Apa yang ten lakukan saat akhir pekan? Bersantai, berwisata, olahraga, tidur seharian, atau mengerjakan tugas?

Belanja.

Ten belanja kebutuhan setiap minggu, ia berbelanja seminggu sekali. Ia tak pernah menyetok bahan-bahan makanan untuk satu bulan.

Ia akan pergi ke supermarket yang terletak tak jauh dari apartemennya.

Setelah sampai di supermarket, ten mengambil troli. Ia mengecek memo diponselnya, disana tertera list apa yang ten akan beli.

Sebelumnya ia sudah mengecek bahan yang habis di apartemen. Ia akan membeli sesuai keperluan saja, tidak kurang dan tidak lebih.

Ten mendorong troli ke bagian daging. Ia memilih daging yang bagus dengan harga terjangkau. Semua orang begitu bukan?

Ah, pengecualian untuk para sultan.

Setelah selesai memilih dan memasukkan kedalam troli, ten beralih ke bagian sayur.

Ia juga memilih sayur dengan teliti. Ia harus membeli sayur yang masih segar.

"Tau aja gua suka bayam" Ucap seseorang yang tiba-tiba datang.

Ten reflek mengelus dadanya karena terkejut. Kemudian ia menghela napas kasar saat melihat siapa yang datang.

"Ngagetin aja lo jae"

Jaehyun terkekeh pelan melihat reaksi ten

"Gua suka bayam loh"

Ten mengabaikannya lalu mendorong troli ke bagian rak cemilan

"Tanya dong, kenapa suka bayam" Pinta jaehyun yang berjalan disampingnya

"Kenapa?" Tanya ten malas

"Karena.. aku suka bayamkan wajah kamu setiap saat" Gombal jaehyun lalu mengusak pelan rambut ten

Ten tersenyum tipis dan bergumam "Sialan, rambut gua diberantakin"

Jaehyun yang mendegarnya dan mencubit satu pipi ten. Kemudian jaehyun mengambil alih untuk mendorong troli.

"Lo ngapain disini jae?"

Jaehyun menoleh kearah ten dan tersenyum

"Ngikutin lo"

"Oh"

Jaehyun berhenti saat sampai dibarisan rak cemilan dan bertanya "Lo percaya?"

Ten menggeleng lalu ia mengambil beberapa cemilan

"Kenapa ga percaya?" Tanya jaehyun sambil mengambil cemilan ditangan ten dan ia masukkan kedalam troli

Bukannya menjawab, ten bertanya balik ke jaehyun "Kenapa harus percaya?"

"Karena, inti dari sebuah hubungan itu saling percaya"

Ten merotasikan kedua bola matanya saat mendengar ucapan jaehyun

Awalnya ten juga mempercayai kalimat yang dilontarkan jaehyun, tapi setelah ada orang yang menyalahgunakan kepercayaannya, ten hanya menganggap itu omong kosong

"Udah sana pergi" Usir ten

"Ada yang mau dibeli lagi ga?" Tanya jaehyun mengabaikan usiran dari ten

"Engga, udah sana"

Ten mendorong pelan jaehyun untuk menjauh, lalu ia bersedekap dada

"Sana pulang"

Baru saja jaehyun mengambil satu langkah ke depan, ten menunjuk jaehyun dengan telunjuknya

"Jangan deket-deket" Ucap ten lalu pergi ke kasir untuk membayar belanjaan

Setelah dikasir ten menunggu belanjaannya ditotalkan harganya, dan dimasukkan ke tas belanja yang ia bawa

"Udah selesai?"

"Anjir, kaget gua" Ucap ten

Lagi-lagi jaehyun datang tiba-tiba, membuat ten terkejut

Jaehyun ini dilihat-lihat seperti jelangkung, datang tak diundang pulang tak diantar

"Astaga jaehyun, lo udah dua kali ngagetin gua" Ucap ten dengan gregetan

"Maaf, gua ga niat ngagetin"

Ten mengalihkan pandangannya ke mba kasir dan bertanya "Udah mba?"

"Udah ka, totalnya tujuh ratus delapan puluh lima ribu rupiah" Ucap mba kasir

Jaehyun menyerahkan delapan lembar dan memberikannya pada mba kasir.

Ngomong-ngomong tadi jaehyun ga ngikutin ten ke kasir, dia lagi ngambil uang di mesin atm. Kenapa pake uang cash? Buat pegangan aja. Selesai ngambil uang, jaehyun nyari ten dan nyamperin

"Jae, ini belanjaan gua. Kenapa lo yang bayar?"

"It's ok"

Setelah mba kasir menyerahkan kembalian dan struk, jaehyun menenteng tas belanja ten.

Ten segera menyusulnya yang berjalan kearah parkiran

"Jaehyun! Balikin belanjaan gua" Teriak ten sambil berlari kecil

Jaehyun sudah sampai dimobilnya, lalu ia meletakkan belanjaan ten dikursi belakang.

"Lo apa-apaan si jae?"

"Apa-apaan apanya?"

Jaehyun tersenyum menatap ten dan membukakan pintu untuknya

"Silahkan masuk"

Ten menghela napas "Gua pulang naik taksi"

"No. Lebih aman gua anter, ok?"

"Gua ga mau jae. Oh iya, ini gua ganti uang yang tadi" Ucap ten sambil menyerahkan uang yang ia ambil dari dompetnya.

"Ga usah ten"

"Gua ga mau ada utang sama lo" Ucap ten, membuat jaehyun mengernyitkan dahi.

"Kayaknya gua pernah denger lo ngomong gitu ke gua deh. Gua ga anggep ini utang kok"

Jaehyun mengelus kepala ten dan terkekeh

"Tapi jae--"

"Udah, lo masuk aja. Gua anter pulang" Ucap jaehyun memotong ucapan ten.

Akhirnya ten menuruti ucapan jaehyun. Saat dimobil, hanya keheningan yang menyelimuti mereka berdua.

Walaupum sesekali jaehyun mengajak ten untuk mengobrol, tapi ten menjawab dengan deheman atau jawaban singkat saja.

Jaehyun juga sering mencuri pandang ke ten dengan meliriknya sekilas lalu menatap kedepan lagi. Ia masih tak menyangka kalau usaha pendekatannya dengan ten ditahun ini berjalan cukup lancar.

 Ia masih tak menyangka kalau usaha pendekatannya dengan ten ditahun ini berjalan cukup lancar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Ingin rasanya ku tabok jaehyun yang bikin kaget ten^-^

School Prince | Jaeten [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang