Jaehyun memarkirkan mobilnya diparkiran apartemen ten. Lalu jaehyun mengantar ten sampai depan pintu apartemennya.
"Makasih ya jae"
"Sama-sama ten, gua pulang ya" Pamit jaehyun
"Ga mampir dulu? Udah mau jam makan siang"
Jaehyun terkejut sekaligus senang mendengar ajakan ten.
"Makasih ten, gua belom laper"
Satu detik berikutnya perut jaehyun berbunyi, membuat ten terkekeh pelan mendengarnya
"Sini masuk" Suruh ten sambil membuka lebar pintu
Akhirnya jaehyun masuk kedalam apartemen ten, ia membuntuti ten sampai ke dapur
"Lo ngapain jae?"
"Ngikutin lo"
"Duduk disofa aja sana, tunggu gua selesai masak"
Jaehyun menyengir "Gua bantuin"
Ten menggeleng dan menggiring jaehyun ke sofa
"Lo tunggu sini" Ucap ten lalu berjalan kearah dapur
"Ten, gua bosen kalo nunggu doang" Keluh jaehyun
"Nonton tv aja" Jawab ten sambil memakai apronnya
Lima menit kemudian, jaehyun masih bosan menunggu. Padahal ia sudah menjelajahi sudut apartemen ten untuk melihat-lihat poto ten yang terpajang dibingkai
Jaehyun menghampiri ten yang masih sibuk memasak
"Masak apa tuh?" Tanya jaehyun yang datang tiba-tiba dibelakang ten
"Astaga"
Ten memegang centong sayur dan mengarahkan ke jaehyun
"Sekali lagi lo ngagetin gua, ini centong melayang ke kepala lo"
Jaehyun tersenyum lebar lalu mengusak rambut ten pelan.
"Maaf ya, jangan galak-galak dong ten"
Ten melanjutkan masaknya dengan rasa risih. Risih karena jaehyun terus menerus menatap ten.
Jaehyun duduk dikursi pantry yang berhadapan langsung dengan ten. Ia mengamati setiap pergerakan pria manis didepannya.
Berasa liat istri yang lagi masak buat suaminya hahaha, batin jaehyun
"Lo kenapa liatin gua?" Tanya ten sambil menyajikan lauk pauk dipiring
"Suka aja" Jawab jaehyun lalu menopang dagu
Ten berjalan kearah kursi pantry disebelah jaehyun dan duduk disana. Kemudian ia meletakkan sumpit dan sendok didepan jaehyun.
"Ayo makan jae"
"Iya ten" Jawab jaehyun, tapi masih menatap ten lekat
Jaehyun melihat ten mengambil sendokan pertamanya, tapi gerakan ten terhenti tidak jadi menyuap.
Ten menoleh ke jaehyun dengan wajah datar
"Jangan liatin gua. Cepetan makan" Omel ten
Kemudian mereka makan dengan damai. Jaehyun berkali-kali memuji masakan ten.
Jaehyun bilang kalau masakan ten mirip dengan masakan ibunya. Entah ia berbohong atau tidak, hanya ia dan tuhannya yang tau.
"Mau kemana?" Tanya ten ke jaehyun yang berdiri dengan membawa piring kotor.
"Nyuci piring. Lo kan udah masak, sekarang gua yang nyuciin piring sama printilan lainnya"
"Ga usah, gua aja. Lo kan tamu disini" Tolak ten
"Eh emang kenapa? Gua gapapa kok nyuci piring" Sahut jaehyun
Ten menggeleng dan menyuruh jaehyun duduk lagi. Ia menumpuk peralatan makan yang kotor dan membawa ke dishwasher
"Lo duduk anteng aja, biar gua yang beresin"
"Iya istriku" Jawab jaehyun keceplosan. Ia terkejut sendiri dengan ucapannya secara dramatis
"Sejak kapan kita nikah?" Tanya ten iseng
Jaehyun berdehem lalu meyengir sambil menatap ten
"Bercanda ten, semoga aja terkabul" Jawab jaehyun
"Emang lo yakin bakalan terkabul?"
Pertanyaan ten membuat jaehyun merubah ekspresinya
"Lo ga mau?" Tanya jaehyun dengan datar
Ten salah tingkah karena tatapan jaehyun yang datar
"Gua-- gua kan ga bilang ga mau" Jawab ten
"Berarti lo mau?" Tanya jaehyun dengan semangat
"Tergantung"
"Tergangung apaan ten?"
"Tergantung, gua suka sama lo atau engga jae"
Jaehyun menopang dagunya "Hm, sudah kuduga"
"Pulang sana, udah kenyang kan?" Usir ten
"Lo suka banget ngusir gua ya ten?"
"Adek gua mau mampir kesini, mending lo pulang aja"
Jaehyun tersenyum jahil dan memiliki ide jahil juga "Aduh kekenyangan, ga kuat jalan"
"Yang bener aja lo? Abis makan pasti lebih bertenaga lah" Ucap ten dengan dingin
"Aduh ngantuk" Jaehyun pura-pura menguap lalu meletakkan kepalanya dimeja pantry
"Ga usah alesan. Gua yakin ini akal-akalan lo doang jae"
"Eh? Ketauan deh" Ucap jaehyun dengan terkekeh pelan
"Kebaca sih dari awal"
"Tapi, gua kan mau kenalan sama calon adek ipar" Ucap jaehyun
"Siapa? Jangan banyak halu deh" Kesal ten
Jaehyun menghampiri ten yang baru saja menyelesaikan cucian piringnya. Kemudian jaehyun mencubit pipi ten dengan gemas.
"Makasih ya untuk makan siangnya" Ucap jaehyun yang masih mencubit gemas pipi ten.
"Iiih ga usah cubit cubit" Omel ten, tapi pipinya masih dicubit oleh jaehyun
Jaehyun melepaskan cubitannya lalu mengelus kedua pipi ten. Kemudian jaehyun mensejajarkan wajahnya dengan wajah ten.
"Gua pulang ya, makasih makanannya"
Ten mengangguk pelan. Ekspresinya menunjukan terkejut karena jarak wajahnya dengan wajah jaehyun sangat dekat.
Jaehyun mengusak pelan rambut ten dan mencium puncak kepala ten
"Jae, makasih juga ya"
"Iya sama-sama"
Ten mengantar jaehyun ke depan pintu apartemen
"See you ten"
"See you too jae"
TBC
Ngebosenin kah cerita ini?^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
School Prince | Jaeten [END]
RomanceJung Jaehyun, pria yang dijuluki pangeran disekolahnya ini sangat sempurna dilihat dari sudut pandang manapun. Tidak banyak yang tau jika Jaehyun jatuh cinta dengan pria manis dan culun, Lee Ten. Culun yang dimaksud bukan seperti yang kalian pikirka...