THE TIME IS OVER

526 82 44
                                    

BEFORE...

Ini aneh. Jika memang dia tahu nama dari sahabat-sahabat Hermione, mungkin saja dia adalah 'dia'. Bola bulu itu adalah Monster yang menculik Hermione saat pernikahannya.

Apa ini mungkin?. Draco langsung beranjak dari kasur dan berusaha berdiri tegak, tapi kepalanya terasa seberat batu, dia merasa ruangan di sekelilingnya berputar.

Dia terpaksa duduk dengan kasar di kasur itu. Dia tidak sanggup jika harus melangkah hingga kedepan.

Pasti ada sesuatu di balik semua ini. Aku harus segera mencari tahu.

Beberapa saat setelah menyusun rencana, dia bangkit dari duduknya dan berusaha berjalan menuju ke ruang tamu. Tapi baru saja kakinya melangkah, kepalanya tiba-tiba berdenyut keras membuatnya kehilagan keseimbangan. Alhasil dia terjatuh. Shit. Rasa sakit sialan ini benar-benar menyiksaku. Dia berusaha bangkit, tapi kemudian tatapan pria itu teralihkan oleh benda yang ada di kolong kasur usang itu. Dia melihat kardus yang sudah berdebu berukuran kecil.

Entah kenapa hatinya bersikeras membuatnya ingin tahu apa isi kardus itu. Perlahan pria itu menarik kardus berwarna krem pucat itu lalu membuka bagian atasnya. Dia terkaget bukan main menemukan apa isi dari benda itu.

Dia menemukan sebuah tongkat sihir dan juga bunga mawar yang kelopak bunya sudah berguguran di sekitarnya. Draco mengambil tongkat itu dengan tangan yang gemetar. Tongkat dengan warna coklat sempurna dengan motif sulur tumbuhan di sisi pegangannya. Pria itu lalu mendekatkan tongkat itu dan mencoba menganalisis jenis kayunya. Anggur.

"Ini..." Ini tongkat yang sama persis ciri-cirinya dengan tongkat yang dulu di todongkan Granger padaku saat tahun ke-3. Tangan pria itu semakin erat menggenggam kayu magis itu dan dia harus bertanya sekarang juga pada monster itu.

PRESENT TIME

"Ini Tongkat yang panjangnya 10 ¾,  dibuat dari kayu pohon anggur dan inti dari pembuluh nadi jantung naga. Dimana kau dapatkan ini?"

Jantung Hermione serasa berhenti berdetak saat ini. Bagaimana dia bisa menemukan tongkatku?. Oh Merlin aku harus jawab apa sekarang?. "Emmm, itu..."

Draco meraih rahang wanita berbulu itu dan menaikkan wajahnya agar mata mereka bertemu. Tatapan pria pirang itu sangat intens, dingin, dan mengintimidasi. Entah kenapa Hermione merasa tidak bisa berkata-kata karena pikirannya terpaku pada iris kelabu milik lelaki dihadapannya ini.

"Tongkat ini milik temanku. Dimana dia sekarang?"tanya Draco dengan wajah datar.

Teman? Sejak kapan kita berteman, bodoh! Hermione masih diam. Dia tidak tahu apa yang harus dia ucapkan bahkan dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang. "Jangan buat aku melakukan hal kasar padamu, bola bulu. Jawab pertanyaanku. Sekarang."

"Apa pentingnya itu untukmu? Lagi pula sekalipun dia mati itu bukan urusanmu." Hermione dengan tak acuh menepis tangan Draco lalu berusaha menghindari mata yang sedari tadi mengintimidasinya itu.

Pria bersurai platina itu benar-benar tersulut emosinya karena perkataan makhluk di hadapannya ini. Jadi dia sudah mati? Dia sudah tidak ada lagi di dunia ini?.

Dengan hatinya yang terasa hancur, Draco menatap monster berbulu di sampingnya ini dengan tatapan marah dan hina. Dia langsung berdiri dan mengambil tongkatnya dari saku dan menodongkannya pada Hermione.

"Kau makhluk biadab! Beraninya kau melakukan itu!" Wajah pria itu memerah menandakan kemarahannya sudah tak terbendung lagi. Seketika cahaya merah keluar dari tongkat Draco. "Expelliarmus!"

Mantra itu hampir saja mengenai Hermione jika sedetik saja dia terlambat melompat ke samping untuk menghindari mantra yang dilontarkan Draco. Hermione menatap sofa yang mengeluarkan asap karena hangus dan juga berlubang.

A Monster And The Cursed RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang