POMERANIAN PUPPY

414 64 15
                                    

!!! VOMMEN VOMMEN !!!

Draco pulang ke London menggunakan jasa portkey ilegal. Tadinya dia ingin menggunakan portkey internasional, tapi ternyata antriannya sangat panjang dan dia sudah tidak sabar menemui ibunya.

Setelah sampai di London, dia tidak berpikiran untuk pergi ke tempat selain rumahnya. Dia sangat mengkhawatirkannya keadaan ibunya. Apakah wanita makan dan tidur dengan baik, apakah dia selalu menangis sepanjang hari?

Mata draco terpejam sambil membayangkan pekarangan rumahnya. Seketika dia langsung terhisap oleh kekuatan sihir yang membawanya langsung ke depan Malfoy Manor.

Dia berjalan masuk dengan langkah yang agak cepat, dan saat dia membuka pintu, Draco bisa melihat dengan jelas ibunya sedang duduk di sofa membelakangi dirinya.

Mendengar suara pintu yang terbuka pun sontak membuat Narcissa menoleh. Matanya melebar begitu melihat putra semata wayangnya berdiri di depan pintu dengan penampilan urakan hampir seperti tak terurus.

"Oh Great Salazar, Draco!" Wanita itu langsung berdiri dan berjalan cepat menuju ke arah Draco dan langsung.

Draco merasakan pelukan sang ibu yang erat. Jelas wanita itu sangat khawatir pada anak tunggalnya. Dia tidak memiliki siapapun lagi selain Draco.

"Apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka? Apa kau makan dengan benar? Dari mana saja kau? Dimana kau tinggal?"

"Wow, sebentar mother. Tenanglah, aku tidak apa-apa."

"Kau membuatku ketakutan setengah mati, apa kau tau?!" Narcissa mulai menitikkan air mata di dada Draco. Pria itu tahu ibunya pasti akan menumpahkan semua perasaannya. 2 bulan bukanlah waktu yang sebentar bagi seorang wanita janda tinggal sendiri di manor yang sangat megah hanya bersama beberapa peri rumah.

"Besok-besok, jika kau ingin pergi, jangan lakukan hal bodoh yang membuat ibumu khawatir Drake."

Suara lembut wanita yang samar-samar di kenali oleh Draco membuatnya langsung mencari keberadaannya.

"Astoria?" Draco berjalan mendekati wanita itu dengan wajah yang sedikit terkejut. Sejujurnya dia bingung harus melakukan apa sekarang. Astoria tidak muncul selama beberapa tahun terakhir, dan kini dia muncul lagi.

Wanita dihadapannya ini memang sangat tidak mirip dalam segi apapun dengan Hermione, tapi dia 'pernah' ada saat dia merindukan wanita yang hilang itu.

Kini dia datang setelah bertahun-tahun di hadapan Draco dengan penampilan yang bisa dibilang lumayan sexy dengan dress pendek dan riasan wajah yang cukup tebal namun terlihat sangat pas melekat di kulit putihnya.

"Kenapa Draco? Am I look stunning?" Ujarnya dengan nada sedikit menggoda.

Draco bingung. Entah kenapa dia malah menjadi geli dan jijik dengan kata-kata itu. "Seriously? Kau menggodaku sekarang?"

"Kau harus tau Astoria, dengan sikapmu yang seperti ini, aku tidak memandangmu lebih dari seorang," pria itu mendekatkan wajahnya ke telinga Astoria. "Pelacur."

Kedua mata wanita itu terbelalak. Bisa-bisanya Draco berkata seperti itu. Dia memang sudah mencintai Draco sejak lama, dia rela melakukan apapun untuk pria itu, tapi sekarang hatinya benar-benar hancur mendengar Draco berkata seperti itu.

Draco menarik diri lalu menghampiri ibunya. Dia sangat lelah dan sedang malas berurusan dengan manusia semacam Astoria Greengrass. "Mother, aku ingin naik ke atas dan beristirahat. Tolong bangunkan aku untuk makan malam nanti."

Pria itu mencium pipi sang ibu lalu berlalu meninggalkan Astoria yang gak bergeming seinci pun dari tempatnya berdiri.

🌹🌹🌹

A Monster And The Cursed RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang